OJK Resmikan Buku Pedoman Keuangan Disabilitas, Dorong Kesejahteraan Finansial untuk Semua

4 days ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, meresmikan penerbitan buku pedoman literasi keuangan bagi penyandang disabilitas. Hal ini dilakukan OJK untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional 2025 sekaligus sebagai upaya pemberdayaan disabilitas dengan pedoman yang setara.

Dia mengatakan, terbitnya buku pedoman literasi keuangan bagi penyandang disabilitas sesuai dengan POJK nomor 22 tahun 2023. Dalam peraturan tersebut disampaikan bahwa pelaku usaha jasa keuangan mempunyai tanggung jawab untuk mendukung penyediaan layanan khusus kepada konsumen penyandang disabilitas. Layanan khusus ini mencakup kegiatan mengisi formulir, infrastruktur penunjang, antrian prioritas, ATM khusus, hingga media informasi.

“Ini juga sangat powerful karena kita memberikan pedoman kepada pelaku jasa-jasa keuangan. Bagaimana memfasilitasi Bapak Ibu semua karena tadi disampaikan spektrumnya sangat luas ya untuk disabilitas,” ujarnya dalam acara Edukasi Keuangan Hari Disabilitas Internasional (HDI) Tahun 2025 dan Peluncuran Pedoman Buku Literasi Keuangan bagi Penyandang Disabilitas pada Senin, 8 Desember 2025.

Friderica juga menyebutkan, peluncuran buku ini juga merupakan perwujudan dari POJK nomor 3 tahun 2023 tentang peningkatan literasi dan inklusi keuangan di sektor jasa keuangan. Dengan adanya sarana buku pedoman, kehidupan finansial penyandang disabilitas bisa lebih sejahtera. Hal ini juga sejalan dengan program presiden terkait financial health untuk keuangan masyarakat Indonesia.

“Kita sekarang sudah next level Bapak dan Ibu, yaitu menuju Financial Health. Kemarin ketika bertemu di Istana, Queen Maxima bersama dengan Bapak Presiden. Bapak Presiden sangat committed untuk program Financial Health. Dalam terminologi bahasa Indonesia, beliau memilih istilah kesejahteraan keuangan untuk semua,” jelasnya.

4 Pilar yang Mengusung Kesejahteraan Finansial

Menyiapkan Kebutuhan Sehari-Hari

Friderica mengungkapkan bahwa untuk mencapai kesejahteraan finansial, pelayanan jasa keuangan perlu membantu masyarakat menyiapkan kebutuhan sehari-hari. Misalnya, menyelenggarakan program tertentu untuk membahas kebutuhan sekolah, budgeting atau perencanaan anggaran.

Merencanakan Bertahan Hidup

Selanjutnya, pelayanan jasa keuangan juga harus bisa memastikan masyarakat siap untuk menghadapi guncangan finansial atau situasi finansial yang tidak terduga. Seperti adanya PHK atau pandemi.

“Kalau pada awal planning budgeting dan sebagainya, kemudian bagaimana supaya kita bisa bertahan terhadap financial shock. Harus punya tabungan, punya asuransi dan sebagainya,” ucapnya.

Mempersiapkan Masa Depan

Setelah memahami perencanaan anggaran dan memiliki tabungan atau asuransi, masyarakat harus mempersiapkan masa depan. Edukasi terkait investasi perlu dilakukan agar masyarakat memiliki aset jangka panjang sehingga finansialnya sejahtera di masa depan.

Percaya Diri

Ketika pilar-pilar sebelumnya telah terpenuhi, masyarakat bisa merasa percaya diri tentang masa depan. Adanya literasi dan edukasi oleh OJK, terutama soal skema penipuan, masyarakat lebih percaya diri sehingga situasi keuangannya lebih sejahtera. Khususnya untuk para penyandang disabilitas.

Read Entire Article