Hari Disabilitas Internasional 2025: Penguatan Kapasitas dan Peluang Usaha bagi Penyandang Disabilitas

Liputan6.com, Jakarta - Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat kapasitas dan membuka peluang usaha bagi penyandang disabilitas. Ketua Umum Institusi Disabilitas Indonesia (INDISI), Enita, menegaskan pentingnya memperluas ruang ekonomi bagi komunitas disabilitas.

"Perayaan Hari Disabilitas harus menjadi momentum memperluas kesempatan bagi penyandang disabilitas agar lebih berdaya dan mandiri secara ekonomi," ujarnya.

Komitmen ini diwujudkan melalui kolaborasi Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina bersama INDISI dalam sebuah aksi kemanusiaan di SLB Negeri Cicendo, Bandung.

Kegiatan ini tidak hanya menyasar penyaluran bantuan, tetapi juga memberikan akses pemberdayaan bagi penyandang disabilitas melalui dukungan modal usaha dan ruang promosi.

Bantuan yang diberikan meliputi ratusan paket sembako serta bantuan tunai sebagai stimulus modal usaha bagi pelaku UMKM disabilitas. Dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, memperkuat kapasitas usaha, sekaligus menciptakan pendapatan yang lebih stabil bagi penerima manfaat.

"Kami mendukung penuh inisiatif hari ini, karena melalui kegiatan ini kami berharap penyandang disabilitas bisa mendapatkan dukungan sosial sekaligus kesempatan untuk berkembang dalam kegiatan ekonomi," kata Division Head Corporate Social Responsibility (CSR) PGN, Krisdyan Widagdo Adhi.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Masjid Nurul Ilmi SLB Cicendo tersebut, lima UMKM binaan disabilitas menerima bantuan. Mereka bergerak di sektor kerajinan, kuliner, dan jasa. Pemilihan penerima bantuan didasarkan pada dampak langsung bagi komunitas serta potensi keberlanjutan usaha ke depan.

Melalui pendekatan ini, kata Krisdyan, bantuan diharapkan tidak berhenti pada tahap pemberian, tetapi menjadi langkah awal bagi kemandirian.

Selain penyerahan bantuan, para pelaku UMKM juga diberi kesempatan mempresentasikan produk mereka di hadapan tamu undangan, tokoh pendidikan, dan stakeholder.

Momen ini menjadi sarana promosi sekaligus cara memperkenalkan karya penyandang disabilitas agar lebih dikenal masyarakat.

Kegiatan ini sekaligus menegaskan bahwa penyandang disabilitas memiliki kapasitas besar untuk berkarya dan bersaing secara profesional.

Dukungan juga datang dari Ketua Komisi 1 DPRD Kota Bandung, Radea Respatih, yang mengapresiasi kolaborasi antara INDISI dan PGN dalam program ini. "Pelibatan pelaku usaha dalam membuka ruang bagi komunitas disabilitas sangat penting untuk menciptakan perubahan nyata," katanya.

Dia berharap gerakan pemberdayaan disabilitas dapat terus diperluas melalui kolaborasi lintas sektor, bukan sekadar bantuan sesaat.

Melalui kegiatan ini, Hari Disabilitas Internasional 2025 tidak hanya menjadi peringatan tahunan, tetapi wujud nyata komitmen memperkuat kemandirian dan peluang usaha bagi penyandang disabilitas.