Malaysia Kembali Lanjutkan Pencarian Pesawat MH370 Mulai 30 Desember 2025

18 hours ago 13

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Malaysia akan kembali melanjutkan pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 pada 30 Desember 2025.

Hal ini diumukan oleh Kementerian Perhubungan Malaysia pada Rabu (3/12/2025). Pencarian ini kembali dilakukan setelah lebih dari sepuluh tahun setelah pesawat dengan tujuan Beijing itu hilang dan menjadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah penerbangan modern.

Pesawat dengan tipe Boeing 777 itu membawa 227 penumpang dan 12 awak, menghilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 2014.

Sejak itu, berbagai upaya pencarian dilakukan, namun belum ada yang berhasil menemukan badan pesawat, dikutip dari Straits Times, Rabu (3/12).

Kini, perusahaan eksplorasi Ocean Infinity memastikan akan kembali memulai operasi pencarian dasar laut selama 55 hari, yang akan dilakukan secara bertahap sesuai kesepakatan dengan pemerintah Malaysia.

“Pencarian akan dilakukan di area yang dinilai memiliki kemungkinan tertinggi untuk menemukan pesawat,” kata kementerian dalam pernyataan resmi. Namun, lokasi pasti wilayah pencarian belum diungkapkan.

Selama bertahun-tahun, berbagai teori muncul mengenai hilangnya MH370. Penyelidik Malaysia tidak menutup kemungkinan bahwa pesawat sengaja dibelokkan dari jalur penerbangan aslinya. Sejumlah puing, baik yang dipastikan maupun yang diduga berasal dari MH370, ditemukan terdampar di pesisir Afrika dan beberapa pulau di Samudra Hindia.

Menghilang tanpa jejak. Sudah 9 tahun berlalu, misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 belum juga terpecahkan. Anwar mengatakan bahwa pemerintah Malaysia cenderung membuka kembali penyelidikan atas hilangnya penerbangan MH370

Berapa Biayanya?

Pemerintah Malaysia menyatakan akan membayar Ocean Infinity hingga USD 70 juta apabila pencarian terbaru ini menemukan puing-puing substansial dalam area seluas 15.000 kilometer persegi di Samudra Hindia bagian selatan. Ocean Infinity sebelumnya juga melakukan pencarian hingga 2018, namun tidak berhasil menemukan sisa pesawat.

Laporan investigasi setebal 495 halaman yang dirilis pada 2018 menyebut kontrol pesawat kemungkinan sengaja dimanipulasi sehingga keluar jalur.

Namun, tim penyelidik tidak dapat memastikan siapa yang bertanggung jawab, dan menyatakan kesimpulan baru hanya bisa dicapai jika puing utama pesawat ditemukan. Mereka juga tidak menemukan indikasi mencurigakan pada latar belakang, kondisi keuangan, pelatihan, atau kesehatan mental pilot maupun kopilot.

Lebih dari 150 penumpang MH370 berkewarganegaraan Tiongkok. Penumpang lainnya adalah warga Malaysia, Prancis, Australia, India, Amerika Serikat, Ukraina, dan Kanada. Hingga kini, keluarga korban masih memperjuangkan kompensasi dari Malaysia Airlines, Boeing, Rolls-Royce, dan perusahaan asuransi Allianz, di antara pihak lainnya.

Read Entire Article