Mengenal Symbrachydactyly, Kelainan Jari Tangan Bawaan yang Perlu Penanganan Sejak Dini

Liputan6.com, Jakarta Symbrachydactyly merupakan kelainan langka yang menyebabkan bayi lahir dengan bentuk jari-jari yang tidak sempurna, baik pendek, menyatu, maupun tidak terbentuk sama sekali. Kondisi ini biasanya langsung dikenali saat bayi dilahirkan dan umumnya memerlukan tindakan bedah untuk memaksimalkan fungsi tangan.

Dilansir dari Cleveland Clinic, Jumat (8/8/2025), kelainan Symbrachydactyly ini hanya terjadi pada sekitar 1 dari 32.000 kelahiran. Meski begitu, kondisi ini bisa berdampak signifikan pada kemampuan anak menggunakan tangannya dalam aktivitas sehari-hari.Tidak hanya dari sisi fungsional, symbrachydactyly juga memengaruhi penampilan tangan secara fisik.

Sebagian besar kasus hanya terjadi pada satu tangan (unilateral) dan tingkat keparahannya bisa berbeda-beda tergantung jenisnya. Ada empat tipe symbrachydactyly yang diklasifikasikan berdasarkan jumlah dan bentuk jari yang terbentuk.

Penting untuk diketahui bahwa symbrachydactyly bukan kelainan genetik dan tidak diturunkan dari orangtua. Dalam banyak kasus, penyebab pastinya belum diketahui namun diduga terjadi akibat gangguan aliran darah saat perkembangan janin dalam kandungan.

Symbrachydactyly memiliki empat jenis utama yang dibedakan berdasarkan jumlah dan bentuk jari yang terbentuk.

1. Tipe pertama adalah short-finger symbrachydactyly, di mana anak memiliki sebagian besar ibu jari dan empat jari lainnya, meski semuanya terlihat lebih pendek dari ukuran normal.
2. Tipe kedua adalah oligodactylic, yaitu kondisi saat anak hanya memiliki ibu jari dan kelingking tanpa jari di antaranya. Ini sering disebut juga cleft hand.
3. Tipe ketiga, monodactylic, ditandai dengan hanya satu ibu jari yang berkembang sempurna, sedangkan empat jari lain berupa sisa jaringan atau disebut “nubbins.”
4. Tipe keempat, peromelic, adalah yang paling ekstrem karena tidak ada jari maupun ibu jari yang terbentuk sama sekali.

Gejala utama symbrachydactyly adalah bentuk jari yang pendek, menyatu, atau tidak terbentuk. Kadang-kadang, selain struktur tulang yang tidak lengkap, bayi juga mengalami kekurangan otot, tendon, atau saraf di area tangan tersebut.

Biasanya kondisi ini hanya terjadi pada satu tangan dan bisa langsung dikenali oleh tenaga medis saat bayi dilahirkan.

“Satu-satunya gejala symbrachydactyly adalah anak Anda lahir dengan jari-jari pendek dan/atau menyatu pada satu tangannya,” tulis Cleveland Clinic.

Hingga kini, penyebab pasti symbrachydactyly belum diketahui secara pasti. Para ahli menduga hal ini bisa terjadi akibat gangguan aliran darah ke lengan bayi saat masih dalam kandungan, kondisi yang disebut sebagai vascular dysgenesis.

Tidak seperti beberapa kelainan tangan bawaan lainnya, symbrachydactyly bukan disebabkan oleh faktor genetik dan tidak bersifat keturunan sehingga kecil kemungkinan diturunkan dari orangtua.

Biasanya, diagnosis dilakukan langsung setelah bayi lahir karena bentuk tangan yang terlihat jelas. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa dikenali lebih awal melalui ultrasonografi (USG) prenatal.

Untuk memastikan jenis dan struktur jari, dokter akan melakukan röntgen tangan bayi. Dari hasil pemeriksaan ini, dokter akan menentukan langkah penanganan yang paling tepat.

Penanganan symbrachydactyly sering kali melibatkan operasi rekonstruksi pada usia sekitar 1–2 tahun. Prosedur ini bertujuan untuk memaksimalkan fungsi tangan dan bentuknya agar mendekati normal.

Dalam beberapa kasus, dokter dapat memindahkan jari kaki ke tangan untuk menambah fungsi genggaman tanpa mengganggu kemampuan berjalan anak.

“Dokter bedah akan melakukan operasi untuk mengembalikan sebanyak mungkin fungsi dan penampilan tangan anak Anda,” tulis Cleveland Clinic.

Meski kondisi tangan tidak bisa dikembalikan sepenuhnya seperti tangan normal, anak dengan symbrachydactyly tetap dapat tumbuh sehat dan bahagia.

Kelainan ini tidak memengaruhi tumbuh kembang anak secara umum, kecuali jika terjadi bersamaan dengan kelainan lahir lain. Untuk itu, dokter akan memantau kondisi secara menyeluruh dan menyarankan terapi tambahan jika diperlukan.

Selain pembedahan, beberapa anak juga memerlukan penanganan nonsurgical seperti pemakaian penyangga atau prostetik dan yang tak kalah penting adalah fisioterapi. Terapi ini membantu anak belajar menggunakan tangan secara optimal dan melatih kemampuan menggenggam atau mencubit. Orangtua dianjurkan untuk rutin berkonsultasi dengan dokter anak, ortopedi, atau fisioterapis.

Setelah operasi, waktu pemulihan akan tergantung pada jenis tindakan medis yang dilakukan. Orangtua perlu memantau kondisi luka operasi dan segera menemui dokter jika muncul gejala seperti bengkak, pendarahan, atau anak terlihat kesakitan.

“Anak Anda mungkin memerlukan beberapa operasi untuk meningkatkan fungsi tangannya dan juga terapi agar bisa menggunakannya sebaik mungkin,” jelas Cleveland Clinic.

Dalam proses ini, dukungan emosional dan mental dari keluarga sangatlah penting.