Hati-hati, Radang Telinga Tengah Akibat Komplikasi Campak Bisa Berujung Disabilitas Rungu

3 weeks ago 3

Liputan6.com, Jakarta Radang telinga tengah adalah salah satu komplikasi yang dapat terjadi akibat campak. Jika dibiarkan, komplikasi ini dapat berujung pada disabilitas rungu atau Tuli.

Ketua Satgas Imunisasi, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi SpA(K), menjelaskan kaitan antara campak dengan radang telinga tengah.

“Kita tahu kalau infeksi campak, anak mengalami viremia, itu virus beredar di dalam darah. Itu kemana-mana kan, terutama di saluran napas bagian atas. Kalau menjalar ke paru-paru, dia bisa menjadi radang paru-paru atau pneumonia,” ujar Hartono kepada Disabilitas Liputan6.com di Jakarta, Rabu (15/10/2025).

“Nah di saluran napas atas kan ada saluran ke telinga. Makanya, kalau kita lagi pilek, naik pesawat, kan suka budek sebelah, nah itu karena saluran napasnya tersumbat karena lendir yang diproduksi di saluran napas kita,” tambahnya.

Sementara, saluran napas pada anak cenderung lebih mendatar dibanding pada orang dewasa. Oleh karena itu, anak-anak yang mengalami batuk pilek atau infeksi saluran pernapasan bagian atas itu lebih mudah terkena radang telinga tengah.

“Jadi kasusnya seperti itu, apakah dia bisa menimbulkan ketulian permanen? Kalau terus-menerus, bisa. Karena gendang telinganya yang terganggu, bukan karena sarafnya.”

Oleh karena itu, sambungnya, perlu dilakukan imunisasi untuk mencegah campak maupun komplikasinya.

Sepekan Mengejar Imunisasi

Campak dan berbagai penyakit lain termasuk polio sebetulnya bisa dicegah dengan imunisasi.

Direktur Imunisasi, Kementerian Kesehatan RI, dr. Prima Yosephine, M.K.M, mengatakan, dalam mengejar imunisasi yang tertinggal, maka Kemenkes menggelar Program PENARI yang merupakan singkatan dari Sepekan Mengejar Imunisasi. Program ini digalakkan tiga kali dalam setahun, yang terdekat akan digelar pada 27 Oktober hingga 1 November 2025.

“Imunisasi merupakan hak semua bayi dan anak dan imunisasi bukan hanya tugas pemerintah tapi keluarga hingga masyarakat. Selain untuk bayi dan anak, imunisasi juga harus dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit menular,” kata Prima dalam kesempatan yang sama.

Lantas, mengapa setiap anak harus diimunisasi?

“Karena kita tahu bahwa kita tinggal di dunia yang tidak steril. Di sekitar kita ada banyak virus dan bakteri yang berbahaya. Ini akan sangat mudah masuk ke tubuh kita, termasuk bayi dan anak. Oleh karena itu, anak harus mendapat imunisasi lengkap,” kata Prima.

Imunisasi Harus Lengkap, Ini Alasannya

Dia menambahkan, imunisasi adalah perlindungan spesifik untuk jenis-jenis penyakit tertentu. Maka, satu jenis imunisasi saja tak cukup.

“Imunisasi itu perlindungan spesifik untuk jenis-jenis penyakit tertentu. Oleh karena itu, anak harus lengkap imunisasinya, enggak boleh hanya dikasih imunisasi campak saja lalu dideklarasikan anaknya akan terlindung dari semua penyakit, enggak bisa.”

“Kalau dia hanya mendapat imunisasi campak, maka spesifik hanya penyakit campak yang tercegah, yang lain enggak.”

Jika imunisasi hanya dilakukan sebagian, maka anak berisiko terinfeksi virus dan bakteri lain. Ujungnya, anak bisa sembuh sendiri tapi bisa pula jatuh ke keadaan yang lebih berat.

“Bisa menimbulkan kecacatan (disabilitas) atau bahkan menimbulkan kematian,” pungkasnya.

Read Entire Article