Liputan6.com, Jakarta- Dalam kondisi bencana dan konflik yang terjadi. Amputasi menjadi salah satu tindakan medis darurat yang paling sering dilakukan untuk menyelamatkan nyawa korban. Tetapi, setelah operasi selesai, justru menjadi tantangan besar bagi korban. Disinilah bagaimana pasien dapat kembali beraktivitas dan beradaptasi dengan kehidupan baru tanpa anggota tubuhnya dan ini menjadi peran penting untuk rehabilitasi dini pasca amputasi.
Amputasi merupakan salah satu cedera serius yang paling sering terjadi dalam kejadian bencana dan konflik tertentu, sehingga perlu perawatan dan pengetahuan yang tepat mengenai amputasi sangat penting dalam setiap respons darurat.
Jika memungkinkan, proses rehabilitasi sebaiknya sudah dimulai sejak sebelum operasi. Pada tahapan ini, pasien perlu mendapatkan penjelasan tentang bagaimana tingkat amputasi akan memengaruhi penggunaan alat prostetik (kaki atau tangan buatan) di kemudian hari. Tenaga medis juga sebaiknya bekerja sama dengan penyedia prostetik lokal untuk memastikan pasien mendapatkan alat bantu yang sesuai dan bisa direncanakan sedini mungkin.
Dilansir dari Fisiopedia, Kamis (30/10/2025), banyaknya korban yang diamputasi saat terjadi bencana atau konflik yang menyebabkan luka berat, kehadiran tim medis darurat (EMT) baik dari dalam maupun luar negeri sangat penting dalam penanganan awal.
Proses pengerahan tim ini diatur oleh berbagai program dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti Emergency Response Frameworks, Coordination Mechanisms, dan Emergency Medical Team Accreditation Process. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa hanya tenaga rehabilitasi yang benar-benar berpengalaman dan memiliki keahlian yang tepat yang dapat bergabung dalam tim EMT.
Tim Medis Darurat
Tim medis darurat memiliki peran penting dalam mendukung perawatan pasien yang mengalami amputasi akibat terjadinya bencana atau konflik. Pada umumnya tim-tim ini diperlukan dalam minggu pertama setelah bencana dan akan bertugas untuk periode yang cukup lama. Tetapi kedatangan mereka tidak menentu tergantung dengan kondisi disekitar kejadian.
Tenaga professional rehabilitasi terbagi menjadi beberapa profesi, seperti terapi fisik, fisioterapi, terapi okupasi, ortotik dan prostetik, keperawatan rehabilitasi, kedokteran rehabilitasi fisik, psikologi, terapi wicara dan bahasa, nutrisi, dan pekerjaan sosial. Peran Emergency Medical Teams (EMT) berdasarkan tipe, pertimbangan rujukan dan jenis amputasi:
Tipe 1
- Perawatan luka dasar
- Rujukan ke EMT tipe 2/3 atau fasilitas nasional
Tipe 2 & 3
- Saran Pra operasi berdasarkan ketersediaan prostetik dan hasil fungsional
- Managemen tunggul amputasi
- Pemberian alat bantu sementara
- Latihan rentang gerak dan pemulihan
- Pelatihan ulang fungsional
- Edukasi pasien
- Rujukan ke penyedia untuk alat bantu jangka panjang
Jenis amputasi Ekstremitas Atas
- Disartikulasi bahu
- Amputasi lengan, skapula (tulang belikat), dan klavikula (tulang selangka)
- Tangan Sebagian (Transkarpal)
- Disartikulasi Tangan dan Pergelangan Tangan
Jenis amputasi ekstremitas bawah
- Disartiskulasi pinggul
- Amputasi kaki dan pinggul
- Disartikulasi diatas dan dibawah lutut
- Disartikulasi pergelangan kaki
Perawatan Trauma Awal
Dalam situasi bencana, ada beberapa langkah penting dalam menangani korban luka. Langkah tersebut, seperti melakukan penyelamatan korban dengan cepat (triase) untuk menentukan siapa yang perlu ditangani terlebih dahulu, membawa korban ke tempat aman atau rumah sakit dan menstabilkan kondisi korban sejak awal (transportasi dan stabilisasi dini), dan perawatan menyeluruh hingga tuntas (manajemen definitif).
1. riase cepat
Penyelamatan korban dengan cepat bertujuan untuk mengamputasi anggota tubuh selama bencana karena luka yang terjadi biasanya menimbulkan kerusakan jaringan lunak yang luas, jika terlambat dalam penanganan.
2. Transportasi dan stabilitas dini
Amputasi yang dilakukan langsung di Lokasi bencana dapat membantu menyelamatkan nyawa korban. Penelitian menunjukkan untuk melakukan amputasi pada bagian tubuh yang paling jauh dari pusat tubuh (lebih ke ujung anggota tubuh) tetap bisa diterima sebagai tindakan darurat untuk menyelamatkan nyawa dalam situasi bencana.
Intervensi Medis dan Bedah
Jika amputasi dilakukan dilapangan atau dilokasi bencana, perlu pertimbangan sebelum melakukan amputasi. Berikut ini faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memutuskan untuk melakukan Tindakan amputasi yakni:
- Cedera pada sistem peredaran darah yang tidak dapat di perbaiki
- Penyelesaian amputasi Sebagian
- Komplikasi berbahaya akibat respons tubuh terhadap infeksi berat
- Komplikasi trauma:
1. Cendera Rembuk (crush injury) : Terjadi karena tekanan langsung yang merusak jaringan lunak ekstremitas. Hal ini terjadi ketika tekanan di dalam otot meningkat.
2. Sindrom Remuk (crush syndrome) : Ditandai karena adanya morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan elektrolit, gangguan sirkulasi, dan kegagalan beberapa organ akibat terjadinya k otot rangka rusak dan melepaskan isinya, seperti protein mioglobin, ke dalam aliran darah berat dan cedera reperfusi.
3. Sindrom Kompartemen : Tekanan di dalam otot meningkat. menyebabkan gangguan sirkulasi dan nekrosis jaringan.
- Faktor penentu untuk amputasi, seperti melihat kondisi pasien, panjang tulang dan jaringan yang masih hidup, umur pasien dan Kemungkinan hasil fungsional

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402912/original/011979600_1762310973-skrining_retina_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403042/original/097694400_1762315278-job_fair_disabilitas_pramono_anung.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5127341/original/013777100_1739168301-ef2c34f4-68d3-4dbb-9986-fa08703fb965.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400774/original/083702500_1762147663-djp_bali.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1457835/original/082364000_1483456403-rubrik-kesehatan-mata_sindrom_ambyopia_mata_malas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400548/original/064411200_1762139205-usaha_mikro_disabilitas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5398804/original/020121200_1761897445-Abdul_Rauf.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4233877/original/064389800_1669023747-closeup-support-hands.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5215075/original/030650600_1746789204-woman-doing-speech-therapy-with-little-blonde-boy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5394741/original/093014200_1761639331-yusuf.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5384715/original/052260300_1760840197-Gangguan_pertumbuhan_anak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2226229/original/030975900_1527149407-Produksi-Al-Quran-Braille1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5253632/original/090372100_1750055242-Makan_satu_kali_sehari.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5161503/original/090966100_1741846958-1741840983693_penyebab-autis.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380909/original/004147800_1760438190-Ilustrasi_perundungan_di_Grobogan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5032120/original/020113400_1733123995-fotor-ai-2024120214155.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5275349/original/098248000_1751875135-e788cf8e-a1ab-495b-862a-4d13aa2a65d4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5381608/original/024554700_1760512333-Prof_Hartono.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380785/original/094183800_1760433175-Pelatihan-Al-Quran-Isyarat-bagi-Teman-Tuli_dompet_dhuafa.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5306844/original/053364400_1754451455-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5236094/original/8487869-g_8___8_potret_mas_brewog_sound_horeg_ungkap_nilai_full_set_audio_1_truk_capai_angka_miliaran_kini_punya_10_yang_laris_manis_keliling_jawa_timur_mas_brewog_sound_horeg-20250526-034-gunturm.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5306465/original/017032900_1754393503-WhatsApp_Image_2025-08-05_at_18.28.55.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5252086/original/007300100_1749857885-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1427491/original/065234600_1481000798-PANTI-JOMPO.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5221694/original/003674800_1747367357-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288092/original/067044200_1752891478-9f3bfbe0-fecb-44d2-b8d4-1b4836ebe25d.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287704/original/087405000_1752830776-john_fredy.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/3934359/original/048979900_1644900282-IMG20200129114536.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3442371/original/048867300_1619606697-20210428-Melihat_Lebih_Dekat_Para_Santri_Tadarusan_dengan_Al-Quran_Braille-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5286819/original/086327400_1752758458-irak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5283987/original/096142600_1752570992-dna-cceeb4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5285952/original/053913200_1752732898-54641762928_3a60b4a2af_c.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288739/original/058288800_1752989078-Screenshot_2025-07-18-15-12-39-63_1c337646f29875672b5a61192b9010f9_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266915/original/058178600_1751023901-IMG-20250627-WA0180.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287155/original/043147000_1752812525-WhatsApp_Image_2025-07-18_at_11.20.42_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5284413/original/015257600_1752633547-72dabf29-5dee-4de2-bc9f-770e1ee1ad21.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5289351/original/002614900_1753068428-aad3ff27-7e8a-4a28-ae02-b50df1701565.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288850/original/048376300_1752998023-Screenshot_2025-07-20_143619.jpg)