Liputan6.com, Jakarta Kecemasan bicara dan bahasa pada anak-anak umumnya ditemukan dalam mengelola perawatan primer. Dokter keluarga umumnya bagian intergal dalam identifikasi dan evaluasi awal anak dengan keterlambatan bicara dan bahasa. Kekhawatiran dan observasi orang tua menjadi pencapaian dalam membantu identifikasi kelainan bicara dan bahasa.
Presentasi pada anak usia 24 bulan atau lebih termasuk berbicara kurang dari 50 kata. Hal tersebut membuat ucapannya yang tidak dapat dipahami. Alat skrining yang tervalidasi adalah dengan mengandalkan laporan orang tua yang dapat berfungsi sebagai tambahan selama evaluasi klinik. Rujukan dini untuk evaluasi tambahan dapat mengurangi perkembangan gangguan komunikasi jangka panjang dan efek buruk pada perkembangan sosial dan akademik anak.
Semua anak yang memiliki riwayat keterlambatan bicara dan bahasa harus dirujuk ke patologi untuk bicara bahasa dan audiologi untuk tujuan diognostik dan managemen. Pola asuh orang tua dan pengasuh menjadi program intervensi dini untuk evaluasi dan managemen masalah bicara dan bahasa pada anak-anak yang berusia dibawah tiga tahun.
Dilansir dari American Familiy Physician, Ucapan adalah produksi bahasa secara verbal. Bahasa adalah pemprosesan sistem komunikasi. Bahasa reseptif mencangkup kekampuan pemahaman seseorang. Bahasa ekspresif mencangkup penyampian gagasan dalam bentuk tulisan, lisan, atau visual.
Keterlambatan bicara disebabkan oleh kesulitan dalam memproses ucapan atau bahasa. Keduanya ini biasanya menghasilkan pencapaian keterampilan normal di akhir , tetapi dengan kecepatan yang lebih lambat dari yang diharapkan. Dokter keluarga berperan penting dalam identifikasi dini dalam keterlambatan bicara dan bahasa untuk mengurangi perkembangan anak dengan dampak sosial dan akademis yang menghambat perkambangan anak dengan dampak sosial dan akademis yang merugikan mereka jangka panjang.
Perkembangan Bicara dan Bahasa
Pencampaian perkembangan yang yang berbeda menandai perkembangan berdasarkan usia dua bulan hingga empat tahun. Perkembangan bahasa dimulai dengan pemahaman dasar yang berkembang menjadi keterampilan bahasa tingkat lanjut, termasuk ekspresi pikiran yang kompleks. Bukti menunjukkan bahwa perkembangan bahasa yang kritis terjadi dalam enam bulan pertama kehidupan, paparan bahasa pada anak usia dini secara signifikan mempengaruhi penguasa bahasa pada anak.
Secara signifikan orang tua dan pengasuh mempengaruhi perkembangan bicara dan bahasa anak dengan melibatkan mereka dan mendorong interaksi sosial. Dokter keluarga seharusnya mendorong orang tua dan pengasuh untuk sering berbicara sering berbicara dengan bayi atau anaknya, menggunakan kalimat yang sederhana dan kata yang jelas.
Membaca dan bermain bersama anak menjadi kesempatan orang tua untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan bahasa yang dapat berkerja sama ke dalam rutinitas sehari-hari, membantu anak membuat kosakata dan keterampilan pemahaman. Pediatri Amerika merekomendasikan pembatasan waktu layar (gadget) anak-anak dan lebih mengutamakan kegiatan yang berfokus pada interaksi sosial. Penggunaan waktu layar (gadget) telah dikaitkan dengan keterlambatan perkembangan.
Epidemologi
Di Amerika Serikat, satu hingga delapan anak anatara usia dua dan lima tahun memiliki keterlambatan bicara atau bahasa. Anak-anak prasekolah dengan keterlambatan bicara dan bahasa telah terindentifikasi yang berlanjut ke sekolah dasar memiliki resiko lebih tinggi mengalami cacat belajar tambahan dibandingkan dengan anak-anak dengan keterlambatan bicara dan bahasa hanya bersifat sementara.
Orang dewasa dengan riwayat keterlambatan bicara dan bahasa pada masa kanak-kanak mungkin lebih memilih bekerja dengan keterampilan rendah dan banyak mengalami pengangguran. Tidak hanya itu, keterlambatan bicara dan bahasa masa kanak-kanak ini dikaitkan dengan gangguan perilaku dan psikososial yang dapat berlanjut hingga dewasa.
Faktor Risiko
Pada tahun 2010, American Speech Language Hearing Association menerbitkan sebuah studi besar yang melibatkan hampir 5.000 anak dengan menganalisis multivariat untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang secara konsisten terkait dengan prediktor hasil yang ditetapkan dari gangguan bicara dan bahasa, seperti kecemasan orang tua dengan menggunakan layanan patologi bicara bahasa, dan skor reseptif yang rendah. Faktor risiko paling utama pada gangguan bicara dan bahasa adalah berjenis kelamin laki-laki dan memiliki masalah pendengaran yang berkelanjutan, serta berat badan lahir dengan berat 2.500 g kurang.
Beberapa faktor lain belum dapat diidentifikasi secara menyeluruh, meski dampak secara heterogen, anak-anak terdampak negatif oleh determinan sosial kesehatan atau pengalaman buruk di masa kecil. Kondisi lingkungan dan budaya, dapat mempengaruhi perkembangan awal biacara dan bahasa, paling sering ditemukan dengan kembalinya pola perkembangan normal setelah masa kanak-kanak.
Anak-anak yang mempelajari dua bahasa atau lebih secara bersamaan menghabiskan lebih sedikit waktu dengan masing-masing bahasa. Meski begitu, status bilingual tidak berkaitan dengan peningkatan risiko keterlambatan bicara dan bahasa, bahasa yang digunakan untuk menyaring keterlambatan tidak dapat mempengaruhi identifikasi mereka.
Penyaringan dan Pengawasan
Pada layanan kesehatan primer, keterlambatan bicara dan bahasa dapat diidentifikasi melalui pengawasan pencapaian perkembangan dan penggunaan alat skrining formal untuk menilai perkembangan. Skrining adalah penggunaan alat yang tervalidasi dan terstandarisasi pada usia tertentu untuk mengidentifikasi keterlambatan perkembangan. Pengawasan untuk proses mengenali anak-anak berisiko, meliputi pengumpulan informasi dari pengasuh, peninjauan riwayat perkembangan, identifikasi faktor dan observasi anak selama berkunjung.
Pendoman American Academy of Peditrics, merekomendasikan pengawasan pada setiap kunjungan anak sehat, dengan memperhatikan khusus sebelum masuk sekolah dasar pada usia empat hingga lima tahun. Pada bulan februari 2022, penggunaan panduan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, merilis pencapaian perkembangan yang diperbarui dan berorientasi pada orang tua untuk memfasilitasi pengawasan. Pencapaian perkembangan ini terbukti mencerminkan sebagian anak ( setidaknya 75%) pada usia yang telah ditentukan.
Anak-anak dengan kecemasan orang tua, pengasuh dan dokter berdasarkan pengawasan harus menjalani skrining perkembangan. Alat skrining yang membutuhkan pemeriksaan terlatih, seperti Kit Skrining Pengembangan Bahasa, tidak praktis untuk digunakan dalam perawatan primer dan tidak teridentifikasi masalah bicara dan bahasa secara lebih efektif dibandingkan metode skrining yang lebih sederhana.
Evaluasi Awal
Diagnosis untuk keterlambatan bicara dan bahasa sangat luas. Keterlambatan ini dapat dikategorikan sebagai skunder akibat kondisi lain atau sebagai kondisi primer tanpa penyebab jelas. Banyak gangguan perkembangan saraf yang menyebabkan keterlambatan bicara dan bahasa sekunder. Gangguan terkait mempengaruhi perkembangan bicara, bahasa, atau keduanya. Dokter keluarga dapat memperoleh petunjuk anak yang diberikan oleh orang tua atau pengasuh untuk menglngkapi pengawasan pencampaian perkembangan dan mengidentifikasi keterlambatan bicara dan bahasa serta penyakit terkait.
Rekomendasi Rujukan
Konsultasi spesialis sesuai untuk anak-anak dengan kelainan skrining, kecemasan orang tua atau kecemasan dokter. Dimulai dengan mengevaluasi patologi wicara bahasa dan audiologi. Menunggu sambil waspada tidak disarankan untuk anak-anak yang terlambat bicara, seperti anak-anak dengan kosakata kurang dari 50 kata pada usia 24 bulan atau lebih.
Keterlambatan dalam perawatan dapat mengakibatkan jangka panjang pada perkembangan komunikasi. Sebuah studi berfokus pada anak-anak dengan keterlambatan bicara dan bahasa yang berlanjut hingga usia sekolah mencatat hubungan antara kelainan bicara dan bahasa yang berlangsung lama dengan defisit sosial dan perhatian.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402912/original/011979600_1762310973-skrining_retina_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403042/original/097694400_1762315278-job_fair_disabilitas_pramono_anung.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5127341/original/013777100_1739168301-ef2c34f4-68d3-4dbb-9986-fa08703fb965.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400774/original/083702500_1762147663-djp_bali.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1457835/original/082364000_1483456403-rubrik-kesehatan-mata_sindrom_ambyopia_mata_malas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400548/original/064411200_1762139205-usaha_mikro_disabilitas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5398804/original/020121200_1761897445-Abdul_Rauf.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4233877/original/064389800_1669023747-closeup-support-hands.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4946931/original/079663700_1726647006-20240918-Kaki_Palsu-AFP_5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5394741/original/093014200_1761639331-yusuf.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5384715/original/052260300_1760840197-Gangguan_pertumbuhan_anak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2226229/original/030975900_1527149407-Produksi-Al-Quran-Braille1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5215075/original/030650600_1746789204-woman-doing-speech-therapy-with-little-blonde-boy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5253632/original/090372100_1750055242-Makan_satu_kali_sehari.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5161503/original/090966100_1741846958-1741840983693_penyebab-autis.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380909/original/004147800_1760438190-Ilustrasi_perundungan_di_Grobogan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5032120/original/020113400_1733123995-fotor-ai-2024120214155.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5275349/original/098248000_1751875135-e788cf8e-a1ab-495b-862a-4d13aa2a65d4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5381608/original/024554700_1760512333-Prof_Hartono.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380785/original/094183800_1760433175-Pelatihan-Al-Quran-Isyarat-bagi-Teman-Tuli_dompet_dhuafa.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5306844/original/053364400_1754451455-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5236094/original/8487869-g_8___8_potret_mas_brewog_sound_horeg_ungkap_nilai_full_set_audio_1_truk_capai_angka_miliaran_kini_punya_10_yang_laris_manis_keliling_jawa_timur_mas_brewog_sound_horeg-20250526-034-gunturm.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5306465/original/017032900_1754393503-WhatsApp_Image_2025-08-05_at_18.28.55.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5252086/original/007300100_1749857885-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1427491/original/065234600_1481000798-PANTI-JOMPO.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5221694/original/003674800_1747367357-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288092/original/067044200_1752891478-9f3bfbe0-fecb-44d2-b8d4-1b4836ebe25d.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/3934359/original/048979900_1644900282-IMG20200129114536.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287704/original/087405000_1752830776-john_fredy.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3442371/original/048867300_1619606697-20210428-Melihat_Lebih_Dekat_Para_Santri_Tadarusan_dengan_Al-Quran_Braille-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5286819/original/086327400_1752758458-irak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5283987/original/096142600_1752570992-dna-cceeb4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5285952/original/053913200_1752732898-54641762928_3a60b4a2af_c.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288739/original/058288800_1752989078-Screenshot_2025-07-18-15-12-39-63_1c337646f29875672b5a61192b9010f9_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266915/original/058178600_1751023901-IMG-20250627-WA0180.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287155/original/043147000_1752812525-WhatsApp_Image_2025-07-18_at_11.20.42_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5284413/original/015257600_1752633547-72dabf29-5dee-4de2-bc9f-770e1ee1ad21.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5289351/original/002614900_1753068428-aad3ff27-7e8a-4a28-ae02-b50df1701565.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288850/original/048376300_1752998023-Screenshot_2025-07-20_143619.jpg)