Ditekan soal Skandal Seks Epstein, Trump Perintahkan Ungkap Lebih Banyak Dokumen Pengadilan

22 hours ago 7

Liputan6.com, Washington, DC - Donald Trump menyatakan telah memerintahkan Kementerian Kehakiman Amerika Serikat (AS) untuk mengeluarkan dokumen tambahan terkait skandal kejahatan seksual Jeffrey Epstein, seorang pemodal yang memiliki koneksi terhadap kalangan elite global.

"Karena perhatian media yang begitu besar terhadap Jeffrey Epstein, saya telah meminta Jaksa Agung Pam Bondi untuk mengeluarkan semua kesaksian grand jury yang relevan, dengan persetujuan pengadilan," kata Trump seperti dilansir BBC.

Hal semacam itu memerlukan persetujuan dari hakim.

Pernyataan ini muncul tak lama setelah Trump mengatakan akan menggugat The Wall Street Journal atas artikel yang menuduh sebuah ucapan ulang tahun "berbau cabul" yang mencantumkan namanya dikirim ke Epstein pada 2003 — jauh sebelum Epstein didakwa melakukan kejahatan seksual.

Surat, yang menurut The Wall Street Journal dikirim pada ulang tahun ke-50 Epstein, disebut Trump "palsu".

Dalam sebuah unggahan, Trump menulis bahwa surat kabar itu dan pemiliknya, Rupert Murdoch, telah diperingatkan langsung agar tidak menerbitkan artikel tersebut. Trump menggarisbawahi laporan The Wall Street Journal tidak benar, berniat jahat, dan memfitnah.

Menurut laporan The Wall Street Journal, surat yang mencantumkan nama Trump itu berisi beberapa baris teks yang diketik di dalam gambar perempuan telanjang yang digambar tangan dengan spidol tebal.

"Di dalam gambar perempuan telanjang itu, ada tulisan berupa percakapan imajiner antara Trump dan Epstein, ditulis dalam sudut pandang orang ketiga," tulis surat kabar tersebut.

Surat itu, menurut laporan yang sama, diakhiri dengan kalimat, "Seorang sahabat adalah hal yang luar biasa. Selamat ulang tahun — dan semoga setiap hari menjadi rahasia indah lainnya."

"Itu bukan gaya bicara saya, bukan cara saya menulis. Lagi pula, saya tidak bisa menggambar," tulis Trump di media sosial menanggapi artikel itu.

Janji Kampanye Trump

Masih menurut The Wall Street Journal, surat tersebut merupakan bagian dari kumpulan ucapan ulang tahun yang disusun oleh Ghislaine Maxwell, orang dekat Epstein. Maxwell sendiri divonis bersalah pada 2021 karena membantu Epstein memperdagangkan anak untuk tujuan seksual dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara.

Instruksi Trump agar dokumen tambahan dirilis muncul setelah tekanan berhari-hari dari para pendukung setianya yang menuntut lebih banyak pengungkapan dalam kasus Epstein.

Tidak lama setelah pernyataan Trump, Bondi menulis, "Kami siap mengajukan permohonan ke pengadilan besok untuk membuka transkrip grand jury."

Grand jury adalah sekelompok warga sipil yang dibentuk jaksa untuk memutuskan apakah ada cukup bukti untuk mendakwa seseorang. Dengan kata lain, mereka menentukan apakah ada dugaan kuat bahwa sebuah kejahatan telah terjadi.

Namun, keputusan grand jury belum berarti terdakwa dinyatakan bersalah. Keputusan itu tetap harus dibawa ke persidangan dan diuji di hadapan juri biasa.

Masih belum jelas apakah yang dimaksud Trump adalah kesaksian grand jury dari kasus-kasus awal Epstein di awal 2000-an atau dari dakwaan federal pada 2019.

Beberapa dokumen grand jury telah dirilis sebelumnya terkait kasus di Florida pada 2006 yang membuatnya didakwa atas tuduhan meminta jasa seorang pekerja seks. Kasus tersebut banyak dikritik karena tidak adanya dakwaan yang serius, sementara kesaksian para korban — yang mencakup sejumlah anak di bawah umur — tergolong sangat berat.

Saat berkampanye tahun lalu, Trump pernah berjanji akan merilis dokumen-dokumen terkait Epstein.

Namun, pekan lalu Bondi menyatakan bahwa Kementerian Kehakiman AS tidak menemukan daftar klien yang bisa menjerat tokoh-tokoh ternama dalam kasus Epstein dan bahwa Epstein memang tewas karena bunuh diri — meskipun teori konspirasi mengenai kematiannya masih beredar luas.

Pernyataan itu sangat kontras dengan klaim Bondi sebelumnya, yang mengatakan bahwa dia akan mengungkap fakta besar, termasuk "banyak nama" dan "banyak catatan penerbangan" — mengacu pada siapa saja yang pernah bepergian bersama Epstein atau mengunjungi pulau-pulau pribadinya, tempat banyak kejahatan diduga terjadi.

Perubahan sikap Bondi menuai kemarahan dari banyak pendukung Trump. Mereka menuntut agar dia mundur karena gagal menepati janji untuk membeberkan daftar tersebut — daftar yang sebelumnya diklaim sudah berada di tangan pejabat pemerintah Trump.

Epstein meninggal di dalam sel penjara di New York pada 2019, saat dia menunggu persidangan atas dakwaan perdagangan manusia untuk tujuan eksploitasi seksual terhadap anak di bawah umur. Lebih dari 10 tahun sebelumnya, pada 2008, dia pernah dinyatakan bersalah karena mengeksploitasi anak di bawah umur untuk tujuan seksual — sebuah kejahatan yang membuatnya diwajibkan secara hukum untuk terdaftar sebagai pelaku kejahatan seksual.

Read Entire Article