Liputan6.com, Jakarta - Penyandang disabilitas netra memiliki kesempatan untuk mengikuti seleksi pra kualifikasi untuk Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Internasional.
Ini merupakan kerja sama antara Kementerian Agama (Kemenag) dengan Liga Muslim Dunia dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Nasional.
Kompetisi ini terbuka bagi para penghafal Al-Quran penyandang disabilitas netra dari berbagai negara. Bahkan, ajang final direncanakan digelar di Jakarta.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, mengatakan, MTQ Internasional ini bukan sekadar ajang lomba, melainkan bentuk kepedulian negara terhadap para hafiz penyandang disabilitas netra.
"MTQ ini bertujuan menumbuhkan semangat kompetisi di antara para penghafal Al-Quran disabilitas netra, sekaligus memuliakan mereka dan memberikan ruang tampil di panggung internasional," ujarnya kepada wartawan, Minggu (13/7/2025).
Abu Rokhmad berharap kompetisi ini dapat mendorong lebih banyak penyandang disabilitas netra untuk mendalami Al-Quran sekaligus menunjukkan komitmen Islam terhadap nilai inklusi.
"Kami ingin ajang ini menjadi motivasi bagi para hafiz disabilitas netra, serta memperluas ruang partisipasi mereka dalam dakwah dan kehidupan publik," ujarnya.
Sisi Terang kali ini menghadirkan proses perjalanan para disabilitas netra dalam belajar Al-Qur'an Braille. Selain simak pula bagaimana proses pembuatan Al-Qur'an Braille yang telah didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia.
5 Cabang Lomba
Ajang ini terdiri atas lima cabang lomba, disesuaikan dengan usia dan tingkat hafalan peserta:
- Hafalan 30 juz dan Nadhom Al-Muqaddimah Al-Jazariyyah (maksimal usia 25 tahun).
- Hafalan 30 juz tanpa nadhom (maksimal usia 25 tahun).
- Hafalan 20 juz (maksimal usia 18 tahun).
- Hafalan 10 juz (maksimal usia 12 tahun).
- Hafalan 5 juz (maksimal usia 10 tahun).
Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, mengungkapkan, seleksi akan berlangsung secara objektif dan transparan dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Seleksi pra kualifikasi akan dilaksanakan secara daring melalui Zoom, agar peserta dari seluruh dunia bisa mengikuti tanpa hambatan geografis," jelasnya.
Catat Tanggal dan Syarat Pendaftarannya!
Zayadi menambahkan, peserta wajib mengunggah sejumlah dokumen saat mendaftar, yaitu akta kelahiran atau kartu tanda penduduk (KTP), foto paspor, sertifikat hafalan, video murottal Al-Quran dengan durasi maksimal lima menit, serta surat rekomendasi dan sertifikat lisensi Al-Quran jika ada.
Seluruh dokumen tersebut diunggah melalui tautan pendaftaran https://Bit.ly/MIDN2025. Batas akhir pendaftaran ditetapkan pada Kamis, 31 Juli 2025.
Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui narahubung atas nama Aifi di nomor 0823-3176-5507.