3.486 Difabel di Semarang Terima Kartu Penyandang Disabilitas

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 3.486 difabel di Semarang menerima Kartu Penyandang Disabilitas (KPD) yang selama ini ditunggu-tunggu.

Pemberian KPD dilakukan secara simbolis oleh Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, di Alun-Alun Sidomulyo, Ungaran Timur, pada Jumat 18 Juli 2025.

Salah satu penerima adalah Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Semarang, Christiana Ratna Widaryanti. Christina mengungkapkan kebahagiaannya setelah mendapat kartu tersebut. Pasalnya, harapannya bersama teman-teman disabilitas, untuk mendapat pengakuan hak secara formal mulai terpenuhi.

Menurut Christina, usulan penerbitan KPD berasal dari pihaknya yakni PPID Kabupaten Semarang. Dia berharap, teman-teman perkumpulannya bisa mendapatkan jaminan pemenuhan hak. Termasuk di bidang kesehatan, pendidikan, bahkan hak perlakuan khusus di sarana transportasi umum.“

KPD menjadi kartu identitas kami, sekaligus menjamin kesejahteraan disabilitas di bidang pendidikan, kesehatan, dan fasilitas transportasi,” terangnya mengutip keterangan resmi di laman jatengprov.go.id.

Dia mencontohkan, di Jakarta sudah ada kerja sama dengan operator transportasi umum, untuk memberikan potongan harga tiket. Sedangkan di Sulawesi Utara, lanjutnya, ada jaminan sosial yang bisa diakses dengan bukti KPD itu.

Liputan6 Update Spesial Hari Disabiltas Internasional 2021 mengangkat tema Sudahkah Kita Peduli Disabilitas? Hari ini tanggal 3 Desember 2021 merupakan peringatan hari Disabilitas Internasional kali ini ada kedai kopi yang mengkampanyekan kesetar...

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menyampaikan, penerbitan KPD dimaksudkan untuk memperoleh data pasti para difabel.

Ada 3.486 difabel yang terdata. Pendataan akan terus dilakukan sebagai langkah antisipasi jika ada yang belum terdaftar.

“Pemkab Semarang seterusnya akan mengusahakan privilege bagi penyandang disabilitas ke Kemensos (Kementerian Sosial), berdasarkan data pasti yang ada,” ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Semarang, Istichomah menyampaikan, KPD menjadi langkah penting peningkatkan pelayanan sosial, bagi penyandang disabilitas.

KPD merupakan bagian dari optimalisasi kemandirian disabilitas yang terangkum dalam aksi perubahan yang dinamakan sinergitas pelatihan, bantuan, dan pendampingan berkelanjutan (Sip Tenan Gan) berkelanjutan.

“Akan ada pelatihan kewirausahaan dan bantuan modal, bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) disabilitas,” pungkasnya.