Liputan6.com, Teheran - Kebakaran besar melanda sebuah pusat perbelanjaan besar di kota Kut, Irak timur, pada hari Rabu (16/7), menewaskan puluhan orang dan menghancurkan sebuah komunitas.
Setidaknya 61 orang - termasuk pria, wanita, dan anak-anak - tewas dalam kebakaran di Al-Kornish Hypermarket berlantai lima, dan puluhan lainnya diselamatkan dari gedung yang terbakar, menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri Irak pada Kamis pagi (17/7/2025) seperti dikutip dari CNN.
"Kebakaran yang memilukan ini merenggut nyawa 61 warga sipil tak berdosa, sebagian besar meninggal karena sesak napas di kamar mandi akibat asap tebal," kata Kementerian Dalam Negeri Irak, seraya menambahkan bahwa itu adalah "insiden yang sangat tragis yang telah mengguncang hati nurani kolektif (Irak)."
"Jenazah 14 orang masih belum teridentifikasi," kata Kementerian Dalam Negeri Irak.
Rekaman video yang dilokasi geografis oleh CNN menunjukkan gedung tersebut dilahap api, dengan sekelompok orang berkumpul di atap saat petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan api.
Dalam video lain dari otoritas regional, orang-orang terlihat ditolong melalui jendela-jendela kecil oleh petugas tanggap darurat.
"Meskipun situasinya gawat, tim Pertahanan Sipil dengan heroik berhasil menyelamatkan lebih dari 45 orang yang terjebak di dalam gedung, dengan dedikasi dan keberanian yang luar biasa," kata Kementerian Dalam Negeri Irak.
"Gedung yang dulunya merupakan restoran dan hipermarket—sebuah supermarket besar—baru dibuka selama tujuh hari."
Belasungkawa hingga Masa Berkabung Tiga Hari
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani meminta tim medis yang lengkap untuk dikirim guna mendukung upaya penyelamatan dan menginstruksikan Menteri Dalam Negeri untuk segera memulai penyelidikan penyebab kebakaran, menurut pernyataan yang dirilis oleh kantornya.
PM Al-Sudani menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga korban tewas dan berdoa agar mereka mendapatkan penghiburan, demikian pernyataan tersebut.
Menteri Dalam Negeri Abdul Amir Al-Shammari mengatakan bahwa komite investigasi tingkat tinggi akan "mengidentifikasi semua titik kegagalan dan tanggung jawab" dan bahwa setiap pihak yang "terbukti lalai" akan dimintai pertanggungjawaban.
Masa berkabung tiga hari telah ditetapkan di wilayah Wasit, ungkap gubernur setempat, Mohammed Jameel Al-Mayahi, dalam sebuah unggahan di Facebook.
Al-Mayahi mengatakan rincian dari penyelidikan awal terkait penyebab kebakaran akan dirilis dalam waktu 48 jam. Gugatan hukum telah diajukan terhadap pemilik gedung, tambahnya.
Sebagai informasi, Irak telah menyaksikan insiden mematikan serupa di masa lalu, yang seringkali disebabkan oleh kurangnya kepatuhan terhadap peraturan pertahanan sipil, langkah-langkah keamanan yang buruk, dan korsleting listrik.
Sebelumnya pada April 2021, kebakaran di Rumah Sakit Ibn al-Khatib di Baghdad merenggut nyawa lebih dari 80 pasien di bangsal isolasi COVID-19 ketika tangki oksigen meledak.
Pada September 2023, kebakaran melanda sebuah gedung pernikahan di Qaraqosh di Irak utara, menewaskan sedikitnya 100 orang dan melukai 150 lainnya.