Fatma Saifullah Yusuf Ajak Semua Pihak Bergandengan Tangan Demi Masa Depan Anak Disabilitas

Liputan6.com, Jakarta - Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Sosial RI sekaligus Penasehat Perkumpulan Orang Tua Anak Disabilitas Indonesia (Portadin), Fatma Saifullah Yusuf, menyerukan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membangun masa depan anak-anak disabilitas yang inklusif dan mandiri.

Hal ini disampaikan Fatma saat menjadi Keynote Speaker dalam acara Gebyar Portadin 2025 yang digelar di Gedung Aneka Bhakti, Kementerian Sosial. Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Portadin dan Kemensos dengan tema "Ekosistem Inklusi Pendidikan dan Peluang Usaha Berbasis Disabilitas"

Menurut Fatma, inklusi pendidikan bukan hanya soal akses fisik ke sekolah, melainkan mencakup penciptaan lingkungan belajar yang ramah dan mendukung keberhasilan anak disabilitas.

"Kita perlu menciptakan ekosistem inklusi pendidikan yang tidak hanya memberikan akses tetapi juga mendukung keberhasilan mereka di dalam proses belajar," ujarnya.

Fatma menegaskan bahwa lingkungan pendidikan inklusif harus didukung oleh guru terlatih, kurikulum yang sesuai, dan materi pembelajaran yang ramah disabilitas. Hal ini menjadi kunci agar anak-anak dengan kebutuhan khusus dapat berkembang optimal dan percaya diri.

Selain pendidikan, Fatma juga menyoroti pemberdayaan ekonomi sebagai aspek penting dalam meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas.

"Peluang usaha berbasis disabilitas harus menjadi fokus kita. Dengan dukungan yang tepat, penyandang disabilitas bisa menjadi wirausahawan sukses," ujar Fatma.

Kementerian Sosial telah menjalankan berbagai program pelatihan keterampilan dan dukungan modal untuk membantu penyandang disabilitas mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Fatma, menekankan,"Kemensos selalu ada untuk memberikan akses modal, pelatihan fisik, dan pemasaran produk agar mereka bisa mandiri secara ekonomi."

Fatma juga mengajak semua pihak untuk terus bergandengan tangan, saling menguatkan dalam membangun ekosistem inklusif. Dia percaya lingkungan yang kolaboratif akan membantu anak-anak disabilitas tumbuh menjadi pribadi bahagia dan mandiri.

"Mari kita bersama-sama membangun lingkungan yang mendukung anak-anak kita, apapun latar belakangnya. Kembangkan talenta mereka, dari seni, olahraga, hingga wirausaha," kata Fatma.

Gebyar Portadin 2025 turut dimeriahkan dengan beragam penampilan anak-anak disabilitas, seperti tari ondel-ondel, tari indang, dan atraksi karate dari Ikatan Sindrom Down Indonesia (ISDI).

Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri UMKM Maman Abdurahman, serta berbagai tokoh dan perwakilan lembaga terkait.

Fatma menyampaikan apresiasi tinggi kepada para orang tua yang terus berjuang merawat dan mendukung anak-anak istimewa mereka.

"Bapak Ibu adalah orang tua hebat yang penuh cinta, kesabaran, dan keteguhan hati. Kami menghargai perjuangan kalian," pungkasnya.

Dengan semangat inklusif dan kolaboratif, Fatma Saifullah Yusuf dan Portadin optimis dapat menciptakan masa depan yang lebih baik dan berdaya bagi anak-anak disabilitas di Indonesia.