Liputan6.com, Jakarta Atlet disabilitas, Eifie Julian Hikmah, membagikan kabar gembira karena baru saja diterima di kampus impiannya yakni Universitas Gadjah Mada (UGM).
Perempuan 19 tahun ini berkisah, sejak SMP memiliki tekad harus kuliah. Harapan itu tidak datang tiba-tiba, melainkan tumbuh dari cerita almarhum ayahnya, Mochamad Farid, yang sempat menempuh pendidikan tinggi, tetapi harus terhenti di tengah jalan karena kendala biaya.
Keinginan untuk kuliah pun semakin menguat saat ayahnya berpulang. Eifie merasa perlu menuntaskan mimpi sang ayah yang tertunda. Ia ingin menunjukkan bahwa ia bisa mengenyam pendidikan tinggi, bahkan di kampus terbaik.
Bagi anak kedua dari empat bersaudara ini, orangtuanya adalah dua sosok yang saling melengkapi. Sang ayah merupakan pribadi yang mengalir dan mendukung minat dan bakat anak-anaknya, termasuk saat Eifie mulai menekuni olahraga atletik.
Sementara, ibunya, Eny Nawangsih, hadir sebagai penyeimbang yang selalu menekankan pentingnya pendidikan. Satu hal yang selalu Ibunya ingatkan, “Sekolah nomor satu. Jadilah orang pintar, tapi kalau sudah pintar, ojo minteri uwong (jangan sok pintar),” petuah sang ibu, mengutip laman UGM, Selasa, 5 Agustus 2025.
Awal ketertarikannya pada UGM bermula secara tak sengaja. “Waktu itu lihat video PPSMB (Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru) Palapa di media sosial. Aku langsung bilang mau kuliah di UGM, pakai almamater karung goni, dan nyanyi lagu PPSMB (Pionir saat ini),” kenang Eifie.
Para atlet yang bertanding di Pekan Pararalimpiade Nasional atau Peparnas XVII Solo bisa saja mengalami cedera usai bertanding. Guna memastikan para atlet disabilitas mendapat layanan penuh dari berbagai kemungkinan yang tak diinginkan, Badan Penyele...
Sempat Gagal di Jalur SNBT dan CBT
Sejak saat itu, impian masuk UGM menjadi salah satu target pribadinya. Namun, jalan menuju kampus impian penuh dengan rintangan. Ia sempat gagal di jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), lalu kembali ditolak di UM UGM Computer Based Test (CBT).
Ketika pengumuman Penelusuran Bibit Unggul (PBU) tiba, Eifie tidak berani membukanya.
“Udah ketampar kalimat ‘maaf, belum diterima’ berkali-kali. Sebelum buka pengumuman, aku minta maaf ke Ibu kalau gagal lagi,” ujarnya.
Atas dorongan ibunya, ia pun membuka pengumuman. Dan kali ini, kabar baik datang. Ia diterima di Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
“Langsung peluk Ibu. Nangis banget,” ungkapnya.
Ia pun memilih jurusan akuntansi. Ketertarikannya pada pelajaran ini tumbuh sejak bersekolah di SMAN 2 Kediri, berkat cara mengajar gurunya yang menyenangkan. Bersama teman kelasnya, ia kerap berebut maju ke depan kelas untuk menjawab soal.
Setelah melalui sholat istikharah dan berbagai pertimbangan, ia mantap memilih jurusan ini.
“Harapannya, nanti bisa jadi akuntan atau auditor di perusahaan yang menjanjikan atau melanjutkan karier sebagai para atlet,” harapnya.
Bertekad Tetap Tekuni Dunia Atletik
Kini, sebagai mahasiswa UGM yang diterima melalui jalur Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM), Eifie bersyukur bisa berkuliah tanpa harus membebani ibunya.
“Subsidi UKT (uang kuliah tunggal) 100 persen dari UGM sangat meringankan jalanku ke depan,” katanya.
Selain fokus kuliah, Eifie ingin aktif berorganisasi, ikut berbagai lomba, hingga menjajal program magang. Dengan status sebagai mahasiswa UGM, ia ingin mengoptimalkan setiap peluang yang ada sebaik-baiknya.
Eifie juga bertekad untuk tidak meninggalkan dunia atletik. Ia tetap akan berlatih tiga kali seminggu dengan meminta program latihan mandiri kepada pelatih. Ia sadar kini harus lebih pandai membagi waktu agar mimpi untuk bertanding di ajang internasional tidak berhenti sebagai angan-angan.
“Aku mau mecahin rekor pribadi dan ngalahin lawan-lawan yang selama ini susah dikalahkan,” tuturnya.
Terjun ke Dunia Atletik
Eifie adalah atlet difabel yang menekuni bidang atletik sejak duduk di bangku kelas 3 SD atas ajakan pelatih pertamanya, Karmani.
Berbagai latihan pun dilakukan dan tibalah pada kompetisi pertama. Di kompetisi perdananya, Eifie meraih juara kedua untuk nomor lari 200 meter pada Kejuaraan Walikota Cup Surabaya Se-Jawa Timur.
Sejak saat itu, ia semakin rajin berlatih, tiga kali seminggu di sela-sela kegiatan belajar. Dari lomba antar pelajar tingkat daerah hingga kejuaraan nasional, ia terus berlari. Tak hanya di lintasan 100, 200, atau 400 meter, ia juga menjajal lompat jauh dan tolak peluru.
Berbagai tantangan ia lalui, termasuk ketika ayahnya meninggal dunia, sebulan sebelum Pekan Paralimpiade Provinsi Jawa Timur 2024. Saat itu, mentalnya belum pulih. Di ajang ini, ia tak mendapat emas. Eifie sempat khawatir gagal melangkah ke ajang nasional. Terlebih, ini merupakan impian ayahnya.
Meski begitu, tekanan dan rasa kehilangan memberinya banyak pelajaran. Debutnya di Pekan Paralimpiade Nasional 2024 dilalui dengan susah payah. Dua nomor awal berakhir tanpa medali.
“Takut nggak bawa pulang apa-apa,” ujarnya mengingat momen itu. Syukurlah, di nomor 400 meter, ia bangkit dan menyabet perunggu.
“Kompetisi di Palembang (Pekan Paralimpik Pelajar Nasional 2023) juga berkesan buatku. Ternyata aku bisa lompat jauh dan malah bawa pulang emas dari sini,” ujarnya.
Ketika ditanya pesan untuk anak muda lainnya, Eifie menekankan pentingnya menjadi seseorang yang berpendidikan. Menurutnya, pendidikan membantu seseorang memiliki prinsip dan mampu mengambil keputusan dengan lebih bijak.
Semua itu bisa dimulai dengan menggali minat dan bakat, lalu mengembangkannya dari hal-hal sederhana di sekitar.
“Nggak usah dengerin omongan orang yang menjatuhkan. Semua punya waktunya masing-masing,” tutupnya.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402912/original/011979600_1762310973-skrining_retina_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403042/original/097694400_1762315278-job_fair_disabilitas_pramono_anung.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5127341/original/013777100_1739168301-ef2c34f4-68d3-4dbb-9986-fa08703fb965.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400774/original/083702500_1762147663-djp_bali.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1457835/original/082364000_1483456403-rubrik-kesehatan-mata_sindrom_ambyopia_mata_malas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400548/original/064411200_1762139205-usaha_mikro_disabilitas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5398804/original/020121200_1761897445-Abdul_Rauf.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4233877/original/064389800_1669023747-closeup-support-hands.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5215075/original/030650600_1746789204-woman-doing-speech-therapy-with-little-blonde-boy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4946931/original/079663700_1726647006-20240918-Kaki_Palsu-AFP_5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5394741/original/093014200_1761639331-yusuf.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5384715/original/052260300_1760840197-Gangguan_pertumbuhan_anak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2226229/original/030975900_1527149407-Produksi-Al-Quran-Braille1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5253632/original/090372100_1750055242-Makan_satu_kali_sehari.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5161503/original/090966100_1741846958-1741840983693_penyebab-autis.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380909/original/004147800_1760438190-Ilustrasi_perundungan_di_Grobogan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5032120/original/020113400_1733123995-fotor-ai-2024120214155.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5275349/original/098248000_1751875135-e788cf8e-a1ab-495b-862a-4d13aa2a65d4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5381608/original/024554700_1760512333-Prof_Hartono.jpeg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5306844/original/053364400_1754451455-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5236094/original/8487869-g_8___8_potret_mas_brewog_sound_horeg_ungkap_nilai_full_set_audio_1_truk_capai_angka_miliaran_kini_punya_10_yang_laris_manis_keliling_jawa_timur_mas_brewog_sound_horeg-20250526-034-gunturm.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5306465/original/017032900_1754393503-WhatsApp_Image_2025-08-05_at_18.28.55.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5252086/original/007300100_1749857885-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1427491/original/065234600_1481000798-PANTI-JOMPO.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5221694/original/003674800_1747367357-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288092/original/067044200_1752891478-9f3bfbe0-fecb-44d2-b8d4-1b4836ebe25d.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287704/original/087405000_1752830776-john_fredy.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/3934359/original/048979900_1644900282-IMG20200129114536.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3442371/original/048867300_1619606697-20210428-Melihat_Lebih_Dekat_Para_Santri_Tadarusan_dengan_Al-Quran_Braille-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5286819/original/086327400_1752758458-irak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5283987/original/096142600_1752570992-dna-cceeb4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5285952/original/053913200_1752732898-54641762928_3a60b4a2af_c.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288739/original/058288800_1752989078-Screenshot_2025-07-18-15-12-39-63_1c337646f29875672b5a61192b9010f9_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266915/original/058178600_1751023901-IMG-20250627-WA0180.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287155/original/043147000_1752812525-WhatsApp_Image_2025-07-18_at_11.20.42_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5284413/original/015257600_1752633547-72dabf29-5dee-4de2-bc9f-770e1ee1ad21.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288850/original/048376300_1752998023-Screenshot_2025-07-20_143619.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5289351/original/002614900_1753068428-aad3ff27-7e8a-4a28-ae02-b50df1701565.jpg)