Anak dengan Disabilitas Intelektual Butuh Bersosialisasi, Perpustakaan Bisa Jadi Pilihan

Liputan6.com, Jakarta Orangtua dan guru dari siswa disabilitas dapat mengajak putra-putrinya datang ke perpustakaan untuk bersosialisasi sekaligus menimba ilmu.

Hal ini disampaikan Ketua I Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Riau, Adrias Hariyanto.

“Ini adalah saatnya kita sebagai guru, orangtua, dan sebagai pendamping anak-anak hebat ini, harus membawa mereka bersosialisasi di perpustakaan sekalian menggali ilmu,” ungkap Adrias dalam acara “Mendongeng dan Menghias Roti” di Perpustakaan Soeman HS Provinsi Riau, Rabu (6/8/2025).

“Tidak ada salahnya juga kita membawa mereka ke tempat lain, tapi lebih baik membawa ke tempat yang benar-benar ada tujuan (perpustakaan) bisa dicapai,” tambahnya mengutip laman resmi Media Center Riau, Kamis (7/8/2025).

Adrias juga mengapresiasi kegiatan yang digelar Special Olympics Indonesia (SOIna) Riau bagi anak-anak penyandang disabilitas intelektual itu.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak seluruh pihak terkait untuk memberikan perhatian ekstra kepada anak-anak penyandang disabilitas intelektual yang ada di Riau.

“Kita harus menyayangi dan harus lebih ekstra lagi untuk anak-anak ini, jangan dibiarkan. Mari bersama-sama kita membuat mereka bergembira lagi,” ajaknya.

“Karena kebanyakan anak non disabilitas, jika pulang sekolah itu bisa bermain, bertemu temannya dan sebagainya. Namun mereka tidak seperti itu.”

Liputan6 Update Spesial Hari Disabiltas Internasional 2021 mengangkat tema Sudahkah Kita Peduli Disabilitas? Hari ini tanggal 3 Desember 2021 merupakan peringatan hari Disabilitas Internasional kali ini ada kedai kopi yang mengkampanyekan kesetar...

Terlebih, sambungnya, di lapangan ada beberapa orangtua yang tidak paham akan kebutuhan anak-anak penyandang disabilitas. Termasuk yang tidak memiliki pengetahuan luas tentang langkah yang perlu diambil untuk mendidik dengan baik.

“Itulah gunanya SOIna untuk mengarahkan orangtua di Riau guna mengajarkan mereka dengan baik, karena mereka ini perlu perhatian ekstra,” sebut Adrias.

Sementara itu, Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) SOIna Riau, Novilia mengatakan kegiatan “Mendongeng dan Menghias Roti” dilakukan untuk menciptakan kesetaraan bagi anak-anak bertalenta khusus. Tujuannya, agar mereka mendapatkan ruang yang sama dalam berbagai aktivitas seperti anak-anak lainnya.

Novilia juga mengajak para orangtua untuk lebih aktif mendukung potensi anak-anak bertalenta khusus melalui berbagai kegiatan yang bisa mengasah kreativitas mereka.

“Kami selalu mengimbau kepada para orangtua agar anak-anak mereka terlibat dalam berbagai aktivitas yang dapat mengembangkan bakat dan potensi diri. Anak-anak bertalenta khusus butuh ruang untuk mengekspresikan diri,” ucapnya.

SOIna merupakan organisasi yang membina anak-anak disabilitas intelektual. Pembinaan tersebut dilakukan agar mereka bisa menjadi anak mandiri dan berprestasi di tengah masyarakat.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk menciptakan kesetaraan bagi anak-anak bertalenta khusus, agar mereka mendapat ruang yang sama dalam berbagai aktivitas seperti anak-anak non disabilitas.