6 Oktober 2025 Peringatan Hari Apa? Ada World Cerebral Palsy Day

1 month ago 2

Liputan6.com, Jakarta World Cerebral Palsy Day atau Hari Cerebral Palsy Sedunia diperingati setiap tanggal 6 Oktober. Peringatan ini sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang terhadap orang dengan Cerebral Palsy.

Tahun 2025 peringatan hari Cerebral Palsy mengusung tema “Empowering Lives, Creating Opportunities” yang berfokus pada pemberdayaan individu dan penciptaan kesempatan bagi penyandang Cerebral Palsy. 

Cerebral Palsy (CP) merupakan istilah yang pertama kali dikemukakan oleh William John Little, seorang dokter dari Inggris, sekitar akhir abad ke-19. Awalnya, gangguan ini dikenal dengan istilah Little’s Disease sebelum kemudian secara resmi disebut Cerebral Palsy.

Pada 1860-an, dengan latar belakang pengalaman pribadinya sebagai penyandang disabilitas, William memprakarsai penelitian mengenai Cerebral Palsy. Metode yang ia rancang masih relevan dan diterapkan dalam praktik medis hingga saat ini. 

Di kutip dari laman Perdosri, Cerebral Palsy berasal dari dua kata, yaitu “cerebral” yang berarti otak dan “palsy” yang mengacu pada kelemahan atau gangguan gerak otot. Kondisi ini tidak semakin parah seiring waktu, tetapi bisa memengaruhi gerak pada aktivitas sehari-hari karena gangguan pada kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi otot. 

Apa Itu Cerebral Palsy?

Cerebral palsy (CP) merupakan kondisi yang memengaruhi fungsi otot dan postur tubuh akibat kerusakan atau perkembangan otak yang tidak normal. Kondisi ini bersifat permanen karena adanya kerusakan otak sejak masa awal perkembangan, sehingga menghambat kemampuan seseorang dalam mengendalikan otot dan menjaga postur tubuh.

Penyebab cerebral palsy umumnya berkaitan dengan kerusakan atau gangguan pada otak yang masih dalam tahap perkembangan. Kondisi ini bisa terjadi akibat infeksi ketika ibu hamil, kurangnya pasokan oksigen saat persalinan, atau cedera kepala yang dialami bayi maupun anak usia dini.

Cerebral palsy terbagi menjadi beberapa tipe, seperti spastik, ataksik, dan diskinetik. Perbedaan jenis tersebut ditentukan oleh bagian otak yang mengalami kerusakan serta gejala yang ditimbulkan pada penderitanya.

17 Juta Orang dengan Cerebral Palsy di Dunia

Menurut data dari Cerebral Palsy Alliance Research Foundation, terdapat sekitar 17 juta individu di seluruh dunia yang hidup dengan kondisi tersebut. Sementara itu, di Indonesia, kasusnya diperkirakan mencapai tiga anak dari setiap seribu kelahiran hidup.

Dari jumlah itu, 50 persen di antaranya memiliki hambatan intelektual, dan sekitar sepertiga tidak bisa berjalan tanpa bantuan. Sebagian lainnya juga mengalami masalah pada penglihatan, gangguan tidur, serta rasa nyeri sepanjang hidup.

Para ahli kesehatan menegaskan bahwa deteksi dini berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup individu dengan riwayat cerebral palsy. Upaya pencegahan dapat dilakukan sejak masa kehamilan melalui vaksinasi, pemeriksaan rutin ibu hamil, serta penerapan gaya hidup sehat.

Aktivitas di Hari Cerebral Palsy

Peringatan Hari Cerebral Palsy sedunia tahun ini diisi dengan beragam kegiatan edukasi dan sosial di berbagai kota besar. Momentum ini turut menyuarakan pentingnya keterbukaan serta kesetaraan akses bagi penyandang disabilitas.

Masyarakat diajak untuk turut memberikan ruang agar mereka dapat berkembang, berpartisipasi, dan berdaya secara mandiri.

Peringatan Hari Cerebral Palsy sedunia tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga pengingat akan pentingnya kepedulian terhadap sesama. Setiap individu, memiliki keunikannya masing-masing dan berhak memperoleh kesempatan yang sama.

(Penulis: Erlita Zahrah)

Read Entire Article