Liputan6.com, Jakarta Lanjut usia (lansia) adalah fase kehidupan yang membutuhkan perhatian khusus. Seiring bertambahnya usia, fungsi tubuh mengalami penurunan dan risiko terhadap berbagai penyakit meningkat. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara menjaga kesehatan lansia agar tetap aktif, bahagia, dan berkualitas.
Perawatan lansia melibatkan pendekatan holistik yang mencakup aspek fisik, mental, dan sosial. Dengan pemahaman yang baik dan penerapan langkah-langkah yang tepat, kualitas hidup lansia dapat ditingkatkan secara signifikan.
Salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan lansia adalah nutrisi yang tepat. Pola makan seimbang dengan pembatasan garam, gula, dan lemak sangat dianjurkan. Selain itu, aktivitas fisik yang teratur juga berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung, paru-paru, otot, dan tulang.
Bahkan soal istirahatpun mempengaruhi kesehatan lansia. Dr. dr. Ni Ketut Rai Purnami, Sp.PD, K-Ger, FINASIM, dalam talkshow Tetap Lincah di Usia Senja bersama Kementerian Kesehatan RI, menekankan pentingnya tidur yang berkualitas.
Tidak hanya kesehatan fisik, dukungan emosional juga sangat penting bagi lansia. Pendampingan dan dukungan dapat membantu mengatasi kesepian, kecemasan, dan depresi. Dengan memberikan perhatian yang komprehensif, kita dapat membantu lansia menjalani kehidupan yang lebih sehat dan bahagia.
Menjaga Kesehatan Fisik Lansia dengan Nutrisi dan Aktivitas
Nutrisi yang tepat adalah fondasi kesehatan lansia. Lansia membutuhkan asupan gizi yang seimbang untuk menjaga fungsi tubuh dan mencegah berbagai penyakit. Pembatasan asupan garam, gula, dan lemak sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah diabetes.
Selain nutrisi, aktivitas fisik yang teratur juga sangat penting. Olahraga ringan seperti berjalan kaki, berenang, atau yoga dapat membantu menjaga kesehatan jantung, paru-paru, otot, dan tulang. Aktivitas fisik juga dapat meningkatkan mood dan mengurangi risiko depresi.
Keamanan lingkungan rumah juga perlu diperhatikan untuk mencegah cedera. Pastikan rumah bebas dari hambatan yang dapat menyebabkan lansia terjatuh. Pencahayaan yang cukup dan pegangan di kamar mandi juga dapat membantu meningkatkan keamanan lansia.
Kualitas Tidur Lebih Penting dari Kuantitas
Durasi istirahat, terutama tidur, menjadi aspek penting dalam menjaga kesehatan lansia. Meskipun kebutuhan tidur menurun seiring bertambahnya usia, lansia tetap memerlukan tidur yang cukup untuk kesejahteraan fisik dan mental mereka. Kualitas tidur sangat penting bagi lansia, bukan hanya kuantitasnya.
Menurut dr. Rai dari RS Ngoerah, tidur berfungsi untuk memulihkan sel-sel tubuh yang rusak dan membantu proses regenerasi jaringan yang mulai mengalami kelelahan akibat penuaan. Ia juga menegaskan, "Jangan sampai ketika kita akan memulai istirahat, kita masih pegang handphone atau menonton televisi. Itu sangat tidak disarankan karena kualitasnya akan jauh menurun."
Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas tidur lansia meliputi kesehatan fisik, kesehatan mental, dan lingkungan tidur. Untuk meningkatkan kualitas tidur, lansia disarankan untuk menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, menjaga rutinitas tidur yang konsisten, dan menghindari penggunaan gawai sebelum tidur.
Mengenali dan Mengatasi Kelelahan pada Lansia
Mudah lelah adalah keluhan umum di kalangan lansia, bahkan setelah aktivitas ringan. Jika kelelahan disertai gejala lain seperti sesak napas atau hilang nafsu makan, ini perlu diwaspadai. Gejala ini bisa menandakan adanya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti gangguan jantung, penyakit metabolik, atau masalah pernapasan.
Oleh karena itu, penting bagi lansia dan keluarga untuk tidak mengabaikan keluhan kelelahan yang berkepanjangan. Jika kondisi ini mengganggu kualitas hidup, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
- Gangguan jantung
- Penyakit metabolik
- Masalah pernapasan
Selain itu, istirahat siang juga bermanfaat bagi lansia. Istirahat singkat selama 20-30 menit dapat meningkatkan energi dan fungsi kognitif mereka. Namun, istirahat siang yang terlalu lama bisa mengganggu tidur malam.
Menjaga Kesehatan Mental Lansia
Kesehatan mental juga berperan penting dalam kualitas tidur lansia. Banyak lansia mengalami perasaan kehilangan jati diri setelah pensiun, yang dapat mengganggu tidur mereka. Keluarga perlu menciptakan suasana yang mendukung dan penuh empati.
Beberapa cara untuk menjaga kesehatan mental lansia meliputi mendorong komunikasi yang terbuka, memberi ruang bagi lansia untuk tetap aktif secara sosial, dan membantu mereka menemukan makna baru dalam keseharian. Dengan menjaga kesehatan mental, kualitas tidur lansia dapat meningkat, sehingga mereka merasa lebih segar dan bugar setiap hari.
Penting bagi lansia untuk tetap terlibat dalam kegiatan sosial dan memiliki hobi yang menyenangkan. Kegiatan ini dapat membantu menjaga kesehatan mental dan mencegah perasaan kesepian dan terisolasi.