Orangtua Anak Berkebutuhan Khusus, Jangan Lupa Peduli pada Diri Sendiri

6 days ago 11

Liputan6.com, Jakarta- Membesarkan anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah proses perjalanan yang menantang, penuh kesabaran ekstra, serta memiliki strategi khusus agar anak dapat tumbuh dengan optimal.

Tiap-tiap kondisi seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder  (ADHD), autisme hingga disabilitas fisik perlu penanganan yang berbeda, tetapi memiliki tujuan yang sama agar anak dapat tumbuh di lingkungan yang penuh kasih sayang, aman, dan mendukung.

Bagi sebagian orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus hidupnya akan berfokus untuk merawat anaknya, hal ini yang mungkin memiliki risiko kelelahan emosional sangat tinggi. Tanpa adanya manajemen stres yang tepat, orangtua bisa kapan saja mengalami perasaan putus asa, frustrasi, bahkan bisa dapat mengalami depresi seperti mengutip Psychology Today, Senin, 10 November 2025.

Para ahli menyarankan agar orangtua dapat menemukan metode perawatan diri yang sesuai, seperti olahraga, meditasi, atau terapi psikologis.

Sebagian orangtua mungkin merasakan rasa bersalah saat meluangkan waktu untuk diri sendiri, tapi dengan merawat diri sendiri justru membantu mereka menjadi lebih efektif dalam mendukung anak. 

Merawat Diri Sendiri Dukung Orantua Sabar dan Tanggap Rawat ABK

Tidak hanya itu, melakukan perawatan diri yang konsisten memungkinkan orangtua tetap sabar, tanggap, dan penuh kasih sayang. Hal ini bukan hanya soal menjaga kesehatan sang anak, tetapi juga menciptakan lingkungan rumah yang lebih stabil dan positif bagi anak.

Selain itu, orangtua juga perlu menjaga hubungan baik dengan pasangan. Bagi keluarga yang memiliki anak dengan berkebutuhan khusus penting agar selalu menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi anak. Saat orangtua bisa berbagi tanggung jawab anak akan mudah beradaptasi. 

Oleh karena itu, para ahli juga menyarankan untuk orangtua agar selalu menjalin komunikasi dengan anak. Jika orangtua tidak memiliki pendekatan yang konsisten, anak dengan butuhkan khusus mungkin akan mengalami kesulitan. 

Orangtua Perlu Memperhatikan Kebutuhan Pendidikan Anak

Pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus bukan selalu tentang tempat atau kelas, tetapi serangkaian layanan yang diberikan di dalam maupun di luar sekolah.

Layanan ini biasanya lebih berfokus pada penyediaan kelas dengan jumlah siswa yang sedikit, tenaga pengajar yang sudah terlatih dengan lingkungan yang terstruktur agar meningkatkan kepercayaan diri serta memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar dari teman sebayanya.

Oleh karena itu, layanan pendidikan khusus tidak hanya ditujukan bagi anak dengan keterbatasan fisik atau perkembangan tertentu.

Di banyak sekolah, program ini juga tersedia untuk anak yang memiliki gangguan emosional atau mental  misalnya, anak yang kesulitan mengendalikan emosi sehingga dapat mengganggu proses belajar di kelas reguler

Meski begitu, mungkin sebagian anak berkebutuhan khusus bisa saja mengikuti program pendidikan khusus sepanjang hari, atau hanya pada waktu-waktu tertentu sambil tetap belajar di kelas reguler bersama siswa lainnya. Hal ini yang terpenting bagi keluarga adalah memahami layanan yang tersedia di lingkungan mereka dan memperjuangkan agar anak mendapatkan dukungan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Jaga Kesehatan Mental Anak

Berbeda dengan anak pada umumnya, anak dengan kebutuhan khusus lebih cenderung mudah mengalami depresi. Hal ini yang menjadi tantangan bagi orangtua untuk dapat mendeteksi tandaa-tanda penting.

Para peneliti mengungkapkan orangtua umumnya terlalu percaya diri dalam kemampuan mereka dalam mengidentifikasi depresi pada anaknya. Sementara anak melaporkan mereka cenderung tidak berbagi perasaan depresi dengan orangtua. Hal ini dikarenakan banyak anak juga tidak ingin membuat orangtua khawatir.

Penting bagi orangtua untuk menjaga lingkungan rumah untuk tetap aman. Upaya ini dapat membantu anak meminimalkan situasi penuh tekanan dan dapat menyalurkan perasaannya melalui gambar atau hobi serta dorongan anak yang membangun hubungan dengan orang yang dipercayanya dan menjaga keselamatan kesehatan mental anak.

Read Entire Article