Getol Beri Pendampingan Literasi bagi Penyandang Disabilitas, Mahasiswi di Jambi Terima Penghargaan dari Gubernur

2 days ago 14

Liputan6.com, Jakarta Memiliki kepedulian terhadap penyandang disabilitas membuat mahasiswi di Jambi, Sarmila Wati mendapat penghargaan dari Gubernur.

Sarmila adalah mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi (UNJA). Pada peringatan Hari Sumpah Pemuda, 20 Oktober 2025, ia menerima Penghargaan Pemuda Pendamping Disabilitas dan Inklusi Sosial.

Penghargaan ini diberikan atas kontribusinya dalam mendampingi penyandang disabilitas dan diserahkan langsung oleh Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos., M.H., pada upacara Hari Sumpah Pemuda di Kantor Gubernur Jambi.

Penghargaan ini merupakan apresiasi dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jambi atas keterlibatan Sarmila dalam kegiatan literasi, pengembangan keterampilan, dan penguatan kepercayaan diri bagi remaja disabilitas di berbagai wilayah di Jambi. Selama lebih dari satu tahun, Sarmila mendampingi remaja yang masih membutuhkan dukungan dasar, terutama dalam membaca dan menulis. Dengan pendekatan bertahap, mulai dari mengenal huruf hingga menulis paragraf singkat, Sarmila melihat perkembangan signifikan pada remaja yang ia dampingi.

Selain pendampingan literasi, Sarmila juga memberikan materi dasar kehidupan yang disesuaikan dengan kebutuhan remaja disabilitas. Seperti perawatan diri, komunikasi positif, pengenalan emosi, dan pengambilan keputusan sederhana. Materi ini ia susun berdasarkan pengalamannya sebagai Duta GenRe (Generasi Berencana), kemudian disesuaikan agar lebih mudah dipahami oleh remaja disabilitas.

Buka Ruang Belajar bagi Difabel

Koordinator Program Studi PBSI FKIP UNJA, Dr. Sophia Rahmawati, S.Pd., M.Pd., memberikan apresiasi atas pencapaian tersebut.

Ia menegaskan, prestasi Sarmila selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan, inklusi, dan pengabdian masyarakat yang terus dikembangkan di PBSI.

“Prestasi yang diraih Sarmila benar-benar membanggakan bagi kami di Program Studi PBSI. Ia tidak hanya menunjukkan kemampuan akademik, tetapi juga membuktikan bahwa mahasiswa PBSI mampu berkontribusi langsung dalam isu-isu sosial, khususnya inklusi dan pemberdayaan penyandang disabilitas,” kata Sophia.

“Dedikasi Sarmila dalam mendampingi, menguatkan, dan membuka ruang belajar bagi remaja disabilitas merupakan wujud nyata kepedulian dan nilai kemanusiaan yang selalu kami tekankan di PBSI,” tambahnya.

Sophia berharap agar prestasi yang diraih Sarmila ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya.

“Kami berharap penghargaan ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus bergerak, berkarya, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Program studi akan terus mendukung mahasiswa yang menunjukkan komitmen untuk berbuat baik dan membawa perubahan, sekecil apapun langkahnya,” kata Sophia.

Bangun Kepercayaan Diri Remaja Difabel

Untuk memastikan pembelajaran berjalan efektif, Sarmila selalu menyiapkan bahan ajar dan simulasi sebelum pertemuan. Sarmila menerapkan berbagai latihan praktis, seperti membaca petunjuk, menulis data diri, berlatih komunikasi saat berbelanja, hingga membuat karya melalui kegiatan motorik halus.

Pendekatan ini membantu para remaja mempraktikkan materi secara langsung sekaligus membangun kepercayaan diri mereka. Selain pendampingan akademis, Sarmila juga menjadi teman bercerita dan tempat mereka berbagi pengalaman.

Sarmila berupaya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif dengan menyesuaikan metode mengajar sesuai kebutuhan setiap remaja serta melibatkan keluarga dalam proses belajar. Sarmila juga mempelajari bahasa isyarat bersama teman Tuli agar komunikasi dapat berjalan lancar. Baginya, pendampingan ini bukan hanya memberi dampak bagi para remaja, tetapi juga memperluas pemahamannya tentang keberagaman dan kemanusiaan.

Perjuangan Bangun Kesetaraan di Jambi Belum Selesai

Sarmila menyampaikan rasa haru dan kebanggaannya atas penghargaan yang ia terima. Terutama karena perjalanan pendampingannya terhadap penyandang disabilitas telah memberikan makna yang mendalam baginya.

“Ketika menerima penghargaan dari Gubernur Jambi, perasaan saya benar-benar campur aduk antara haru, bangga, dan senang sekali. Saya tidak pernah membayangkan bahwa perjalanan yang dimulai lebih dari satu tahun lalu dalam mendampingi dan mengajari teman-teman disabilitas akan membawa saya sampai pada titik ini,” ungkap Sarmila.

“Momen itu menjadi lebih istimewa karena beberapa dari mereka hadir menyaksikan sendiri apa yang selama ini kami perjuangkan bersama,” imbuhnya.

Sarmila menegaskan bahwa penghargaan yang ia terima memiliki makna yang lebih luas dari sekadar pencapaian pribadi, terutama karena berkaitan dengan perjuangan kesetaraan bagi penyandang disabilitas.

“Penghargaan ini bukan sekadar apresiasi pribadi, tetapi pengakuan atas perjuangan teman-teman disabilitas yang setiap hari berusaha menunjukkan bahwa mereka mampu dan layak mendapatkan kesempatan yang sama. Ini adalah kemenangan mereka.”

“Bagi saya, momen ini menjadi pengingat bahwa perjuangan belum selesai. Masih banyak pekerjaan, perbaikan, dan jembatan yang harus terus dibangun agar kesetaraan benar-benar dirasakan oleh seluruh pemuda di Jambi. Saya berharap semakin banyak pemuda yang mau terlibat dalam gerakan inklusi ini,” harapnya.

Dispora Provinsi Jambi berharap penghargaan tersebut dapat memotivasi lebih banyak pemuda untuk berperan aktif dalam pemberdayaan penyandang disabilitas dan memperkuat gerakan inklusi sosial di berbagai daerah. Dengan capaian ini, Sarmila memberikan kontribusi positif bagi UNJA dan menjadi contoh pemuda yang mengamalkan semangat Sumpah Pemuda melalui karya dan pengabdian.

Read Entire Article