Cerita Marc Cucurella Membesarkan Anak dengan Autisme: Harus Belajar Sebanyak Mungkin

4 days ago 9

Liputan6.com, Jakarta Pemain sepak bola Marc Cucurella (27) mengungkapkan bahwa salah satu anaknya didiagnosis dengan autisme. Mateo, (6) anak pertama Marc dan pasangannya Claudia Rodriguez didiagnosis autisme pada 2022.

Pada saat Mateo masih kecil, Marc dan Claudia sudah melihat bahwa putranya tak seperti anak kebanyakan. Namun, saat itu kala anaknya masih berusia satu tahun dokter belum menegakkan diagnosis untuk Mateo.

"Dokter belum tahu apa yang terjadi pada Mateo, saat itu Mateo masih kecil. Sungguh sulit," kata Marc kepada channel La Media Inglesa.

Ketika akhirnya dokter mendiagnosis Mateo anak dengan autisme Marc serta Claudia harus belajar lebih lagi untuk mengasuh anak dengan autisme.

"Okay, Mateo anak autis dan kami orangtua belum siap dengan hal ini sehingga kami harus belajar sebanyak mungkin," kata pemain Chelsesa itu dalam video Amazon Prime Video Sport.

Bahkan tampaknya Mateo yang malah mengajarkan banyak hal kepada pasangan ini. "Mungkin Mateo yang mengajarkan kami akan banyak hal," kata Claudia.

Salah satunya kala liburan, bagi anak-anak dengan autisme yang suka dengan rutinitas, liburan bisa jadi hal yang tidak mudah dihadapi untuk anak dengan autisme. Dalam video tampak keluarga tersebut tengah liburan di atas kapal dan Mateo tampak sering menangis.

"Ketika liburan, itu jadi hal yang sulit. Namun, besok kami akan kembali ke London, dan dia akan baik-baik saja," kata Claudia.

Saat Mateo Usia 13 Bulan Tampak Punya Perilaku Berbeda dari Anak Kebanyakan

Claudia megnatakan saat putranya berusia 13 bulan ia mengetahui bahwa ada hal yang berbeda terkait Mateo dibandingkan anak-anak lain.

"Saat besama Mateo, aku merasa ada sesuatu ketika ia berusisa 13 bulan ketika masuk kelas nursery," kata Claudia mengutip laman Hello.

"Kami melihat ada hal-hal yang berbeda pada Mateo dibandingkan anak kebanyakan. Dulu aku pikir mungkin ia butuh waktu dibandingkan anak-anak lain," katanya.

Namun, ketika Mateo tidak melakukan kontak mata, tidak merespons kala namanya tidak disebut Claudia dan Mateo menyadari bahwa memang ada yang berbeda pada sang anak.

"Dia tidak peduli akan apa yang kami lakukan, dia tidak memperhatikan kami. Namun, pada saat itu tidak mungkin itu autisme, apalagi Mateo itu sangat penyayang," cerita Claudia.

Mateo Sempat Terlambat Bicara

Lalu, tanda-tanda lain pun muncul di mana Mateo terlambat bicara. Lalu, mereka berkonsutlasi dengan dokter dan mengatakan bahwa hal itu bisa saja terjadi. Ada anak yang bicara lebih lambat dibandingkan yang lainnya.

Seiring bertambhanya usia, dokter pun memberikan diagnosis bahwa Mateo didiagnosis autisme. Claudia bersyukur bisa segera mengetahui dengan cepat diagnosis itu.

"Saya bersyukur kami mengetahuinya secepat itu, tetapi saya berharap saya menyadarinya lebih cepat," katanya.

Pindah Rumah yang Dekat dengan Sekolah Mateo

Diagnosis Mateo pun membuat Marc dan Claudia sampai pindah rumah. Mereka memilih tinggal di rumah yang dekat dengan sekolah khusus tempat Mateo belajar.

"Mateo belum siap untuk sekolah reguler, dia butuh bimbingan privat. Program terapi di sekolahnya sangat membantu kami. Kami bisa belajar cara menggunakan toilet," kata Claudia.

Claudia pun mengaku bahwa dirinya tak seorang diri dalam mengasuh Mateo. Marc pun turut serta aktif mengasuh Mateo saat tidak sibuk bertanding atau berlatih.

"Marc berjuang bersama saya setiap hari, berusaha melakukan yang terbaik. Mateo adalah prioritasnya," kata Claudia.

Read Entire Article