Rusia Tuduh Ukraina Serang Kediaman Putin dengan Drone, Kyiv Beri Bantahan

10 hours ago 2

Liputan6.com, Moskow - Rusia pada Senin (29/12/2025) menuduh Ukraina melancarkan serangan pesawat tak berawak berskala besar terhadap salah satu kediaman Presiden Vladimir Putin.

Kyiv membantah keras tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai kebohongan yang bertujuan merusak upaya perdamaian yang tengah dimediasi Amerika Serikat, dikutip dari Daily Sabah, Selasa (30/12).

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Ukraina menembakkan 91 drone jarak jauh ke kediaman Putin di wilayah Novgorod antara Minggu malam hingga Senin pagi. Menurut Lavrov, seluruh drone tersebut berhasil ditembak jatuh oleh pertahanan udara Rusia.

“Dengan mempertimbangkan kemerosotan total rezim kriminal Kyiv, yang telah beralih pada kebijakan terorisme negara, posisi negosiasi Rusia akan ditinjau kembali,” ujar Lavrov tanpa merinci langkah lanjutan yang dimaksud.

Ukraina segera membantah klaim tersebut. Presiden Volodymyr Zelenskyy menyebut tudingan Moskow sebagai “fabrikasi total” yang dirancang untuk menggagalkan proses diplomatik dan memberi dalih bagi Rusia untuk meningkatkan serangan militer.

“Rusia kembali menggunakan pernyataan berbahaya untuk merusak semua capaian upaya diplomatik bersama kami dengan tim Presiden Trump,” tulis Zelenskyy melalui media sosial X. Ia juga memperingatkan bahwa Moskow kemungkinan tengah bersiap mengintensifkan pemboman di Ukraina.

Tuduhan Rusia muncul di tengah momentum penting pembicaraan damai. Ukraina menyatakan telah menyetujui sekitar 90 persen rancangan rencana perdamaian yang disusun AS, termasuk kerangka jaminan keamanan pascaperang. Namun, isu wilayah masih menjadi ganjalan utama dalam perundingan.

Dari Pakistan, Presiden Prabowo Subianto melanjutkan kunjungan kenegaraannya ke Rusia, bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow. Dalam pertemuan itu, Putin menyatakan siap membantu Indonesia mengembangkan pembangkit listrik te...

Negosiasi Damai

Rusia, yang belum merinci bagian mana dari rencana AS yang disetujuinya, menyatakan tetap berkomitmen pada proses perdamaian, tetapi akan “merevisi” posisinya menyusul dugaan serangan drone tersebut.

Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir meningkatkan intensitas diplomasi dengan kedua pihak. Presiden AS Donald Trump dilaporkan melakukan panggilan telepon dengan Presiden Vladimir Putin pada Senin, yang digambarkan Gedung Putih sebagai berlangsung “positif”. Sehari sebelumnya, Trump juga bertemu Zelenskyy dan menawarkan jaminan keamanan hingga 15 tahun, menurut pihak Ukraina.

Meski demikian, sejumlah isu krusial masih belum terselesaikan, termasuk status wilayah yang diduduki Rusia dan masa depan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia di Ukraina selatan.

Zelenskyy mengatakan Kyiv siap mengikuti format pertemuan apa pun, termasuk bertemu langsung dengan Putin jika diperlukan. Namun, ia menegaskan masih meragukan niat Kremlin untuk benar-benar mengakhiri perang.

Sementara upaya diplomatik berlangsung, Rusia menegaskan tetap melanjutkan operasi militernya. Presiden Putin pada Senin mengatakan pasukan Rusia terus bergerak maju untuk merebut empat wilayah Ukraina yang diumumkan dianeksasi pada 2022. Kementerian Pertahanan Rusia juga mengklaim telah merebut desa Dibrova di wilayah Donetsk timur Ukraina.

Read Entire Article