Liputan6.com, Jakarta - Kanker otak merupakan salah satu kondisi medis serius yang mempengaruhi fungsi neurologis manusia. Perubahan seluler abnormal bisa memicu pembentukan massa padat dalam otak, menimbulkan gangguan motorik, sensorik, maupun kognitif. Pengetahuan mengenai penyebab kanker otak menjadi penting, untuk memahami risiko dan mekanisme perkembangan penyakit ini.
Beberapa faktor lingkungan dan gaya hidup dapat berkontribusi terhadap kemungkinan seseorang mengalami tumor otak. Pusing ekstrem menjadi salah satu gejala yang bisa muncul dari kanker otak. Variasi genetik antar individu juga menjadi elemen penting dalam memprediksi agresivitas tumor otak.
Mengetahui penyebab kanker otak membuka peluang bagi upaya intervensi dini, serta peningkatan kualitas hidup pasien melalui pemantauan rutin dan terapi suportif yang terintegrasi.
Berikut ulasan lengkap yang Liputan6.com rangkum tentang penyebab kanker otak dan gejalanya, Kamis (4/12/2025).
Mengenal Apa Itu Kanker Otak
Kanker otak merupakan proliferasi atau pertumbuhan sel yang terjadi di dalam struktur otak, atau pada area yang berada sangat dekat dengan jaringan otak itu sendiri. Pertumbuhan abnormal ini tidak hanya dapat muncul di dalam substansi otak, tetapi juga dapat berkembang di sekitar jaringan pendukung otak. Ini termasuk saraf, kelenjar pituitari, kelenjar pineal, serta membran tipis yang secara anatomis melapisi permukaan otak.
Wilayah-wilayah ini memiliki peran penting dalam pengaturan fungsi tubuh dan keseimbangan hormonal. Keberadaan kanker di lokasi tersebut dapat memengaruhi berbagai sistem fisiologis.
Kanker otak dapat muncul pertama kali secara lokal di dalam otak, dan jenis kanker ini disebut sebagai Kanker otak primer. Dalam beberapa kasus, Kanker dapat berasal dari organ lain di tubuh dan kemudian menyebar atau bermetastasis ke otak.
Kanker yang berasal dari penyebaran semacam ini disebut kanker otak sekunder atau kanker otak metastatik. Perbedaan antara kanker primer dan sekunder penting karena menentukan strategi pengobatan, perkiraan prognosis, serta pendekatan medis yang digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan sel abnormal.
Mengutip dari laman mayoclinic.org, terdapat beragam jenis kanker otak primer, dengan karakteristik yang bervariasi dari sifat nonkanker hingga ganas. Kanker otak nonkanker, yang juga dikenal sebagai kanker jinak, meskipun tidak bersifat kanker, tetap dapat berkembang secara progresif dan menimbulkan tekanan pada jaringan otak sekitarnya.
Tekanan ini dapat menyebabkan gangguan fungsi neurologis seiring waktu. Sebaliknya, kanker otak ganas, atau kanker otak, memiliki kemampuan untuk berkembang secara cepat, menyerang jaringan otak sehat di sekitarnya dan merusaknya. Sel-sel kanker ini mampu melakukan invasi secara agresif, yang sering kali memperumit proses pengobatan.
Berbeda dengan beberapa jenis kanker lainnya, kanker otak tidak diklasifikasikan berdasarkan stadium. Sebagai gantinya, klasifikasi kanker otak mengikuti sistem yang dikembangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang membagi kanker menjadi empat tingkat agresivitas.
Kanker otak tingkat 1 merupakan kanker yang paling tidak agresif dan biasanya tumbuh sangat lambat, sedangkan kanker tingkat 4 adalah yang paling agresif dan cenderung berkembang dengan cepat. Kanker tingkat 4 biasanya lebih sulit diobati, dengan prognosis yang kurang menguntungkan dibandingkan Kanker tingkat rendah.
Penyebab Kanker Otak dan Faktor Risiko
Secara global, telah diidentifikasi lebih dari 150 tipe tumor yang dapat berkembang di dalam atau di sekitar otak. Tumor-tumor ini memiliki karakteristik yang sangat beragam, baik dari segi agresivitas maupun pola pertumbuhannya. Beberapa di antaranya bersifat jinak, yang berarti pertumbuhannya relatif lambat dan cenderung tidak menyebar ke jaringan otak sekitarnya secara invasif.
Sebaliknya, ada juga tumor yang bersifat ganas atau kanker otak. Jenis ini memiliki kemampuan untuk berkembang dengan cepat, menyerang jaringan sehat di sekitarnya, dan berpotensi menyebar ke bagian lain dari sistem saraf pusat.
Hingga saat ini, penyebab pasti kanker otak primer masih belum sepenuhnya dipahami. Sebagian besar kasus diyakini muncul akibat mutasi pada sel otak yang menyebabkan pertumbuhan dan pembelahan sel menjadi tidak terkendali.
Proliferasi sel abnormal ini kemudian membentuk massa padat atau kista di dalam otak, yang dapat menekan jaringan sehat di sekitarnya dan memicu berbagai gejala neurologis. Meskipun faktor pemicu spesifik belum teridentifikasi, penelitian terus dilakukan untuk memahami mekanisme molekuler yang mendasari pembentukan tumor ini.
Faktor Risiko Terjadinya Kanker Otak
Selain faktor genetik dan molekuler, sejumlah faktor lingkungan dan biologis dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan tumor atau kanker otak. Faktor-faktor ini meliputi:
- Individu yang menerima radioterapi dosis tinggi, misalnya sebagai bagian dari pengobatan kanker lain, atau yang terpapar radiasi nuklir, memiliki risiko lebih tinggi mengalami mutasi sel yang memicu tumor otak.
- Risiko tumor otak meningkat seiring bertambahnya usia, khususnya pada individu di atas 65 tahun, kemungkinan karena akumulasi mutasi seluler sepanjang hidup.
- Secara epidemiologis, pria menunjukkan kecenderungan lebih tinggi mengalami tumor otak dibandingkan wanita, meskipun mekanisme biologis yang mendasarinya masih diteliti lebih lanjut.
- Data menunjukkan bahwa ras Kaukasia memiliki prevalensi tumor otak lebih tinggi dibandingkan kelompok etnis lainnya.
- Sekitar 5–10% kasus tumor otak berkaitan dengan faktor keturunan. Kondisi genetik seperti neurofibromatosis dapat meningkatkan kerentanan terhadap perkembangan tumor otak.
- Individu dengan sistem imun yang lemah, misalnya pasien dengan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS), memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan tumor terkait sel darah, seperti limfoma, yang dapat bermula di otak atau sumsum tulang belakang.
Pemahaman mengenai faktor risiko ini penting untuk deteksi dini dan strategi pencegahan, terutama bagi individu yang memiliki riwayat genetik atau kondisi medis yang predisposisi terhadap perkembangan tumor otak.
Gejala Kanker Otak: Waspadai Pusing Ekstrem dan Tanda Lainnya
Manifestasi klinis atau tanda-tanda yang muncul akibat adanya tumor otak sangat bervariasi, dan intensitas maupun jenis gejala umumnya bergantung pada beberapa faktor kunci. Faktor-faktor tersebut meliputi ukuran tumor, lokasi spesifik tumor di dalam jaringan otak, serta kecepatan pertumbuhan tumor yang juga dikenal sebagai tingkat agresivitas atau grading tumor. Tumor yang tumbuh secara perlahan cenderung menimbulkan gejala yang progresif dan halus, sedangkan tumor yang berkembang dengan cepat sering menimbulkan gejala secara tiba-tiba dan dramatis.
Gejala Umum Kanker Otak
Beberapa gejala yang paling sering muncul pada penderita kanker otak antara lain:
- Sakit kepala atau rasa tekanan di kepala yang cenderung memburuk pada pagi hari dan dapat meningkat ketika penderita batuk, mengejan, atau melakukan aktivitas fisik. Sakit kepala ini dapat digambarkan sebagai rasa nyeri tumpul, tegang, atau bahkan seperti migrain.
- Mual dan muntah, yang sering kali disebabkan oleh peningkatan tekanan intrakranial akibat pembesaran tumor atau edema/peradangan di sekitar jaringan otak.
- Gangguan penglihatan, termasuk penglihatan kabur, penglihatan ganda, atau kehilangan penglihatan pada bagian tertentu dari bidang visual.
- Kehilangan sensasi atau kesulitan menggerakkan lengan atau kaki, tergantung pada lokasi tumor yang memengaruhi jalur saraf motorik dan sensorik.
- Kesulitan menjaga keseimbangan dan koordinasi, yang biasanya muncul jika tumor menekan area serebelum atau jalur saraf yang mengatur propriosepsi.
- Gangguan kemampuan berbicara, mulai dari kesulitan menemukan kata, bicara tidak lancar, hingga masalah memahami percakapan.
- Kelelahan ekstrem dan penurunan energi secara tiba-tiba.
- Kebingungan dalam aktivitas sehari-hari, termasuk kesulitan membuat keputusan atau mengikuti instruksi sederhana.
- Gangguan memori dan konsentrasi, yang dapat memengaruhi kemampuan belajar atau mengingat informasi jangka pendek.
- Perubahan perilaku atau kepribadian, misalnya mudah marah, apatis, atau bertingkah laku berbeda dari sebelumnya.
- Kejang, khususnya pada individu yang sebelumnya tidak memiliki riwayat kejang.
- Gangguan pendengaran atau tinnitus pada beberapa kasus.
- Pusing atau vertigo, sensasi dunia berputar, yang bisa terjadi jika tumor memengaruhi sistem vestibular di otak.
- Perubahan nafsu makan dan berat badan, termasuk peningkatan berat badan yang tidak biasa atau rasa lapar yang berlebihan.
Perbedaan Gejala Berdasarkan Jenis Kanker
Tumor otak jinak atau nonkanker umumnya menimbulkan gejala yang muncul secara perlahan dan progresif. Pada tahap awal, gejala mungkin begitu halus sehingga sulit disadari, dan baru memburuk seiring berjalannya waktu, seringkali selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Sebaliknya, tumor otak ganas atau kanker otak menimbulkan gejala yang berkembang secara cepat. Pasien sering mengalami munculnya tanda-tanda klinis secara tiba-tiba, dengan intensitas yang memburuk dalam hitungan hari atau minggu. Kecepatan progresi gejala ini mencerminkan sifat agresif sel-sel kanker dan kemampuan mereka untuk merusak jaringan otak secara signifikan dalam waktu singkat.
Sakit kepala merupakan gejala paling lazim yang dilaporkan oleh penderita tumor otak, terjadi pada sekitar setengah dari kasus. Penyebab utama sakit kepala ini adalah tekanan yang diberikan tumor pada sel-sel otak sehat di sekitarnya, serta pembengkakan jaringan otak yang meningkatkan tekanan intrakranial.
Sakit kepala akibat tumor otak sering lebih parah pada pagi hari, tetapi dapat muncul kapan saja. Beberapa penderita mengalami sakit kepala yang membangunkan mereka dari tidur. Karakteristik sakit kepala ini sering digambarkan seperti sakit kepala tegang atau migrain.
Jika tumor berada di bagian belakang kepala, sakit kepala mungkin disertai nyeri leher. Sebaliknya, tumor di bagian depan kepala dapat menimbulkan rasa nyeri di sekitar mata atau sinus, tergantung area yang tertekan oleh massa tumor.
Strategi Perawatan Tumor Otak
Perawatan tumor otak biasanya melibatkan pendekatan multimodal yang menyesuaikan dengan kondisi spesifik pasien:
Operasi Bedah
Pembedahan sering menjadi langkah awal dalam menangani banyak jenis tumor otak. Kemajuan teknologi bedah, termasuk operasi minimal invasif dan teknik berbantuan panduan citra (image-guided surgery), memungkinkan pengangkatan tumor secara lebih presisi, meminimalkan kerusakan jaringan sehat, dan mempercepat proses pemulihan pasien.
Terapi Radiasi
Terapi radiasi menggunakan sinar energi tinggi untuk menargetkan dan menghancurkan sel tumor. Teknik modern seperti radiosurgery stereotaktik memungkinkan fokus radiasi yang tepat pada tumor, sehingga risiko cedera pada jaringan otak sehat berkurang secara signifikan.
Kemoterapi
Kemoterapi memanfaatkan obat-obatan sitotoksik untuk membunuh sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya. Respons terhadap kemoterapi dapat berbeda-beda, tergantung jenis tumor dan karakteristik seluler yang dimiliki.
Terapi Target Molekuler
Terapi ini dirancang untuk menyerang perubahan molekuler spesifik yang memicu pertumbuhan sel tumor. Dibandingkan kemoterapi konvensional, terapi target cenderung lebih efektif dan memiliki efek samping yang lebih ringan, karena selektif menyerang sel kanker tanpa merusak sel sehat secara luas.
Imunoterapi
Imunoterapi berupaya meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan menyerang sel tumor. Pendekatan ini menunjukkan hasil menjanjikan pada beberapa jenis tumor otak dan terus menjadi area penelitian aktif.
Meningkatkan Peluang Kesintasan dan Kualitas Hidup
Beberapa strategi dapat membantu pasien meningkatkan peluang bertahan hidup dan menjaga kualitas hidup:
- Perawatan Lanjutan: Pemeriksaan rutin dengan tim medis penting untuk memantau efektivitas terapi dan mendeteksi kemungkinan kekambuhan.
- Perawatan Suportif: Penanganan gejala, nutrisi yang tepat, terapi fisik, dan perawatan paliatif membantu menjaga kesejahteraan secara keseluruhan.
- Gaya Hidup Sehat: Pola makan seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup mendukung proses pemulihan dan kesehatan jangka panjang.
- Dukungan Emosional: Dukungan psikologis dari keluarga, teman, dan tenaga kesehatan profesional sangat penting dalam membantu pasien mengatasi stres emosional akibat diagnosis.
- Uji Klinis: Menjelajahi opsi perawatan inovatif melalui uji klinis dapat membuka peluang tambahan untuk kesintasan dan pemulihan.
Peluang kesembuhan bagi penderita kanker otak sangat bergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis tumor, lokasi di otak, ukuran tumor saat terdiagnosis, usia pasien, kondisi kesehatan umum, dan seberapa cepat tumor tersebut berkembang. Tidak semua kanker otak bersifat sama, ada tumor jinak yang memiliki prognosis sangat baik, dan ada tumor ganas yang agresif dengan tingkat kelangsungan hidup yang rendah.
Secara umum, tumor jinak memiliki peluang kesembuhan yang tinggi dan pasien dapat hidup normal setelah perawatan. Tumor ganas lebih menantang, dan perawatan lebih fokus pada pengendalian penyakit dan peningkatan kualitas hidup, meskipun peluang sembuh total lebih rendah.
Pencegahan dan Deteksi Dini: Langkah Proaktif
Apa penyebab utama kanker otak?
Penyebab utama kanker otak belum sepenuhnya diketahui, namun mutasi DNA, faktor genetik, dan paparan radiasi ionisasi diyakini berperan.
Apa saja gejala kanker otak yang perlu diwaspadai?
Gejala kanker otak sangat bervariasi, namun pusing ekstrem, sakit kepala parah, mual, muntah, kejang, dan perubahan perilaku adalah tanda umum.
Bagaimana peluang kesembuhan bagi penderita kanker otak?
Peluang kesembuhan kanker otak sangat bervariasi, tergantung jenis tumor, stadium, lokasi, ukuran, usia pasien, dan respons terhadap pengobatan.
Apa saja metode pengobatan kanker otak yang tersedia?
Pengobatan kanker otak meliputi pembedahan, radioterapi, kemoterapi, terapi target, imunoterapi, dan obat biologis, disesuaikan dengan kondisi pasien.
Bisakah kanker otak dicegah?
Meskipun tidak sepenuhnya dapat dicegah, gaya hidup sehat, menghindari merokok, dan meminimalkan paparan radiasi serta bahan kimia tertentu dapat mengurangi risiko.

9 hours ago
3
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5117319/original/085290700_1738390058-99439461-db88-4843-b7f7-fe2e82fee59a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5167732/original/079165100_1742367366-7c3d60fc-00dc-4886-85d6-5c675fd35330.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3938376/original/004974400_1645165608-20220218-Waspada_Cuaca_Ekstrem_di_Jakarta-7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432730/original/000589400_1764821881-buah_dewa_bpom.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4705222/original/071687600_1704276651-nick-page-XMg8GBzNmgA-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5432257/original/095632300_1764762176-20251203_130531.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2062124/original/002029800_1523076557-epy_kusnandar__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5068350/original/007184500_1735277453-1735034694429_mimpi-dipeluk-laki-laki-dari-belakang.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1789149/original/088180200_1512351626-20171203-Keindahan-Supermoon-di-Berbagai-Negara-AP-7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5432077/original/035567100_1764755364-20251203_130529.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5124901/original/066512000_1738908496-young-woman-t-shirt-touching-sore-throat-with-fingers-front-view.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3135643/original/089739000_1590222969-21732.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4293775/original/035472500_1673947594-jon-tyson-O7ke8N4kTpQ-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426792/original/063058000_1764317618-9.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420824/original/027181100_1763812802-134310.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5164866/original/047942000_1742183314-4c59dbf95745befce9da6d5ca9864808.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3412632/original/063897900_1616819278-WhatsApp_Image_2021-03-19_at_22.26.55.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3121625/original/052729800_1588830458-WhatsApp_Image_2020-05-06_at_16.08.42.jpeg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313203/original/035761900_1754988177-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317888/original/000036400_1755410969-Screenshot_2025-08-17_083904.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308935/original/068819000_1754561736-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5406089/original/006566900_1762512009-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5184066/original/070275800_1744262389-Pemeriksaan_mata.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5161503/original/090966100_1741846958-1741840983693_penyebab-autis.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5032120/original/020113400_1733123995-fotor-ai-2024120214155.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313477/original/078489300_1755002648-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308113/original/090144900_1754535889-d4e27fd1-82dc-407f-b365-3d444d824a80.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423821/original/058306800_1764096334-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405703/original/088328900_1762495927-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5369993/original/045407100_1759484291-WhatsApp_Image_2025-10-03_at_16.34.53.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5309430/original/049488000_1754626465-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2840319/original/075614600_1561787228-silueta.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5311353/original/078734700_1754879722-WhatsApp_Image_2025-08-11_at_09.33.14.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5312860/original/057296100_1754976829-1.jpg)