Kenali Perbedaan Influenza A dan B, Penyakit yang Rentan Menular di Musim Hujan

2 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Influenza atau flu terbagi ke dalam beberapa jenis yang berbeda. Jenis flu yang sering dikenal adalah influenza A dan B. Meskipun keduanya sama-sama menimbulkan efek tidak nyaman, ada beberapa hal berbeda yang harus diperhatikan.

Influenza A adalah jenis virus yang biasanya dapat menyebabkan epidemi. Dokter William Schaffner, mengatakan bahwa kasus flu jenis ini sudah mulai melonjak di Amerika Serikat. Mayoritas kasus yang tercatat saat ini adalah paparan virus influenza A H3N2, seperti subclade K.

Sementara itu, Schaffner mengungkapkan bahwa influenza B juga masih menyebar. Oleh karena itu, masyarakat global harus mengetahui perbedaannya agar bisa melakukan pencegahan dan terhindar dari keduanya.

Profesor penyakit menular di University at Buffalo, New York, Thomas Russo menjelaskan bahwa influenza A biasanya menjangkit manusia dan hewan. Sedangkan influenza B, hanya menular di antara manusia.

Lebih lanjut, virus influenza A terbagi lagi dalam beberapa subtipe pada dua protein di permukaannya, yaitu hemaglutinin dan neuraminidase. Secara keseluruhan, influenza jenis ini terbagi menjadi 29 subtipe yang berbeda.

Sementara itu, virus influenza B tidak terbagi menjadi subtipe, melainkan diklasifikasikan menjadi dua garis keturunan yaitu B/Yamagata dan B/Victoria.

Russo mengatakan bahwa mutasi influenza flu B cenderung lebih lambat daripada virus influenza A. Selain itu, influenza B juga tidak dapat menyebabkan epidemi.

Gejala Influenza A dan Influenza B

Russo mengatakan, influenza A biasanya dapat terjadi lebih parah daripada influenza B. Sehingga dokter akan lebih memperhatikan pasien influenza A lebih ketat, terutama kelompok rentan yang berisiko mengalami komplikasi.

Di samping itu, gejala influenza A dan B umumnya sama. Gejala-gejala tersebut meliputi:

  • Demam
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Muntah dan diare (biasanya terjadi pada anak-anak)

Diagnosis Flu A dan B

Untuk mengetahui jenis influenza apa yang sedang diderita, seseorang bisa melakukan tes di klinik atau rumah sakit. Hal ini karena jenis influenza tidak bisa didiagnosa berdasarkan gejalanya.

Selain itu, penularan di daerah terdampak juga memungkinkan seseorang terjangkit virus influenza A atau B. Hal ini bergantung pada kasus yang marak terjadi di sekitar. Apabila influenza terjadi lebih parah dari biasanya, kemungkinan virus yang menjangkit adalah virus influenza A.

Pengobatan untuk Flu A dan B

Schaffner mengatakan bahwa obat antivirus sangat baik untuk melawan virus influenza A dan B. Dalam hal ini, obat-obatan berbahan baloxavir marboxil sangat efektif dalam mengatasi influenza . Akan tetapi, penggunaan obat-obatan ini belum sepenuhnya dapat menyembuhkan gejala. Setidaknya gejala menjadi ringan sehingga kondisi badan jauh lebih nyaman.

Russo menambahkan, pengobatan akan jauh lebih efektif jika diiringi dengan istirahat yang cukup dan banyak minum air. Selain itu, menurunkan demam saat flu juga penting dengan mengonsumsi obat seperti asetaminofen atau ibuprofen.

Pencegahan Terhadap Flu A dan B

Russo mengatakan bahwa vaksin merupakan cara terbaik untuk mencegah paparan virus influenza A dan B. Namun, efektivitasnya tergantung pada kandungan dan waktu suntiknya.

Vaksin influenza disesuaikan dengan jenis virusnya setiap tahun. Tahun ini muncul kekhawatiran terkait vaksin influenza yang tidak cocok dengan subklade K.

Strain ini dinilai berisiko menjadi penularan terbanyak tahun ini. Data yang tersedia menunjukkan sekitar 30 sampai 40 persen efektif mencegah kondisi darurat pada orang di atas usia 65 tahun. Sementara itu, pada anak usia dua dan 17 tahun efektif sekitar 75 persen.

Mutasi baru pada varian influenza ini mengakibatkan kekebalan virus terhadap vaksinasi. Namun, vaksin bisa menjadi antisipasi dan melindungi masyarakat dari tingkat flu yang lebih parah.

Read Entire Article