Kamboja Klaim Jet Tempur Thailand Serang Siem Reap, Rumah bagi Angkor Wat

Liputan6.com, Phnom Penh - Kamboja pada hari Senin (15/12/2025) menuduh Thailand telah melancarkan serangan jauh ke dalam wilayahnya, dengan mengebom Provinsi Siem Reap yang menjadi rumah bagi Angkor Wat, destinasi wisata utama negara tersebut. 

Melansir CNA, Kementerian Pertahanan Kamboja menyatakan bahwa sebuah jet tempur Thailand mengebom di dekat sebuah kamp pengungsian warga sipil di wilayah Distrik Srei Snam, Provinsi Siem Reap.

Menteri Informasi Kamboja Neth Pheaktra mengatakan kepada AFP bahwa serangan tersebut merupakan jarak terjauh yang pernah dicapai oleh serangan militer Thailand ke wilayah Kamboja selama bentrokan terbaru ini, yakni lebih dari 70 kilometer dari perbatasan dan jauh dari wilayah yang disengketakan.

Ia juga menegaskan bahwa ini merupakan pertama kalinya militer Thailand mengebom wilayah di Provinsi Siem Reap.

"Pengeboman tersebut memaksa ratusan keluarga yang sebelumnya sudah mengungsi untuk kembali melarikan diri dari lokasi evakuasi," sebut Pheaktra.

Pertempuran yang kembali pecah antara dua negara Asia Tenggara tersebut bulan ini telah menewaskan sedikitnya 31 orang, termasuk tentara dan warga sipil, serta menyebabkan sekitar 800.000 orang mengungsi.

Kedua pihak saling menyalahkan atas pecahnya bentrokan, masing-masing mengklaim bertindak untuk membela diri, serta menuduh pihak lain telah menyerang warga sipil.   

Puluhan orang sebelumnya tewas dalam pertempuran lima hari pada bulan Juli sebelum gencatan senjata disepakati, namun kemudian dilanggar kembali dalam hitungan bulan. Konflik ini merupakan bagian dari perselisihan panjang yang berakar pada sengketa perbatasan kedua negara.

Kamboja sangat bergantung pada sektor pariwisatanya, yang seperti di banyak negara lain, masih berupaya pulih dari dampak pandemi COVID-19.

Menurut data Kementerian Pariwisata, jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Kamboja tahun lalu mencapai lebih dari 6,7 juta orang, angka tahunan tertinggi sepanjang sejarah.

Namun, jumlah kedatangan wisatawan dari Juli hingga September tahun ini turun sekitar sepertiga dibandingkan tahun 2019, yaitu tahun sebelum pandemi.

Berdasarkan data operator Angkor Enterprise, penjualan tiket bulanan ke kawasan arkeologi Angkor turun setidaknya 17 persen secara tahunan dari Juni hingga November.

Chhay Sivlin, presiden Asosiasi Agen Perjalanan Kamboja, menuturkan kepada AFP bahwa sejumlah wisatawan yang sebelumnya berencana memasuki Kamboja melalui perbatasan Thailand telah membatalkan rencana mereka atau mengubah rute perjalanan dengan masuk melalui negara tetangga seperti Vietnam atau Laos.

Ia mengungkapkan lebih lanjut bahwa laporan mengenai pengeboman di Provinsi Siem Reap membuat sebagian wisatawan yang telah memesan perjalanan mereka menjadi sangat khawatir.

"Sebagian dari mereka membatalkan rencana perjalanan, sementara yang lain meminta untuk menunda kunjungan," ujarnya.