Liputan6.com, Teheran - Pihak berwenang Iran menangkap peraih Nobel Perdamaian, Narges Mohammadi, pada hari Jumat (12/12/2025). Informasi itu disampaikan oleh Yayasan Narges, organisasi berbasis di Paris yang mewakili aktivitas advokasinya, dengan mengutip keterangan dari saudara laki-lakinya, Mehdi.
Menurut yayasan tersebut seperti dilansir CNN, Narges ditahan secara brutal oleh pasukan keamanan dan polisi ketika menghadiri upacara peringatan untuk Khosrow Alikordi, seorang pengacara yang baru-baru ini ditemukan tewas di kantornya. Ia ditangkap di Mashhad, kota terbesar kedua di Iran.
Yayasan yang bergerak di bidang advokasi hak asasi manusia, terutama terkait perlindungan dan pembelaan hak-hak perempuan, tahanan politik, dan tahanan hati nurani di Iran itu menyatakan informasi penangkapan Narges merujuk pada laporan-laporan yang telah diverifikasi serta kesaksian keluarga.
Narges, salah satu aktivis hak asasi manusia paling terkemuka di Iran, memenangkan Nobel Perdamaian pada 2023. Penangkapannya memicu tanggapan cepat dari Komite Nobel Norwegia, yang dalam pernyataan resminya pada Jumat mengecam tindakan tersebut sebagai "penangkapan brutal" terhadap Narges dan sejumlah aktivis lain. Komite meminta pemerintah Iran segera menjelaskan keberadaan Narges, memastikan keselamatan serta integritas fisiknya, dan membebaskannya tanpa syarat.
"Komite berdiri dalam solidaritas dengan Narges Mohammadi dan semua orang di Iran yang bekerja secara damai untuk hak asasi manusia, supremasi hukum, dan kebebasan berekspresi," tulis ketuanya dalam pernyataan itu.
Selama hampir dua dekade terakhir, Narges telah menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai tahanan di penjara Evin di Teheran, fasilitas yang terkenal sebagai tempat penahanan para pengkritik pemerintah. Pada Desember 2024, pihak berwenang Iran menangguhkan masa hukumannya selama tiga minggu untuk memberinya kesempatan pulih dari operasi yang dijalaninya pada November.
Operasi tersebut dilakukan untuk mengangkat sebagian tulang di kaki kanannya bagian bawah setelah dokter menemukan lesi yang dicurigai bersifat kanker. Narges awalnya diperkirakan kembali ke penjara tak lama setelah masa pemulihan itu berakhir, tetapi ia tetap bebas sementara hingga penangkapannya pada Jumat.
Secara keseluruhan, menurut Yayasan Narges, ia telah dijatuhi beberapa hukuman yang totalnya mencapai 36 tahun penjara atas dakwaan termasuk bertindak melawan keamanan nasional dan menyebarkan propaganda.
Aktivisme Tak Surut Meski Ditahan
Terlepas dari kondisinya yang kerap berada di balik jeruji, Narges tetap aktif menyuarakan isu hak asasi manusia di Iran. Sepanjang tahun lalu, ia semakin vokal dan terus terlibat dalam berbagai acara hak asasi manusia internasional.
Pekan lalu, ia menulis artikel untuk majalah Time, di mana ia mengatakan bahwa rakyat Iran tidak dapat benar-benar merasakan kedamaian karena negara mengontrol hampir seluruh aspek kehidupan pribadi mereka. Ia menuliskan, "Kedamaian mereka terganggu oleh pengawasan, sensor, penangkapan sewenang-wenang, penyiksaan, dan ancaman kekerasan yang terus-menerus."
Dalam tulisannya, Narges menyerukan dukungan internasional bagi masyarakat sipil Iran, media independen, serta para pembela hak asasi manusia dan hak perempuan.
Dalam wawancara dengan Christiane Amanpour dari CNN pada Desember 2024, ketika ia masih berada dalam pembebasan medis tiga minggu dari penjara, Narges menyatakan bahwa tekadnya tidak berubah meski ia menghadapi risiko penahanan.
"Apakah saya berada di dalam Evin atau di luar Evin, tujuan saya sangat jelas, dan sampai kami mencapai demokrasi, kami tidak akan berhenti," kata dia. "Kami menginginkan kebebasan dan kesetaraan. Jadi, di sisi mana pun dari tembok itu saya berada, saya akan terus berjuang."
Yayasan Narges melaporkan pula bahwa sejumlah aktivis lain turut ditangkap dalam acara peringatan tersebut. Namun, informasi mengenai kondisi mereka masih terbatas. Yayasan itu menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat bagi semua individu yang ditahan saat menghadiri acara untuk memberikan penghormatan dan menunjukkan solidaritas.
Selama masa tahanannya, Narges sering menuliskan laporan mengenai kekerasan dan perlakuan buruk terhadap tahanan perempuan di Iran. Dalam surat-surat yang dikirimkannya kepada CNN, ia menceritakan pengalaman kekerasan seksual yang dialaminya dan dialami perempuan lain sejak 1999.
Ia menyebut bahwa para tahanan politik maupun perempuan yang ditahan atas tuduhan kriminal pernah diserang oleh pasukan keamanan, petugas penjara, hingga tenaga medis. Pemerintah Iran membantah seluruh tuduhan tersebut dan menyebutnya palsu dan tanpa dasar, termasuk saat CNN menerbitkan investigasi mendalam mengenai kekerasan terhadap tahanan perempuan pada November 2022.
Di luar aktivitasnya sebagai aktivis, Narges adalah ibu dari dua anak remaja, Kiana dan Ali Rahmani, yang ia besarkan bersama suaminya, Taghi Rahmani. Suaminya, yang juga seorang mantan tahanan politik, pernah menjalani total 14 tahun masa penahanan dan bertemu Narges pada 1995 ketika ia menghadiri kelas sejarah bawah tanah yang diajarnya.
Anak-anak mereka mewakili Narges menerima Nobel Perdamaian di Oslo.
Putranya, Ali, dalam wawancara pada 2023 mengatakan bahwa ia sangat bangga terhadap ibunya.
"Ia tidak selalu bersama kami, tetapi setiap kali ia hadir, ia merawat kami dengan sangat baik. Ia adalah ibu yang baik dan tetap begitu. Saya telah menerima kehidupan seperti ini sekarang. Penderitaan apa pun yang harus saya alami tidak penting," ujarnya.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5443143/original/007965300_1765624633-unnamed_-_2025-12-13T170644.128.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5443089/original/093631700_1765619152-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5442272/original/022666900_1765532802-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5441187/original/031456400_1765456783-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5441000/original/097011300_1765449872-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2914641/original/031880000_1568785396-Screen-Shot-2019-09-17-at-9.24.33-AM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5440453/original/006723600_1765434311-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5272602/original/081614300_1751589860-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439710/original/003402000_1765368667-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5392477/original/043199400_1761463845-Screenshot_2025-10-26_142957.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439636/original/089058600_1765364210-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439400/original/008065100_1765357105-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5438531/original/059694000_1765325552-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2853879/original/076461000_1563185328-nugina_iyo.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5438166/original/002553600_1765273808-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5438106/original/044408500_1765272351-1.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5406089/original/006566900_1762512009-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317888/original/000036400_1755410969-Screenshot_2025-08-17_083904.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5161503/original/090966100_1741846958-1741840983693_penyebab-autis.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5032120/original/020113400_1733123995-fotor-ai-2024120214155.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423821/original/058306800_1764096334-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380909/original/004147800_1760438190-Ilustrasi_perundungan_di_Grobogan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405703/original/088328900_1762495927-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5406319/original/030571500_1762537820-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5369993/original/045407100_1759484291-WhatsApp_Image_2025-10-03_at_16.34.53.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3980259/original/059576700_1648689083-220331_OPINI__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5293741/original/045684500_1753341485-2148817396.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5406988/original/070457800_1762657462-uld_pb.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5318418/original/021403600_1755485051-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5398804/original/020121200_1761897445-Abdul_Rauf.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402912/original/011979600_1762310973-skrining_retina_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5293058/original/065406200_1753281729-WhatsApp_Image_2025-07-23_at_20.48.39.jpeg)