Liputan6.com, Jakarta Pada ta4 Desember 2025, fenomena bulan purnama terakhir akan menghiasi langit Indonesia. Fenomena bulan purnama ini juga disebut sebagai cold moon karena bertepatan dengan musim dingin di belahan bumi utara.
Fenomena ini juga bertepatan dengan posisi super moon. Alhasil ukuran bulan akan terlihat lebih besar dan terang dari biasanya. Fenomena super moon terjadi karena aktivitas bulan purnama yang mendekati planet Bumi.
Jelang super moon, kembali muncul perbincangan soal mitos kondisi itu terhadap kesehatan dan perilaku manusia. Selama ini, fenomena bulan dan pengaruhnya terhadap perilaku manusia menjadi mitologi yang ramai diperbincangkan di seluruh dunia. Sehingga muncul istilah “lunacy” pada abad ke 15 yang menggambarkan situasi dimana sikap seseorang bergantung pada siklus bulan.
Psikolog Cleveland Clinic, Ohio, Susan Albers, mengungkapkan bahwa beberapa penelitian telah dilakukan tentang fase-fase bulan dan perubahan perilaku manusia. Perubahan perilaku bisa saja terjadi berdasarkan alasan psikologis yang independen. Berikut penjelasan ilmiah soal keterkaitan siklus bulan dan kesehatan manusia.
Pengaruh Bulan Terhadap Siklus Biologis Manusia
Setiap makhluk hidup memiliki siklus biologis yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, termasuk manusia. Sekitar 55 hingga 78 persen bagian tubuh manusia adalah air sehingga ada kemungkinan tubuh manusia dipengaruhi oleh aktivitas bulan.
Meskipun begitu penelitian belum sepenuhnya membuktikan bahwa ada kaitan langsung antara bulan dan manusia. Sebagian besar penelitian menunjukkan adanya korelasi antara siklus biologis hewan laut dengan bulan purnama. Hal ini mencakup siklus reproduksi, tingkat aktivitas, ritual makan, fotosensitivitas, migrasi, pergantian kulit, dan lain-lain.
Pengaruh Fase Bulan Terhadap Kondisi Mental Manusia
Keyakinan bahwa bulan dapat mengubah suasana hati sudah lama dianut. Meski faktor lingkungan terbukti mampu memengaruhi kondisi mental manusia, belum ada penelitian yang menjelaskan bahwa keterkaitan itu terjadi secara langsung.
Penelitian yang lain menunjukkan bahwa posisi bulan mungkin berdampak pada orang-orang dengan gangguan bipolar. Dalam sebuah studi kecil yang meneliti 17 orang, ditemukan bahwa para peserta mengalami siklus yang cepat antara fase depresi dan bahagia. Lebih mengejutkan, siklus ini tidak terjadi secara acak, melainkan selaras dengan siklus bulan pada saat itu.
Sementara itu, sistem yang menjelaskan penyebab temuan ini secara pasti belum diketahui. Perubahan suasana hati diyakini terjadi karena gangguan ritme sirkadian atau siklus fisik dan mental, serta siklus tidur mereka.
Siklus Bulan dan Siklus Tidur
Kemampuan seseorang untuk mengatur emosi bergantung pada kemampuan tubuhnya melepaskan dan menekan hormon dalam waktu tertentu. Hal ini karena hormon bekerja seperti sakelar, ketika satu dinyalakan, yang lain mungkin mati. Di samping itu, beberapa hormon kadarnya lebih tinggi pada siang hari, dan beberapa lainnya lebih tinggi di malam hari.
Salah satunya adalah hormon melatonin yang dilepaskan pada malam hari. Jika melatonin tinggi, maka serotonin menurun. Hormon serotonin inilah yang mengatur suasana hati manusia.
Hubungan antara bulan dan siklus tidur dianggap berkaitan dengan cahayanya. Pada studi tahun 2013, ditemukan bahwa saat bulan purnama, orang-orang menghabiskan waktu 30 persen lebih sedikit saat tidur nyenyak dan tidur 20 menit lebih sebentar dibandingkan tidak ada purnama. Perubahan ini juga terjadi karena adanya penurunan kadar melatonin.
Sementara itu, studi pada tahun 2021 membandingkan pola tidur tiga komunitas adat di pedesaan Argentina dengan mahasiswa Seattle. Penelitian menunjukkan bahwa para peserta tidur lebih sedikit pada hari-hari menjelang bulan purnama karena cahaya alami yang lebih banyak. Dengan begitu, para peneliti berhipotesis bahwa ini merupakan bukti manusia secara alami akan beraktivitas lebih sering ketika menerima cahaya.
Pengaruh Siklus Bulan Terhadap Reproduksi Manusia
Beberapa penelitian berhasil membuktikan keterkaitan siklus bulan dan reproduksi hewan, namun tidak dengan manusia. Akan tetapi, ovulasi, kehamilan, dan kelahiran dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Sebuah studi memeriksa terhadap 1.507 kelahiran di rumah sakit Fukutsu, Jepang, antara Januari 1996 sampai Maret 2007. Hasilnya adalah kelahiran lebih banyak terjadi pada malam hari. Di samping itu, studi terpisah terhadap 23.689 kelahiran antara tahun 1810 hingga 1929 tidak menemukan bukti nyata korelasi siklus bulan dan frekuensi kelahiran.
Kepercayaan yang Menjadi Kenyataan
Albers mengatakan bahwa efek dari siklus bulan terhadap manusia bisa jadi datang dari keyakinan. Secara ilmiah, kekuatan keyakinan telah terbukti berdampak langsung pada kesehatan fisik, mental, dan emosional seseorang. Beberapa kondisi di antaranya yaitu:
Ilusi
Dengan meyakini bulan dapat memengaruhi kesehatan, seseorang cenderung menggantungkan pengalamannya terhadap keyakinan tersebut. Sehingga keyakinan tersebut terlihat nyata.
Efek Plasebo
Kondisi ini umumnya terjadi ketika adanya perubahan terhadap kesehatan fisik atau mental seseorang setelah menjalani pengobatan palsu. Dalam hal ini, efek plasebo juga bisa terjadi ketika seseorang terlalu mendalami keyakinan terkait pengaruh siklus bulan dan kesehatan manusia.
Manifestasi Ramalan
Albers mengungkapkan bahwa meyakini suatu mitos juga dapat memengaruhi perilaku seseorang. Oleh karena itu, ramalan-ramalan seringkali dapat dimanifestasikan.
Afirmasi Harian dan Self-Talk Negatif
Albers juga menambahkan, pikiran sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Dengan begitu, penting untuk menerapkan pola pikir positif dan menjaga pikiran tetap optimis sehingga perilaku dan kesehatan diri menjadi positif juga.

15 hours ago
9
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5432257/original/095632300_1764762176-20251203_130531.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2062124/original/002029800_1523076557-epy_kusnandar__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5068350/original/007184500_1735277453-1735034694429_mimpi-dipeluk-laki-laki-dari-belakang.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5432077/original/035567100_1764755364-20251203_130529.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5124901/original/066512000_1738908496-young-woman-t-shirt-touching-sore-throat-with-fingers-front-view.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3135643/original/089739000_1590222969-21732.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4293775/original/035472500_1673947594-jon-tyson-O7ke8N4kTpQ-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426792/original/063058000_1764317618-9.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420824/original/027181100_1763812802-134310.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5164866/original/047942000_1742183314-4c59dbf95745befce9da6d5ca9864808.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3412632/original/063897900_1616819278-WhatsApp_Image_2021-03-19_at_22.26.55.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3121625/original/052729800_1588830458-WhatsApp_Image_2020-05-06_at_16.08.42.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5369702/original/048157300_1759478049-boiled-eggs-bowl-decorated-with-parsley-leaves-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3910505/original/020707300_1642741792-20220121-FOTO---BERBAGI-SAYURAN-HERMAN-5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425409/original/073977000_1764225555-9.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5430002/original/070777600_1764649359-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5430000/original/050997400_1764649358-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380909/original/004147800_1760438190-Ilustrasi_perundungan_di_Grobogan.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5306844/original/053364400_1754451455-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313203/original/035761900_1754988177-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5307216/original/084260300_1754461431-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4785105/original/002207900_1711443956-2019771-1281906633.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308935/original/068819000_1754561736-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317888/original/000036400_1755410969-Screenshot_2025-08-17_083904.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5406089/original/006566900_1762512009-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5184066/original/070275800_1744262389-Pemeriksaan_mata.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5161503/original/090966100_1741846958-1741840983693_penyebab-autis.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5032120/original/020113400_1733123995-fotor-ai-2024120214155.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5307605/original/085260600_1754472178-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313477/original/078489300_1755002648-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308113/original/090144900_1754535889-d4e27fd1-82dc-407f-b365-3d444d824a80.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5306621/original/066787600_1754443001-DSC_0829.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423821/original/058306800_1764096334-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5369993/original/045407100_1759484291-WhatsApp_Image_2025-10-03_at_16.34.53.jpeg)