Banjir Kembali Telan Korban Jiwa di Vietnam, Total 16 Orang Tewas

Liputan6.com, Hanoi - Para penyelamat mengevakuasi orang-orang yang terjebak dari atap rumah yang terendam saat banjir besar melanda Vietnam tengah. Pihak berwenang menyatakan pada Kamis (20/11/2025) bahwa sedikitnya 16 orang tewas sejak akhir pekan.

Hujan deras yang tak kunjung reda mengguyur wilayah selatan-tengah Vietnam sejak akhir Oktober. Sejumlah situs bersejarah dan destinasi wisata pantai populer mengalami beberapa kali banjir.

Berdasarkan foto-foto AFP, tampak seluruh blok kota di pesisir Nha Trang — kota wisata terkenal dengan pantainya yang indah — tergenang air, dan ratusan mobil terlihat terendam pada Kamis.

Pemilik usaha Bui Quoc Vinh, 45 tahun, mengatakan ia aman di apartemennya di lantai 24 di Nha Trang, tetapi restoran serta tokonya di lantai dasar terendam air setinggi sekitar 1 meter. Kondisi para pegawainya bahkan lebih buruk.

"Saya khawatir dengan perabotan di restoran dan toko saya, tetapi tentu saja sekarang saya tidak bisa berbuat apa-apa," ujarnya kepada AFP.

"Para staf harus mengurus rumah mereka yang kebanjiran," yang menurutnya terendam air hingga 2 meter.  "Saya rasa air tidak akan cepat surut karena hujan masih terus turun."

Berdasarkan laporan media pemerintah, di Provinsi Gia Lai dan Dak Lak, tim penyelamat menggunakan perahu untuk membuka paksa jendela dan menembus atap demi menolong warga yang terperangkap banjir pada Rabu (19/11).

"Pencarian terhadap lima orang lainnya masih berlangsung," kata kementerian lingkungan pada Kamis.

Lebih dari 43.000 rumah terendam dan sejumlah jalan utama tidak dapat dilalui akibat longsor.

Longsor mematikan juga terjadi di jalur-jalur pegunungan dekat kawasan wisata Da Lat. Beberapa wilayah bahkan mencatat curah hujan hingga 600 mm sejak akhir pekan, seperti disampaikan badan cuaca nasional. Pemilik hotel, Vu Huu Son (56) mengatakan bahwa longsor telah menutup hampir semua jalan menuju kota itu, menyisakan hanya satu jalur yang masih bisa dilewati.

"Saya kira tidak ada wisatawan yang tersisa sekarang. Mereka semua sudah pergi pada akhir pekan sebelum hujan turun dan juga membatalkan tur mereka ke sini," tuturnya kepada AFP.

Perusahaan kereta api Hanoi yang dikelola pemerintah mengumumkan penghentian sejumlah jalur kereta yang menghubungkan bagian utara dan selatan negara itu karena banjir.

Saluran darurat menerima jumlah panggilan yang luar biasa tinggi pada Rabu malam ketika ketinggian air terus meningkat di berbagai wilayah.

Kementerian pertahanan turut mengerahkan helikopter untuk mencari warga yang masih terjebak.

Di Sungai Ba, yang berada di Dak Lak, ketinggian air pada Kamis pagi melampaui rekor tahun 1993 di dua titik berbeda. Sungai Cai di Provinsi Khanh Hoa juga meningkat hingga mencapai rekor baru.

"Banjir terjadi karena hujan lebat memperparah kondisi air yang sudah tinggi sebelumnya," jelas Hoang Phuc Lam, wakil kepala Pusat Nasional Prakiraan Hidrometeorologi, dalam siaran televisi pemerintah.

Sebagai negara di Asia Tenggara, Vietnam rentan terhadap hujan deras antara Juni dan September. Namun, bukti ilmiah menunjukkan bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia membuat cuaca ekstrem semakin sering terjadi dan dampaknya semakin parah.