:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5292851/original/069359700_1753267037-2.jpg)
1/7
Foto udara menunjukkan sebuah desa yang terendam banjir di provinsi Nghe An, Vietnam bagian tengah-utara pada tanggal 23 Juli 2025, setelah hujan lebat yang dibawa oleh Badai Tropis Wipha. (Foto oleh AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5292850/original/016093800_1753267037-1.jpg)
1/7
Provinsi Nghe An, sebuah wilayah yang membentang dari pesisir hingga perbatasan pegunungan Laos, di Vietnam bagian tengah-utara menjadi salah satu daerah yang paling parah dilanda hujan lebat dan banjir akibat Badai Tropis Wipha. (Foto oleh AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5292852/original/018509500_1753267038-3.jpg)
1/7
Otoritas setempat mengatakan banjir di Nghe An merusak ratusan rumah, menghancurkan tanaman petani, dan memutus akses daerah terpencil di provinsi tersebut. (Foto oleh AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5292853/original/073951200_1753267038-4.jpg)
1/7
Sekitar 400 kepala keluarga yang terdampak banjir dan rawan terkena longsor dievakuasi ke tempat pengungsian. (Foto oleh AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5292854/original/028782400_1753267039-5.jpg)
1/7
Sementara wilayah dataran tinggi di Nghe An masih mengalami mati listrik dan putusnya jaringan komunikasi. (Foto oleh AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5292855/original/026720500_1753267040-6.jpg)
1/7
Otoritas Vietnam menyebutkan, dampak badai ini mulai terasa pada Selasa 22 Juli 2025 pagi waktu setempat. (Foto oleh AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5292856/original/026547400_1753267041-7.jpg)
1/7
Saat itu, kecepatan angin hingga 102 kilometer per jam (63 mph) sebelum melemah saat bergerak ke daratan. (Foto oleh AFP)