William Sabandar Terpilih sebagai Australian Alumni of the Year 2025

Liputan6.com, Jakarta - William Sabandar, lulusan dari University of New South Wales terpilih menjadi Alumni of The Year 2025. Acara yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia di Indonesia, yaitu Australian Alumni Gala Dinner 2025, di Raffles Hotel, Jakarta Selatan, memberikan penghargaan kepada alumni yang telah memberikan kontribusi dan menginspirasi bangsa.

Pendidikan telah membuka pandangannya dari berbagai sisi, terutama setelah melihat bagaimana infrastruktur di Gold Coast berkembang dan mengalami perubahan besar. Sehingga ia ingin menerapkan sistem tersebut untuk mendorong transportasi di Indonesia, yang mendapatkan dukungan kerja sama dengan Australia.

Bahkan, beasiswa yang diterima dari Australia digunakan dalam rekonstruksi pasca-bencana gempa di Aceh dan Nias. Perannya dengan dukungan melalui kolaborasi hingga penguatan kapasitas ini membantu percepatan hasil di lapangan, yang semakin menunjukkan bagaimana pendidikan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Karier sebelumnya pernah menjadi sebagai CEO MRT Jakarta, dan kini menjabat sebagai Chief Operating Officer Indonesian Business Council dan President Transport Systems Indoensia.

Upaya ini tidak hanya memperlihatkan profesionalnya dalam memberikan solusi, tetapi juga menggambarkan bagaimana kerja sama Indonesia-Australia mampu menghadapi tantangan bersama dan membangun pembangunan berkelanjutan.

Selain untuk bertukar pengetahuan, peluang ini membuka jalan bagi generasi muda untuk memahami tantangan global. Para alumni juga tidak hanya kembali dengan keterampilan akademik, tetapi juga dengan perspektif baru yang mengembangkan berbagai inovasi sekaligus memperkuat kerja dalam berbagai sektor.

Penghargaan yang diberikan disusul dengan dua wanita inspiratif, yaitu inovasi dan kewirausahaan terhadap Tugu Hotel Group oleh Annette Anhar, dan pemberdayaan perempuan dan inklusi sosial oleh Prof. Alimatul Qibtiyah.

Annette Anhar merupakan lulusan Monash University, yang melestarikan warisan budaya Indonesia di dalam Tugu Hotel Group. Ia menguatkan unsur seni, budaya, dan keramahtamahan. Sehingga budaya Indonesia tetap dikenal dan tidak hilang dari arus perkembangan zaman

Sementara itu, Prof. Alimatul adalah lulusan Western Sydney University, seorang Guru Besar di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang telah mengabdi untuk mendukung kesetaraan gender dan hak asasi manusia (HAM).

Dalam pembangunan masyarakat yang lebih inklusif, mereka hadir dari pendidikan internasional. Perlahan, ilmu pengetahuan dan jaringan global mereka untuk mendorong perubahan yang berdampak bagi masyarakat sekaligus memperkuat hubungan diplomasi antara Indonesia dan Australia.

Koneksi Dua Bangsa

Menurut Tim Watts, Australian Special Envoy for Indian Ocean Affairs, menekankan bahwa lebih dari 200.000 orang Indonesia yang pernah menempuh pendidikan di Australia. Semangat mereka ini menjadi fondasi bagi kerja sama yang semakin dekat untuk memberikan kontribusi yang positif kepada negara asal.

Rasa bangganya pun disampaikan oleh Gita Kamath, Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia, yang mengatakan bahwa ia sangat bahagia ketika kontribusi para alumni dihadirkan dari bidang pendidikan Australia.

Kedekatan kedua negara ini membentuk hubungan erat yang saling mendukung untuk perkembangan zaman. Dengan pendidikan, setiap individu memperoleh kesempatan untuk bertukar pengetahuan hingga membangun jaringan yang memperkuat kemitraan jangka panjang, di mana sebagai fondasi yang relevan untuk menciptakan peluang baru bagi kedua bangsa.

Beasiswa merupakan salah satu impian bagi kebanyakan orang untuk mendapatkan pendidikan, khususnya beasiswa di luar negeri. Meski begitu, kamu tidak perlu khawatir. Pasalnya, ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk mewujudkan impianmu tersebut...