Soal Banjir Sumatera, Ketua IDAI Harap Pemerintah Tetapkan Jadi Bencana Nasional

11 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Banjir Sumatera dan longsor di beberapa wilayah pulau paling barat Indonesia telah menimbulkan 400an korban jiwa. Lalu, ribuan keluarga mesti mengungsi karena rumah terendam air bahkan rusak karena longsor. Melihat dampak besar Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso berharap banjir Sumatera bisa ditetapkan menjadi bencana nasional.

"Semoga pemerintah bisa memasukkan sebagai bencana nasional, saya kira cukup besar dampaknya," kata Piprim dalam media briefing bersama IDAI Tanggap Bencana Banjir pada Senin, 1 Desember 2025.

Piprim mengatakan bahwa banjir Sumatera pun berimbas pada beberapa anggota IDAI yang ada di sana. Berdasarkan laporan IDAI Cabang Sumatera Barat, masih ada rumah anggota IDAI yang belum bisa dibersihkan dari banjir hingga Senin, 1 Desember 2025 siang.

"Ada juga dokter anak yang jadi korban, rumah kena (banjir), terdampak. Tapi rekan sejawat masih bisa melayani masyarakat yang jadi korban," tutur Piprim.

Piprim mengungkapkan banjir dan longsor yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatara Barat membuat kesehatan anak jadi rentan mengalami gangguan.

"Anak-anak ini rentan termasuk juga terhadap penyakit menular di pengungsian," kata Piprim.

Berdasarkan laporan dari IDAI Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh, penyakit infeksi saluran pernapasan atas dan diare paling banyak dilaporkan.

Guna mencegah masalah kesehatan di tempat pengungsian atau dalam kondisi bencana, Piprim mengingatkan orang dewasa memberikan perlindungan kepada anak. Termasuk soal pemberian makanan bergizi dan air bersih.

"Pastikan anak mendapatkan makanan bergizi, sanitasi, mendapatkan air bersih yang aman," tutur Piprim.

Read Entire Article