India Klaim Pangkalan Militernya Diserang, Pakistan Tegaskan Tak Terlibat

8 hours ago 5

Liputan6.com, New Delhi - India menuduh Pakistan menyerang tiga pangkalan militernya dengan drone dan rudal. Namun, klaim ini dibantah oleh Pakistan.

Militer India mengatakan pihaknya berhasil menggagalkan upaya Pakistan untuk menyerang pangkalan-pangkalan militernya di Jammu dan Udhampur, yang berada di wilayah Kashmir yang dikelola India, serta di Pathankot, Negara Bagian Punjab, India. Ledakan dilaporkan terjadi pada Kamis (8/5/2025) malam di Kota Jammu, di Kashmir yang dikelola India, bersamaan dengan terjadinya pemadaman listrik di wilayah tersebut.

Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak berada di balik serangan itu.

"Kami membantahnya, kami belum melancarkan serangan apapun sejauh ini," kata Asif kepada BBC, seraya menambahkan, "Kami tidak akan menyerang lalu membantah."

Sebelumnya pada Kamis, India menyatakan telah menyerang sistem pertahanan udara Pakistan dan "menetralkan" upaya Islamabad untuk menyerang target-target militer di India pada Rabu (7/5) malam. Pakistan menyebut itu sebagai "tindakan agresi" lainnya, menyusul serangan rudal India pada Rabu terhadap target di wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan.

Serangan-serangan ini dan insiden penembakan di sepanjang perbatasan telah memicu kekhawatiran akan pecahnya konflik yang lebih luas antara dua negara bersenjata nuklir tersebut. Situasi ini dipandang sebagai konfrontasi terburuk antara kedua negara dalam lebih dari dua dekade terakhir.

India mengatakan pihaknya menyerang sembilan lokasi "infrastruktur teroris" pada Rabu dini hari dalam apa yang mereka sebut "Operasi Sindoor" sebagai balasan atas serangan militan yang menewaskan 26 wisatawan di Kashmir yang dikelola India pada 22 April.

Pakistan dengan tegas membantah klaim India yang menyatakan pihaknya mendukung aksi pembantaian militan di kota pegunungan Pahalgam. Itu adalah serangan paling berdarah terhadap warga sipil di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir, yang langsung memicu ketegangan tinggi. Sebagian besar korban adalah wisatawan asal India.

Jumlah Korban Bertambah

Kashmir yang dikelola India telah mengalami pemberontakan yang berlangsung selama puluhan tahun, di mana ribuan nyawa telah melayang. Kashmir telah menjadi titik panas utama dalam hubungan antara India dan Pakistan sejak kedua negara merdeka.

Sejak saat itu, baik India maupun Pakistan sama-sama mengklaim wilayah Kashmir secara penuh, meskipun masing-masing hanya menguasai sebagian wilayah tersebut. Perselisihan terkait klaim Kashmir inilah yang telah memicu dua perang besar antara keduanya, yaitu pada tahun 1947–1948 dan 1965.

Seruan untuk menahan diri datang dari seluruh dunia setelah India meluncurkan "Operasi Sindoor". Namun, aksi saling tuduh kedua pihak berlanjut pada Kamis.

Juru bicara militer Pakistan mengatakan bahwa drone-drone yang dikirim India dikerahkan ke berbagai lokasi.

"Tadi malam, India kembali melakukan aksi agresi dengan mengirim drone ke berbagai lokasi," kata Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry. "Lokasi-lokasi itu antara lain Lahore, Gujranwala, Chakwal, Rawalpindi, Attock, Bahawalpur, Miano, Chor, dan dekat Karachi."

Dia mengatakan satu warga sipil tewas di Provinsi Sindh dan empat tentara terluka di Lahore. Konsulat Amerika Serikat (AS) di Lahore dilaporkan memerintahkan stafnya untuk berlindung di dalam gedung.

Tidak ada konfirmasi independen mengenai versi peristiwa dari kedua negara.

Sementara itu, jumlah korban terus bertambah. Pakistan mengatakan 31 orang telah tewas dan 57 lainnya terluka akibat serangan udara India di Pakistan dan Kashmir yang dikelolanya, serta akibat tembakan di sepanjang Garis Kontrol, sejak Rabu pagi. Militer India menyatakan bahwa jumlah korban tewas akibat tembakan dari Pakistan di wilayah Kashmir yang disengketakan telah meningkat menjadi 16 orang, termasuk tiga perempuan dan lima anak-anak.

India awalnya tidak menyebutkan kelompok mana yang diyakini bertanggung jawab atas serangan di Pahalgam, namun pada 7 Mei India menuduh kelompok militan Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan sebagai pelakunya. Polisi India menyebutkan bahwa dua dari pelaku adalah warga negara Pakistan.

Pakistan menegaskan tidak ada hubungannya dengan serangan 22 April tersebut.

Dalam pidato pada Rabu larut malam, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif bersumpah akan membalas kematian mereka yang terbunuh akibat serangan India. Dia mengulangi klaim Pakistan bahwa mereka telah menembak jatuh lima jet tempur India dan menyebutnya sebagai "respons yang menghancurkan."

India belum mengomentari klaim tersebut.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |