Liputan6.com, Teheran - Setidaknya tujuh orang terluka dalam sebuah ledakan di sebuah bangunan tempat tinggal di pinggiran Kota Qom, Iran, menurut beberapa media berita Iran.
Setidaknya lima kendaraan darurat dikerahkan setelah ledakan hari Senin (14/7/2025) ke kompleks perumahan Nasim Pardisan untuk menangani korban luka, Student News Network (SNN) Iran melaporkan, mengutip Dr. Mohammad Javad Bagheri, kepala Layanan Darurat Qom seperti diberitakan Al Jazeera.
Fars News Agency yang berafiliasi dengan pemerintah mengatakan ledakan itu terjadi di salah satu bangunan di kompleks tersebut dan merusak empat unit hunian.
Ledakan itu menghancurkan jendela-jendela bangunan di sekitarnya, dan petugas pemadam kebakaran serta polisi dikerahkan ke lokasi, menurut Fars.
Gambar dan video yang diunggah di media sosial menunjukkan beberapa kendaraan yang rusak di samping bangunan tersebut.
Investigasi awal mengindikasikan kebocoran gas mungkin menjadi penyebab insiden tersebut, tetapi penyelidikan terperinci sedang dilakukan untuk memastikan sumber ledakan, Fars melaporkan.
Buntut Perang Israel Iran?
Dalam beberapa hari terakhir, beberapa akun di media sosial telah mengaitkan insiden serupa di seluruh negeri dengan perang Israel melawan Iran bulan lalu.
Fars mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa masyarakat "tidak perlu khawatir tentang narasi yang dibangun ini", dan menambahkan bahwa jika ada tindakan permusuhan yang terjadi, "berita tentangnya akan segera diumumkan kepada publik."
Ledakan serupa telah tercatat di seluruh Iran sejak gencatan senjata 24 Juni, yang memicu spekulasi bahwa serangan pesawat tak berawak Israel yang diluncurkan dari dalam Iran mungkin bertanggung jawab atas insiden tersebut. Namun, pihak berwenang telah membantah spekulasi tersebut.
Insiden terbaru terjadi empat hari setelah ledakan terjadi di sebuah bangunan tempat tinggal di pinggiran Chitgar, Teheran barat, yang dibom secara ekstensif selama perang 12 hari. Banyak gedung tinggi di distrik itu dibangun oleh angkatan bersenjata Iran.
Pihak berwenang mengatakan ledakan Chitgar, yang melukai setidaknya tujuh orang, juga disebabkan oleh kebocoran gas.
Keesokan harinya, media Iran melaporkan kematian Ali Taeb, seorang ulama Muslim senior dan veteran Perang Iran-Irak delapan tahun pada tahun 1980-an. Penyebab kematiannya tidak diungkapkan, dan para pejabat belum memberikan komentar.
Taeb adalah mantan perwakilan Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei di Markas Besar Sarallah, pusat struktur keamanan domestik Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan sering menjadi sasaran serangan Israel selama perang 12 hari tersebut.
Ia juga saudara dari Hossein Taeb dan Mehdi Taeb, dua tokoh senior dalam lembaga teokratis Iran dan IRGC.
Beberapa ledakan lain juga dilaporkan, termasuk di distrik Janat Abad di Teheran dan satu lagi di Kermanshah, Iran barat.