2 Desember 1982: Pensiunan Dokter Gigi Jadi Penerima Pertama Jantung Buatan di AS

16 hours ago 8

Liputan6.com, Washington, D.C - Dalam sejarah kedokteran, para ahli bedah mengganti jantung manusia yang sekarat dengan jantung buatan permanen, di mana pasiennya dapat hidup selama 112 hari setelah operasi pada 2 Desember 1982. Dr. Barney B. Clark (61) adalah penerima pertama di Amerika Serikat karena ia hampir menghadapi kematian akibat gagal jantung.

Ia adalah dokter pensiunan gigi, yang menderita kardiomiopati idiopatik selama tiga tahun terakhir dan menyebabkan gagal jantung kongestif karena pasokan darah yang beredar ke seluruh tubuh tidak mencukupi.

Operasi yang dilakukan di University of Utah Medical Center dipimpin oleh Dr. William C. DeVrises, selama tujuh setengah jam ia melakukan pemasangan jantung buatan dan sisa hidupnya hanya bergantung pada selang sepanjang 1,8 meter ke kompresor udara yang menggerakkan jantung buatannya, dilansir dari The New York Times, Selasa (2/12/2025).

Sebagian besar jantung buatannya berbahan poliuretan cetak yang disebut sebagai Jarvik-7. Ukurannya lebih besar dari pada jantung manusia, tetapi beratnya sama, dan didukung dengan kompresor yang disebut "keranjang belanja."

Setelah operasi selesai, para dokter juga menyesuaikan laju detak jantung buatan Clark yang mencapai 116 kali per menit setelah pukul tujuh pagi hari.

Sementara detak jantung orang sehat biasanya berkisar antara 65 hingga 80 denyut per menit. Proses pemulihannya pun mengalami berbagai potensi komplikasi, seperti pneumonia, infeksi lain, paru-paru kolaps, dan pembekuan darah.

Menjelang Operasi Jantung Jarvik-7

Kondisinya sebelum di operasi sangat memprihatinkan, ia memiliki lebih banyak cairan menumpuk di kaki dan perut karena jantungnya tidak dapat memompa darah dengan baik dan pernapasannya menjadi sulit.

Jika tidak menjalani operasi jantung buatan, Dr. DeVries memperkirakan ia mungkin akan meninggal dengan cepat tanpa pertolongan pertama.

Ia kemudian dirawat di rumah sakit yang telah menandatangani formulir persetujuan untuk operasi jantung. Dalam sekitar 50 jam, para dokter mempersiapkan dosis obat yang lebih besar dan operasi dimulai pada pukul 08.00 waktu setempat.

Setelah para dokter memperbaiki sistem darah dan fungsi tubuh lainnya akibat gagal jantung. Proses selanjutnya dilakukan untuk mengangkat dua per tiga jantung, vertikel kanan dan kiri.

Dua atrium kiri dan kanan ditinggalkan sebagai jangkar bagi jantung buatan. Selama operasi, berbagai risiko dari prosedur ini cukup mengkhawatirkan efek yang didapatkannya.

Kondisinya Tak Bertahan Lama

Curah jantung atau jumlah darahnya yang dipompa tidak mampu ke seluruh tubuh dan hanya satu liter per menit, sedangkan jantung yang normal memompa sekitar lima liter. Hal ini membuatnya dapat mengalami penurunan kondisi, seperti stroke dan kerusakan otak serius dalam semalam.

Menurut The Salt Lake Tribune, meski operasinya berhasil dan masih dalam perawatan oleh dokter, Clark hanya dapat bertahan hidup selama 112 hari, di mana hidupnya bergantung dengan kompresor udara seberat 180 kilogram.

Penyebab dibalik meninggalnya Clark karena tubuhnya yang mengalami penurunan, ia menggunakan antibiotik untuk melawan pneumonia yang kemungkinan menerima terlalu banyak hingga melemahkan seluruh tubuh.

Ditambah lagi kegagalan pembuluh darah organ-organ tubuh berhenti berfungsi meski jantung buatannya tetap memompa secara normal.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara resmi meminta pengampunan kepada Presiden Israel di tengah persidangan kasus korupsi yang telah memecah belah negara tersebut.

Read Entire Article