Trump Umumkan Rencana Kapal Tempur Baru untuk Wujudkan Golden Fleet

2 days ago 9

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Donald Trump mengumumkan sebuah rencana berani bagi Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) untuk membangun sebuah battleship atau kapal tempur berukuran besar, sebagai bagian dari visi yang lebih luas untuk menciptakan sebuah "Golden Fleet", yakni armada laut yang menurut Trump akan menjadi yang paling kuat dan mengesankan.

"Mereka akan menjadi yang tercepat, yang terbesar, dan sejauh ini 100 kali lebih kuat dibandingkan battleship mana pun yang pernah dibangun," klaim Trump dalam pengumuman yang disampaikannya di resor Mar-a-Lago miliknya, seperti dikutip dari The Associated Press.

Menurut Trump, kapal — yang pertama akan diberi nama USS Defiant — tersebut akan lebih panjang dan lebih besar daripada kapal tempur kelas Iowa dari era Perang Dunia II. Kapal ini direncanakan dipersenjatai dengan rudal hipersonik, rudal jelajah nuklir, meriam rel (rail gun), serta laser berkekuatan tinggi. Seluruh sistem persenjataan itu saat ini masih berada dalam berbagai tahap pengembangan oleh Angkatan Laut AS.

Pengumuman ini muncul hanya sebulan setelah angkatan laut membatalkan rencananya untuk membangun kapal perang kecil baru, dengan alasan keterlambatan yang terus meningkat dan pembengkakan biaya. Sebagai gantinya, angkatan laut memutuskan untuk menggunakan versi modifikasi dari kapal patroli Penjaga Pantai yang sebelumnya sedang diproduksi.

Selain itu, angkatan laut juga gagal membangun sejumlah kapal desain barunya yang lain — seperti kapal induk kelas Ford dan kapal selam kelas Columbia — tepat waktu dan sesuai anggaran.

Di sisi lain, angkatan laut masih menghadapi kesulitan dalam menerjunkan sejumlah teknologi yang menurut Trump akan menjadi bagian utama dari kapal tempur baru tersebut. Selama lebih dari 15 tahun, angkatan laut menghabiskan ratusan juta dolar untuk mencoba memasang meriam rel di atas kapal, sebelum akhirnya menghentikan program tersebut pada tahun 2021.

Teknologi laser memang menunjukkan hasil yang lebih baik dalam beberapa tahun terakhir, tetapi penggunaannya masih terbatas. Salah satu sistem laser yang dirancang untuk membutakan atau melumpuhkan sensor drone kini baru dipasang di delapan kapal perusak, setelah melalui delapan tahun pengembangan.

Sementara itu, pengembangan kemampuan rudal jelajah nuklir atau penempatannya di kapal juga berpotensi melanggar perjanjian non-proliferasi yang telah ditandatangani AS dengan Rusia.

Rincian Kapal Tempur Baru

Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas rencana yang masih berjalan, mengungkapkan kepada The Associated Press bahwa upaya perancangan kapal tempur baru tersebut kini sedang berlangsung. Pembangunan kapal itu direncanakan akan dimulai pada awal tahun 2030-an.

Baik Trump maupun Sekretaris Angkatan Laut AS John Phelan menyebut kapal tempur baru ini sebagai penerus spiritual kapal-kapal tempur Abad ke-20. Namun secara historis, istilah battleship merujuk pada jenis kapal yang sangat spesifik — kapal berukuran besar dengan lapisan baja tebal yang dipersenjatai meriam raksasa, yang dirancang untuk mengebom kapal lain atau target di darat.

Jenis kapal ini mencapai puncak kejayaannya selama Perang Dunia II. Kapal tempur terbesar milik AS, kelas Iowa, memiliki bobot sekitar 60.000 ton. Namun setelah Perang Dunia II, peran kapal tempur dalam armada modern dengan cepat meredup, tergantikan oleh kapal induk dan rudal jarak jauh. AL AS memang memodernisasi empat kapal tempur kelas Iowa pada 1980-an dengan menambahkan rudal jelajah, rudal anti-kapal, serta radar modern, tetapi pada 1990-an keempatnya telah dinonaktifkan.

Menurut situs web yang baru dibuat untuk Golden Fleet, kapal tempur berpemandu rudal yang baru ini direncanakan memiliki ukuran yang kira-kira sama dengan kapal tempur kelas Iowa, tetapi hanya berbobot sekitar setengahnya, yakni sekitar 35.000 ton. Kapal tersebut juga akan dioperasikan dengan jumlah awak yang jauh lebih sedikit, antara 650 hingga 850 pelaut.

Persenjataan utamanya pun dirancang berupa rudal, bukan meriam angkatan laut berukuran besar.

Trump sejak lama dikenal memiliki pandangan kuat mengenai aspek-aspek tertentu dari armada angkatan laut, terkadang dengan kecenderungan mempertahankan teknologi lama ketimbang melakukan modernisasi.Selama masa jabatan pertamanya, ia pernah menyerukan agar angkatan laut kembali menggunakan ketapel bertenaga uap untuk meluncurkan jet dari kapal induk terbaru, alih-alih menggunakan sistem elektromagnetik, namun usulan tersebut tidak diadopsi. 

Ia pernah mengeluhkan kepada Phelan mengenai tampilan kapal-kapal perusak angkatan laut dan mengecam kapal-kapal yang tampak tertutup karat.

Phelan mengaku kepada para senator dalam sidang konfirmasi bahwa, "Trump sering mengirimi saya pesan teks larut malam, terkadang setelah jam satu dini hari, mengenai kapal-kapal yang berkarat atau kapal yang berada di galangan, dan menanyakan apa yang sedang saya lakukan untuk mengatasinya."

Dalam sebuah kunjungan ke galangan kapal yang saat itu mengerjakan fregat kelas Constellation — yang kini telah dibatalkan — pada tahun 2020, Trump menuturkan bahwa ia secara pribadi mengubah desain kapal tersebut.

"Saya melihatnya, lalu saya mengatakan, 'Itu kapal yang tampak sangat buruk, mari kita buat menjadi indah'," kata Trump saat itu.

Trump mengatakan pula pada hari Senin bahwa dirinya akan memiliki peran langsung dalam merancang kapal tempur baru ini.

"Angkatan Laut AS akan memimpin perancangan kapal-kapal ini bersama saya karena saya adalah orang yang sangat memperhatikan estetika," bebernya.

Phelan menuturkan bahwa USS Defiant akan membangkitkan rasa kagum dan hormat terhadap bendera AS setiap kali kapal tersebut berlabuh di pelabuhan asing.

Read Entire Article