Dulu Pelukis, Wanita di China Ini Ikut Kompetisi Tampar Dunia

17 hours ago 4

Liputan6.com, Beijing - Perubahan profesi secara drastis dari seoramg pelukis menjadi wanita pertama asal China dalam kejuaraan tamparan dunia telah mengubah arah hidupnya.

Meski pengalaman dan latar belakang pendidikan berada di bidang seni, ketertarikan pada olahraga bela diri ekstrem yang secara kebetulan baru ia kenali ini telah memicu adrenalinnya untuk menjadi seorang petarung profesional Mixed Martial Arts (MMA).

Ding Miao (33) telah beberapa kali mengikuti lomba tamparan yang dimulai dari nasional hingga internasional. Ia sebelumnya sukses membangun karier sebagai direktur seni di industri game dengan gaji tahunan sebesar 300.000 yuan atau sekitar Rp714 juta.

Pendidikan yang pernah ditempuhnya mengambil jurusan melukis cat minyak di Akademi Seni Rupa Pusat—salah satu sekolah seni paling bergengsi di Tiongkok, dikutip dari laman South China Morning Post (SCMP), Kamis (25/12/2025).

Mimpinya untuk menjadi atlet bela diri profesional mendorong semangatnya untuk mencoba tampil pada November 2016 dalam lomba tamparan pertama. Hasilnya, ia mengumpulkan rekor dengan membawa 18 kemenangan yang mencatat penyelesaian sempurna melalui sembilan pukulan telak dan cekikan. Sementara kekalahan hanya delapan kali. 

Di tengah karier baru tersebut, Ding berusaha lebih keras lagi untuk mengumpulkan tabungan setelah pulih dari operasi patah tulang di tangan pada 2019 karena sasana tinju yang ia coba untuk menyambungkan hidup justru mengalami penipuan, semua uang tabungan hilang dan berhutang 300.000 yuan (sekitar Rp714 juta).

Akibat hutang ini, latihannya lebih berat dan mengambil 13 sesi privat dalam satu hari, memaksa tubuhnya bekerja di luar batas agar semakin kuat dari sebelumnya, di mana memberi peluang untuk meraih kemenangan lebih besar.

Tetap Bangkit Hadapi Tantangan

Dengan usaha dan banyak waktu yang telah dihabiskan, utangnya pun lunas. Langkah selanjutnya bergabung secara resmi dengan Power Slap di bawah naungan Ultimate Fighting Championship (UFC) pada Agustus 2023, menunjukkan dirinya yang debut sebagai wanita pertama asal Tiongkok.

Pertandingan debut setelah bergabung di Power Slap 16, Abu Dhabi, berlangsung pada bulan Oktober lalu yang menghadapi petarung berpengalaman dari Amerika Serikat, Destiny McCubbin.

Sayangnya, ia didiskualifikasi karena melakukan pelanggaran secara tidak sengaja. Terlepas dari kekalahan, ia justru mengubah cara pandangnya terhadap pengalaman ini menjadi sebuah momen yang telah menampar rasa takut dan akan membuktikan kekuatannya tampil di kesempatan kedua.

Pepatah Penyelamat 

Sebagai bentuk penyemangat, Ding memberikan sebuah pepatah yang digunakan untuk menepis ketakutan atau keraguan kepada lawan di dalam pertandingan.

"Cara terbaik untuk mengatasi rasa takut adalah dengan menghadapinya. Ketika seseorang mengangkat tangan untuk menampar Anda. (kondisi) Anda harus tenang menatap matanya. Olahraga ini memaksa saya untuk menghadapi ketakutan dan memungkinkan saya untuk mengekspresikan kekuatan pribadi," ucapnya.

Pertandingan debut yang dihadapi melawan petarung AS di Power Slap ini terinspirasi dari ketiga mantan rekan latihan yang terjun ke ajang tersebut, sehingga memutuskan untuk mencobanya karena petandingan yang diluncurkan Power Slap di UFC lebih teratur dan aman, di mana memperkuat keyakinan bahwa ia mampu melawannya.

Netizen Tiongkok akhirnya dipenuhi pujian atas keberanian dan tekad Ding. Transisi dari seni rupa ke olahraga bela diri tersebut menjadi dua bidang yang saling jauh berbeda, tetapi semangat dan orang sepertinya akan selalu mendorong batas kemampuan hingga membuatnya merasa puas dan cukup.

Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) memberikan klarifikasi terkait isu intimidasi atlet kickboxing Indonesia pada ajang SEA Games 2025 Thailand. Kasus ini bermula dari unggahan video kekecewaan atlet terhadap juri, yang dinilai melanggar regul...

Read Entire Article