Michaela Benthaus, Wanita Jerman Pengguna Kursi Roda Pertama yang Cetak Sejarah ke Ruang Angkasa

Liputan6.com, Washington D.C - Seorang insinyur kedirgantaraan dan mekatronika asal Jerman di Badan Antariksa Eropa melakukan penerbangan ruang angkasa di Amerika Serikat yang melewati Garis Kármán—sebuah batas resmi ruang angkasa di ketinggian 100 kilometer (62 mil) di atas permukaan laut.

Misi yang dikenal NS-37 adalah peluncuran wisata ruang angkasa suborbital ke-16 yang dilakukan oleh Blue Origin—perusahaan antariksa yang didirikan oleh Jeff Bezos pada tahun 2.000 untuk memperluas akses ke ruang angkasa. Perjalanan dengan kapsul Blue Origin New Shepard yang digunakan oleh Michaela (Michi) Benthaus (33) meluncur pada Sabtu pagi di dekat Van Horn, Texas, dilansir dari CNN Science, Senin (22/12/2025).

Penerbangan New Shepard berlangsung sekitar 10 menit, dan dirancang dengan memberikan penumpang beberapa menit untuk merasakan keadaan tanpa bobot saat gravitasi mulai menarik kapsul kembali ke Bumi.

Dengan mimpi ke ruang angkasa yang ternyata benar-benar terwujud ini pun diceritakan kepada CNN menjelang penerbangan tersebut.

"Saya selalu ingin pergi ke ruang angkasa, tetapi saya tidak pernah benar-benar menganggapnya sebagai sesuatu yang benar-benar dapat saya lakukan," ucapnya.

Batasan Bukan Penghalang

Ia bahkan pernah berpikir bahwa ruang angkasa hanya untuk orang-orang yang kakinya diamputasi tetapi masih memiliki kemungkinan berjalan sedikit, dan orang yang cedera sepertinya dianggap terlalu cacat. Faktanya, Michi justru menjadi wanita pengguna kursi roda pertama yang melakukannya.

Dirinya juga berhasil membuktikan bahwa cedera akibat kecelakaan bersepeda di gunung pada 2018 tidak menjadi hambatan meski mengalami kerusakan tulang belakang.

Sehingga semangat dari kesempatannya ini digunakan sebaik mungkin. Sebelum penerbangan, Michi menggunakan tali khusus untuk mengikat kakinya saat keluar dari kursi rodanya untuk menikmati mikrogravitasi dan melihat pemandangan Bumi dari jendela.

Persiapan yang dilakukannya dengan menjalani pelatihan mikrogavitasi dalam penerbangan parabola, di mana ia akan lebih berfokus untuk melihat pemandangan panorama di dalam kabin.

Dari pengalaman ke ruang angkasa, kebahagiannya memuncak saat mendapatkan kesempatan menjalani segala proses hingga berada di ruangan tanpa gravitasi.

"Saya sangat menyukai pemandangan dan fase mikrogravitasi, tetapi saya juga menikmati seluruh proses lepas landas," kata Michi setelah penerbangan selesai.

"Sangat luar biasa merasakan setiap tahap roket naik ke ruang angkasa," tambahnya.

Ia juga menceritakan bahwa tali pengaman yang digunakan berfungsi dengan baik. Meski sebelum penerbangan sempat ada kekhawatiran dengan keadaannya yang menggunakan kursi roda, mantan eksekutif di SpaceX, Hans Koenigsmann, terbang bersamanya dan telah mempersiapkan diri untuk kebutuhan yang diperlukan Michi.

Koenigsmann mengaku pengalaman tersebut lebih intens dari perkiraannya, akibat gerakan dari efek gaya gravitasi tinggi dialami kapsul saat menuruni lintasan.

Dibalik dari keberaniannya ini, Michi melakukan penerbangan untuk sebuah misi penggalangan dana kepada Wings for Life—organisasi nirlaba yang mendukung penelitian cedera tulang belakang.

Misi tersebut pun menuai pujian di media sosial, termasuk dari pengusaha teknologi miliarder Jared Isaacman yang pekan ini akan dilantik sebagai administrator NASA berikutnya.

Dukungan dan ucapan selamat juga disampaikan dalam unggahan di media sosial.

"Selamat, Michi! Anda telah menginspirasi jutaan orang untuk melihat ke atas dan membayangkan apa yang mungkin terjadi," tulisnya.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel ruang kerja Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang di kawasan Pemerintahan Kabupaten Bekasi, Kamis malam (18/12). Selain ruang kerja bupati, penyidik juga menyegel tiga kantor dinas di lingkungan Pemerintah Kabup...