Liputan6.com, Manila - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. melalui anggota kabinetnya membantah tuduhan yang dibuat oleh kakaknya bahwa ia adalah seorang pecandu narkoba selama bertahun-tahun, yang diduga bergantung pada kokain sehingga menimbulkan masalah dalam pemerintahan, termasuk korupsi.
Wakil Menteri Komunikasi Claire Castro menyatakan bahwa komentar senator Imee Marcos tidak berdasar dan menyiratkan bahwa pernyataan itu mungkin merupakan upaya putus asa untuk mengalihkan perhatian dari penyelidikan atas skandal korupsi proyek pengendalian banjir yang berpotensi menyeret sekutu-sekutunya di Senat.
"Senator Imee, saya harap Anda akan menjadi patriot dan membantu penyelidikan yang sedang dilakukan oleh saudara Anda sendiri dan mengecam semua yang korup," kata Castro seperti dikutip dari The Guardian. "Jangan memihak mereka, jangan melindungi mereka. Biarkan Presiden Marcos bekerja untuk menghentikan semua korupsi."
Sebuah komisi pencari fakta independen yang dibentuk oleh Marcos Jr., komite Senat, dan sejumlah lembaga pemerintah tengah menyelidiki tuduhan bahwa anggota berpengaruh di Kongres dan Senat telah mengantongi komisi besar dari perusahaan konstruksi yang memenangkan kontrak menggiurkan untuk membangun proyek pengendalian banjir yang ternyata bermutu rendah, tidak selesai, atau bahkan tidak pernah ada. Skandal ini memicu kemarahan di negara yang sejak lama rentan terhadap banjir besar dan topan.
Dalam pidato pada Senin (17/11/2025) malam di depan aksi besar oleh kelompok keagamaan di sebuah taman di Manila, Imee Marcos mengatakan bahwa kecanduan narkoba saudaranya dimulai ketika ayah mereka, Ferdinand Marcos Sr, masih menjabat sebagai presiden dan berlanjut hingga saat ini. Ia mengklaim bahwa hal tersebut telah memengaruhi kesehatan dan kemampuan saudaranya untuk memerintah.
Imee Marcos menuduh bahwa istri dan anak-anak presiden juga pengguna narkoba dan mengakui bahwa ia dan Marcos Jr. tidak saling berbicara sejak saudaranya itu menjabat sebagai presiden pada 2022.
"Kecanduannya menjadi penyebab banjirnya korupsi, kurangnya arah dan keputusan-keputusan yang sangat keliru, serta absennya akuntabilitas dan keadilan," tuding Imee Marcos tanpa memberikan bukti apa pun.
Konflik Dua Kekuatan Politik Utama
Imee Marcos adalah sekutu tinggi dari pengkritik keras saudaranya sekaligus pendahulunya, Rodrigo Duterte.
Duterte ditangkap berdasarkan surat perintah dari pengadilan pidana internasional pada bulan Maret dan diterbangkan serta ditahan di Belanda atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait operasi anti-narkoba brutalnya yang menewaskan ribuan tersangka, sebagian besar dari kalangan miskin. Duterte menyangkal melakukan pelanggaran apa pun.
Keluarga dan sekutu Rodrigo Duterte menyalahkan Marcos Jr. dan pemerintahannya atas apa yang mereka klaim sebagai penangkapan dan penahanan ilegal mantan presiden oleh pengadilan internasional. Putrinya, wakil presiden Sara Duterte, juga merupakan salah satu pengkritik paling vokal Marcos Jr.
Pada Senin, Castro juga mengecam sang senator karena tidak mengkritik Rodrigo Duterte, yang sebelumnya mengakui pernah menggunakan fentanyl dan yang oleh para pengkritik—bersama putrinya—dikaitkan dengan dugaan korupsi. Baik Rodrigo Duterte maupun putrinya membantah keterlibatan dalam korupsi, termasuk dugaan penyalahgunaan dana rahasia.
Awal tahun lalu, Rodrigo Duterte mengatakan dalam sebuah pidato bahwa penggantinya adalah seorang pecandu narkoba yang pernah masuk dalam daftar penegak hukum sebagai pengguna narkoba yang dicurigai. Marcos kemudian menertawakan tuduhan Rodrigo Duterte dan mengatakan bahwa ia tidak akan menanggapi tuduhan tersebut, tetapi ia mengklaim bahwa pendahulunya menggunakan fentanyl, obat opioid yang kuat.
Pada 2016, Rodrigo Duterte mengatakan bahwa ia telah menggunakan fentanyl untuk meredakan rasa sakit akibat cedera dari kecelakaan sepeda motor. Pengacaranya kemudian mengatakan bahwa Rodrigo Duterte telah berhenti mengonsumsi fentanyl sebelum ia menjadi presiden pada 2016.
Pada 2021, ketika Marcos menjadi calon presiden, juru bicaranya menunjukkan dua laporan dari sebuah rumah sakit swasta dan laboratorium kepolisian nasional yang menyatakan bahwa Marcos telah dites negatif kokain dan metamfetamin.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3161200/original/029559100_1592983793-200624_Ilustrasi_Tinju.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455303/original/090641400_1766644470-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455298/original/062392100_1766644468-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451719/original/043420800_1766349034-IMG_0950.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5440982/original/029784500_1765449160-Bonnie_Blue.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3389842/original/074746100_1614591577-Screenshot__79_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453741/original/039154600_1766491712-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450383/original/056206600_1766140719-01.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5272602/original/081614300_1751589860-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452735/original/093012300_1766456226-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452716/original/023370700_1766449382-Untitled.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5406089/original/006566900_1762512009-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5161503/original/090966100_1741846958-1741840983693_penyebab-autis.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5032120/original/020113400_1733123995-fotor-ai-2024120214155.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423821/original/058306800_1764096334-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380909/original/004147800_1760438190-Ilustrasi_perundungan_di_Grobogan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405703/original/088328900_1762495927-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5369993/original/045407100_1759484291-WhatsApp_Image_2025-10-03_at_16.34.53.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3980259/original/059576700_1648689083-220331_OPINI__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5293741/original/045684500_1753341485-2148817396.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5406319/original/030571500_1762537820-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5406988/original/070457800_1762657462-uld_pb.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5398804/original/020121200_1761897445-Abdul_Rauf.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5293058/original/065406200_1753281729-WhatsApp_Image_2025-07-23_at_20.48.39.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355962/original/087526300_1758388524-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403042/original/097694400_1762315278-job_fair_disabilitas_pramono_anung.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402912/original/011979600_1762310973-skrining_retina_1.jpg)