Liputan6.com, Thimphu - Perdana Menteri India Narendra Modi pada Selasa (11/11/2025) menyebut ledakan mobil mematikan di jantung ibu kota New Delhi sebagai sebuah "konspirasi".
Polisi belum memberikan rincian pasti mengenai penyebab insiden yang terjadi pada Senin di dekat Benteng Merah (Red Fort), salah satu landmark paling terkenal di India dan lokasi pidato tahunan Hari Kemerdekaan perdana menteri.
Peristiwa ini menjadi insiden keamanan besar pertama sejak serangan penembakan pada akhir April yang menewaskan 26 orang—kebanyakan warga Hindu—di kawasan wisata Pahalgam, Kashmir yang dikelola India, yang memicu bentrokan dengan Pakistan.
"Saya pastikan bahwa lembaga-lembaga kami akan mengungkap seluruh konspirasi ini," kata Modi dalam pidatonya saat kunjungan kenegaraan ke Bhutan tanpa memberikan rincian lebih lanjut seperti dilansir CNA. "Semua yang terlibat akan dibawa ke pengadilan."
Penyelidikan oleh Badan Anti-Terorisme
Otoritas India sejauh ini belum menyebut ledakan itu sebagai serangan, sambil menunggu hasil analisis forensik. Namun pada Selasa, Kementerian Dalam Negeri mengatakan Badan Investigasi Nasional (National Investigation Agency/NIA), pasukan anti-terorisme India, memimpin penyelidikan tersebut.
Ledakan pada Senin terjadi beberapa jam setelah polisi India mengumumkan penangkapan sebuah geng serta penyitaan bahan peledak dan senapan serbu. Polisi mengatakan para tersangka memiliki keterkaitan dengan Jaish-e-Mohammed, kelompok Islamis berbasis di Pakistan, dan Ansar Ghazwat-ul-Hind, cabang Al-Qaeda di Kashmir. Kedua kelompok itu telah masuk dalam daftar organisasi teroris di India.
Menteri Dalam Negeri Amit Shah, setelah memimpin rapat keamanan pasca-ledakan, mengatakan dirinya telah menginstruksikan pejabat untuk memburu setiap pelaku di balik insiden ini.
"Semua yang terlibat akan menghadapi murka penuh dari lembaga-lembaga kami," tambahnya dalam pernyataan resmi.
Saksi: Orang-Orang Terbakar
Menurut keterangan polisi Delhi pada Selasa seperti dikutip dari Telegraph India, jumlah korban tewas dalam ledakan yang terjadi pada Senin malam meningkat menjadi 12 orang. Adapun korban luka disebutkan sedikitnya 19 orang.
Saksi mata menceritakan kepada AFP bagaimana mobil itu meledak di tengah lalu lintas dan orang-orang terjebak dalam kobaran api terbakar.
"Orang-orang terbakar dan kami mencoba menyelamatkan mereka ... Mobil dan orang-orang terbakar—orang di dalam mobil terbakar," kata Dharmindra Dhaga (27). "Saya berteriak kepada orang-orang agar menyelamatkan mereka, menolong mereka, dan mengeluarkan mereka. Tapi banyak yang justru sibuk merekam video dan mengambil foto."
Ruang gawat darurat di Rumah Sakit LNJP Delhi dilaporkan kacau setelah ledakan karena banyak korban luka berdatangan dan para dokter bergegas memberikan perawatan.
Ketegangan dengan Pakistan Meningkat
Dalam serangan di Pahalgam pada April lalu, otoritas India dengan cepat menuduh Pakistan mendukung para penyerang—klaim yang dibantah oleh Islamabad. Serangan tersebut memicu bentrokan antara dua negara bersenjata nuklir itu pada Mei, menewaskan lebih dari 70 orang dalam baku tembak rudal, drone dan artileri sebelum gencatan senjata tercapai.
Pada Selasa, setelah seorang pelaku bom bunuh diri di Islamabad menewaskan sedikitnya 12 orang, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyalahkan "proksi teroris yang didukung oleh India", tanpa memberikan bukti. India pada Selasa malam menolak tuduhan tersebut, menyebutnya pernyataan yang tidak berdasar dan tidak masuk akal dari kepemimpinan Pakistan yang jelas sedang berhalusinasi.
Tanpa merujuk langsung pada insiden di Islamabad, juru bicara Kementerian Luar Negeri India Randhir Jaiswal mengatakan, "Ini adalah taktik yang dapat diprediksi dari Pakistan untuk menciptakan narasi palsu terhadap India guna mengalihkan perhatian dari masalah internalnya sendiri."

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413675/original/099412400_1763187197-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5409743/original/048479600_1762875812-jet_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412826/original/032861500_1763106028-Foto_Bersama.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412637/original/039836200_1763099805-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391474/original/000288700_1761324598-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5410431/original/071573100_1762932802-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412119/original/075493600_1763033698-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411789/original/016035900_1763021434-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411374/original/058289900_1763012876-1.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5306844/original/053364400_1754451455-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5236094/original/8487869-g_8___8_potret_mas_brewog_sound_horeg_ungkap_nilai_full_set_audio_1_truk_capai_angka_miliaran_kini_punya_10_yang_laris_manis_keliling_jawa_timur_mas_brewog_sound_horeg-20250526-034-gunturm.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5306465/original/017032900_1754393503-WhatsApp_Image_2025-08-05_at_18.28.55.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5252086/original/007300100_1749857885-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1427491/original/065234600_1481000798-PANTI-JOMPO.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288092/original/067044200_1752891478-9f3bfbe0-fecb-44d2-b8d4-1b4836ebe25d.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266915/original/058178600_1751023901-IMG-20250627-WA0180.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288850/original/048376300_1752998023-Screenshot_2025-07-20_143619.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288739/original/058288800_1752989078-Screenshot_2025-07-18-15-12-39-63_1c337646f29875672b5a61192b9010f9_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5289351/original/002614900_1753068428-aad3ff27-7e8a-4a28-ae02-b50df1701565.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288033/original/075089600_1752856927-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1850652/original/001196400_1517307371-Tentara-Taiwan3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4128712/original/083647000_1660873414-harry-quan-G1iYCeCW2EI-unsplash_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5297010/original/074340800_1753667276-25072025100331_1.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4641525/original/085991700_1699505516-20231109-Distribusi-Makanan-Warga-Gaza-Palestina-AP-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5299020/original/094031400_1753778416-IMG-20250729-WA0055.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5290791/original/044807300_1753157573-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5289483/original/083623400_1753072659-e4cdebc7-d43d-43be-9e41-31516a83f025.jpg)