Pelari Maraton Tertua Dunia Tewas pada Usia 114 Akibat Kecelakaan di India

3 months ago 32

Liputan6.com, Jakarta - Fauja Singh, pria keturunan India-Inggris yang diyakini sebagai pelari maraton tertua di dunia, meninggal dunia pada usia 114 tahun setelah ditabrak kendaraan di kampung halamannya, Beas Pind, Punjab, India, Senin lalu.

Menurut kepolisian setempat, insiden terjadi saat Singh sedang menyeberang jalan di desa kelahirannya. Ia sempat dibawa ke rumah sakit oleh warga setempat, namun nyawanya tidak tertolong. Hingga kini, pelaku penabrakan masih dalam pencarian.

Mengutip BBC, Rabu (16/7/2025), Fauja Singh bukan sekadar atlet senior, ia adalah simbol ketekunan dan harapan. Ia mulai berlari pada usia 89 dan mencetak sejarah dengan menyelesaikan sembilan maraton penuh hingga pensiun di tahun 2013.

Julukannya, "Turbaned Tornado", menjadi terkenal secara global, terutama setelah tampil dalam kampanye iklan Adidas tahun 2004 bersama Muhammad Ali.

Pelatih sekaligus sahabatnya dari klub lari Sikhs In The City, Harmander Singh, mengonfirmasi kabar duka tersebut. Klub akan mendedikasikan seluruh kegiatan hingga acara Fauja Singh Birthday Challenge pada Maret 2026 untuk mengenang perjuangan dan warisannya.

"Dengan berat hati kami mengonfirmasi bahwa ikon kemanusiaan dan sumber inspirasi kami, Fauja Singh, telah berpulang di India," tulis pernyataan resmi klubnya.

Perjalanan Sebagai Atlet

Fauja tinggal di Ilford, London Timur, sejak 1992, dan selama dua dekade terakhir telah menjadi inspirasi bagi jutaan orang karena semangat hidupnya. Dalam wawancara terakhir dengan BBC pada Juni lalu, Singh masih terlihat bugar dan rajin berjalan kaki beberapa kilometer setiap hari. “Tubuh ini harus dijaga sendiri,” katanya saat itu.

Singh mulai berlari sebagai bentuk pelarian dari kesedihan setelah kematian istri dan anaknya. Ia menemukan kembali semangat hidup saat bergabung dengan komunitas lari lansia di London dan bertemu pelatihnya, Harmander Singh.

Debut maratonnya terjadi di London Marathon tahun 2000, di usia hampir 89 tahun. Ia berlari untuk amal BLISS, dengan slogan: "Tertua berlari untuk yang termuda! Semoga mereka hidup sepanjang usia saya."

Selama kariernya, ia terus mencatatkan peningkatan performa.

Di Toronto Marathon 2003, ia menyelesaikan lomba dalam waktu 5 jam 40 menit—peningkatan dramatis dari waktu sebelumnya. Ia juga menjadi pelari maraton centenarian pertama yang menyelesaikan maraton penuh, meski pencapaiannya tak diakui Guinness World Records karena kurangnya dokumen kelahiran resmi dari tahun 1911.

Kendati demikian, Fauja Singh telah menerima banyak penghargaan. Ia menjadi pembawa obor Olimpiade London 2012, diundang ke Istana Buckingham oleh Ratu Elizabeth II, dan pernah diundang langsung oleh Perdana Menteri Pakistan.

Sebagian besar pendapatannya dari sponsor dan penampilan disumbangkan untuk amal. “Lari memberi hidup saya arah,” ucapnya.

Singh percaya rahasia panjang umurnya adalah hidup sederhana, pola makan teratur, dan selalu bahagia. “Makan secukupnya, berlari lebih banyak, dan tetap gembira,” adalah pesan terakhirnya kepada dunia.

Perdana Menteri India Narendra Modi menyebutnya sebagai "atlet luar biasa dengan tekad yang menginspirasi", sementara tokoh-tokoh politik Inggris menyampaikan belasungkawa dan menegaskan bahwa warisan Fauja Singh akan terus hidup.

Read Entire Article