Obesitas Tingkatkan Risiko Osteoarthritis, Ancaman Disabilitas Fisik yang Perlu Diwaspadai!

6 days ago 11

Liputan6.com, Jakarta Osteoarthritis (OA) atau pengapuran sendi merupakan masalah tulang dan sendi yang paling umum menyebabkan disabilitas fisik. Kondisi ini ditandai dengan kerusakan dan pengikisan tulang rawan sendi secara progresif, menyebabkan nyeri, kekakuan, dan pembengkakan. Obesitas, atau kelebihan berat badan, menjadi faktor risiko utama yang memperburuk kondisi ini, terutama pada sendi-sendi penyangga beban seperti lutut dan pinggul.

Kelebihan berat badan memaksa sendi bekerja lebih keras, meningkatkan tekanan dan beban pada tulang rawan. Setiap penambahan berat badan, bahkan sedikit saja, akan meningkatkan beban pada sendi secara signifikan. Hal ini mempercepat degenerasi tulang rawan, memicu nyeri, kekakuan, dan pembengkakan. "Berat badan atau obesitas itu mengambil peranan yang besar sekali (pada lutut)," ujar dokter spesialis ortopedi dan traumatologi RS EMC Alam Sutera, Albert Gandakusuma. 

Selain beban mekanis, obesitas juga memicu peradangan. Jaringan lemak menghasilkan sitokin, zat kimia penyebab peradangan yang merusak persendian. Peradangan ini memperparah kerusakan tulang rawan dan mempercepat perkembangan OA. Meskipun usia menjadi faktor risiko utama OA, obesitas memperburuk kondisi dan mempercepat timbulnya gejala, bahkan pada usia muda. Oleh karena itu, menjaga berat badan ideal sangat penting untuk mencegah dan mengurangi risiko OA.

Promosi 1

Apa Itu Osteoarthritis?

Osteoarthritis (OA) adalah penyakit sendi degeneratif yang ditandai dengan kerusakan tulang rawan. Tulang rawan berfungsi sebagai bantalan di antara tulang-tulang sendi, memungkinkan gerakan yang mulus dan tanpa rasa sakit. Pada OA, tulang rawan ini aus dan rusak, sehingga tulang-tulang saling bergesekan, menimbulkan rasa sakit, kekakuan, dan pembengkakan.

Kondisi ini paling sering terjadi pada sendi-sendi penyangga beban, seperti lutut, pinggul, dan tulang belakang. Gejala OA dapat bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada tingkat keparahan kerusakan tulang rawan. Beberapa gejala umum meliputi nyeri sendi, kekakuan, pembengkakan, dan penurunan mobilitas.

Meskipun usia merupakan faktor risiko utama OA, kondisi medis tertentu, seperti obesitas, dapat mempercepat perkembangan penyakit ini dan meningkatkan keparahan gejalanya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga berat badan ideal dan mengelola kondisi medis lainnya untuk mengurangi risiko OA.

Mengapa Obesitas Mengancam Terjadinya Osteoarthritis?

Beban berlebih ini menyebabkan kerusakan progresif pada tulang rawan. Setiap penambahan 4,5 kg berat badan dapat meningkatkan beban pada sendi lutut hingga 13,6-27,2 kg pada setiap langkah. Tekanan yang terus-menerus ini mempercepat proses degenerasi tulang rawan, yang merupakan ciri khas OA.

Selain beban mekanis, obesitas juga memicu peradangan sistemik. Jaringan lemak menghasilkan sitokin pro-inflamasi yang merusak tulang rawan dan memperparah kerusakan sendi. Peradangan ini mempercepat perkembangan OA dan meningkatkan keparahan gejalanya. Oleh karena itu, penurunan berat badan sangat penting dalam manajemen OA.

Gejala Osteoarthritis Akibat Obesitas

Gejala OA yang disebabkan obesitas umumnya sama dengan gejala OA pada umumnya, namun cenderung lebih parah dan muncul lebih cepat. Gejala ini dapat meliputi:

  • Nyeri sendi, terutama setelah aktivitas fisik atau saat istirahat panjang.
  • Kekakuan sendi, terutama di pagi hari atau setelah periode tidak aktif.
  • Pembengkakan sendi, yang dapat terlihat dan terasa.
  • Keterbatasan gerak pada sendi yang terkena.
  • Bunyi "krek" atau "kletek" pada sendi saat digerakkan.

Pada kasus yang parah, OA dapat menyebabkan deformitas sendi dan disabilitas. Oleh karena itu, penting untuk mendiagnosis dan mengobati OA sedini mungkin untuk mencegah komplikasi yang serius.

Karena obesitas mempercepat perkembangan OA, penting untuk memperhatikan gejala-gejala tersebut dan segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, terutama jika Anda memiliki kelebihan berat badan.

Terapi Osteoarthritis

Terapi OA bertujuan untuk mengurangi nyeri, meningkatkan mobilitas, dan mencegah kerusakan sendi lebih lanjut. Pilihan terapi bervariasi tergantung pada tingkat keparahan OA dan kondisi pasien. Beberapa pilihan terapi meliputi:

  • Penurunan berat badan: Penurunan berat badan, bahkan sedikit saja, dapat mengurangi beban pada sendi dan meringankan gejala.
  • Obat-obatan: Analgesik (pereda nyeri), anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), dan obat-obatan lain dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan.
  • Terapi fisik: Latihan fisik dan terapi fisik dapat membantu meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas, dan mobilitas sendi.
  • Terapi okupasi: Terapi okupasi dapat membantu pasien mempelajari cara melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih mudah dan tanpa menimbulkan rasa sakit.
  • Operasi: Pada kasus yang parah, operasi penggantian sendi mungkin diperlukan untuk memperbaiki kerusakan sendi yang sudah parah. "Grade (tingkat) empat itu artinya tulang rawannya sudah habis, sudah bone to bone, tulangnya sudah menempel sama sekali. Nah kalau begitu kita sudah tidak bisa memperbaiki," jelas dr. Albert.

"Dulu masih muda cedera belum diterapi seperti sekarang. Sekarang kesadarannya untuk menjadi sehat itu tinggi. Meniskus robek diperbaiki, tulang rawan cedera dijaga dan diperbaiki, ligamen putus diperbaiki, tulang patah dikembalikan ke posisinya," tambah dr. Albert mengenai perkembangan terapi saat ini.

Pilihan terapi terbaik akan ditentukan oleh dokter setelah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi pasien. Penting untuk mengikuti arahan dokter dan menjalani terapi secara konsisten untuk mencapai hasil yang optimal.

Pencegahan Osteoarthritis

Meskipun tidak semua kasus OA dapat dicegah, beberapa langkah dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena OA, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti obesitas. Langkah-langkah pencegahan meliputi:

  • Menjaga berat badan ideal: Menjaga berat badan ideal adalah langkah paling efektif untuk mencegah OA. Penurunan berat badan dapat mengurangi beban pada sendi dan mengurangi risiko kerusakan tulang rawan.
  • Rutin berolahraga: Olahraga teratur dapat membantu memperkuat otot-otot di sekitar sendi, meningkatkan stabilitas sendi, dan mengurangi risiko cedera.
  • Mengonsumsi makanan sehat: Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan sendi.
  • Melindungi sendi dari cedera: Hindari aktivitas yang dapat menyebabkan cedera pada sendi.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, Anda dapat mengurangi risiko terkena OA dan menjaga kesehatan sendi Anda.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |