Serba-Serbi UTBK di Berbagai Perguruan Tinggi, Sudahkah Inklusif?

7 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Guna mewujudkan pendidikan inklusif, berbagai perguruan tinggi berupaya menggelar Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2025 yang ramah disabilitas.

Salah satunya terlihat di Institut Pertanian Bogor alias IPB University. Beberapa calon mahasiswa disabilitas menjalankan ujian tanpa kendala.

Misalnya, Josephine Nurhayati Netanya, siswi Tuli dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Santi Rama, Jakarta. Ia mengikuti ujian di Kampus Sekolah Vokasi IPB University pada Rabu, 24 April 2025.

Menurut ibunda Josephine, selain mahir di bidang teknologi informasi (IT), anaknya telah menunjukkan bakat sejak usia dini dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti senam dan renang.

“Sejak kecil dia selalu bersinar, pernah ikut gymnastic, dia selalu terdepan di antara teman-temannya,” ujarnya mengutip laman IPB, Selasa (29/4/2025).

Peserta disabilitas lainnya adalah Ana Sabiya Nugrahani, juga penyandang disabilitas rungu. Ana mengikuti ujian di lokasi yang sama. Ana dikenal memiliki bakat di bidang seni lukis dan kuliner. Lukisannya bahkan pernah terjual dengan harga tinggi dalam pameran yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi. Ia juga merupakan atlet renang yang akan mewakili Kota Bogor dalam Pekan Olahraga Daerah.

Eneng, ibunda Ana, mengapresiasi pelaksanaan UTBK di IPB University. “Pelayanannya sangat baik. Kami bersyukur bisa mengikuti seleksi di sini,” katanya.

Pada pelaksanaan UTBK-SNBT di Kampus Sekolah Vokasi IPB University, tercatat tiga peserta disabilitas turut ambil bagian, terdiri dari dua penyandang Tuli dan satu disabilitas daksa.

IPB University memastikan seluruh peserta, tanpa terkecuali, dapat mengikuti ujian dengan nyaman dan lancar. Komitmen ini menjadi bagian nyata dari upaya kampus dalam mendukung pendidikan inklusif, serta mendorong kesetaraan dan partisipasi aktif bagi semua calon mahasiswa, tanpa memandang keterbatasan.

Liputan6 Update Spesial Hari Disabiltas Internasional 2021 mengangkat tema Sudahkah Kita Peduli Disabilitas? Hari ini tanggal 3 Desember 2021 merupakan peringatan hari Disabilitas Internasional kali ini ada kedai kopi yang mengkampanyekan kesetar...

UTBK Inklusif di Kampus Lain

IPB bukan satu-satunya perguruan tinggi yang berupaya menggelar UTBK Inklusif. Sederet universitas lainnya pun berlomba menyediakan fasilitas yang setara.

Universitas Padjadjaran (Unpad), Sumedang, memfasilitasi sebanyak tiga peserta UTBK penyandang disabilitas. UTBK bagi para difabel diselenggarakan di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unpad pada  Sabtu, 26 April 2025.

Koordinator TIK UTBK Unpad, Rafly menyampaikan para peserta UTBK ini terdiri dari satu peserta dengan disabilitas fisik dan dua peserta Tuli.

Rafly menjelaskan bahwa Unpad telah menyediakan satu sesi khusus dengan fasilitas pendukung yang membantu para peserta difabel agar dapat mengikuti ujian dengan nyaman. Lebih lanjut, Rafly menyampaikan, lokasi ujian ini dipilih karena ramah bagi penyandang disabilitas fisik pengguna kursi roda.

Tidak hanya itu, Unpad juga menyediakan fasilitas pendukung tambahan berupa Juru Bahasa Isyarat (JBI) yang dapat membantu peserta selama panitia sedang menyampaikan arahan hingga ujian berlangsung.

“Kita sudah memilih satu lokasi yang nyaman dan layak untuk difabel, yaitu di FKG. Fasilitas yang diberikan berupa lab komputer di lantai satu dan menyiapkan juga pengawas Juru Bahasa Isyarat. Kami memastikan penyandang disabilitas fisik pengguna kursi roda dapat langsung akses masuk ke dalam lab,” ujar Rafly, mengutip Kanal Media Unpad, Senin (28/4/2025).

Kata Peserta UTBK Unpad

Peserta UTBK dengan disabilitas fisik, Yuni Aprilla Fairuz, mengatakan bahwa dirinya mempercayai Unpad sebagai lokasi UTBK yang ramah bagi disabilitas.

Yuni merasa sangat terbantu dengan fasilitas yang diberikan Unpad, baik sebelum, saat ujian berlangsung, hingga setelah melaksanakan ujian.

“Saya merasa sangat terbantu dan fasilitas yang ada juga sudah cukup memadai. Sangat terbantu terutama dari perlakuannya, dari awal datang sudah diarahkan dan langsung dibantu sampai masuk, bahkan sampai selesai ujian juga masih dibantu,” kata Yuni.

Senada dengan Yuni, peserta UTBK lainnya, Reno Ernando Solihin menyampaikan bahwa dirinya merasa terbantu dengan kehadiran Juru Bahasa Isyarat selama ujian berlangsung.

Reno berharap Unpad dapat lebih meningkatkan aksesibilitas bagi teman-teman disabilitas agar semakin banyak difabel lainnya yang dapat merasakan fasilitas pendidikan di Unpad.

“Saya berharap lebih banyak aksesibilitas untuk teman-teman disabilitas, baik teman Tuli, teman Netra, dan semuanya. Saya berharap tahun depan pun juga makin banyak teman disabilitas lainnya di Unpad,” harap Reno.

UTBK di Undip

Fasilitas UTBK ramah disabilitas juga hadir di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang.

Di hari kedua ujian, Undip menyediakan fasilitas khusus dan pendampingan bagi peserta difabel, untuk memastikan kenyamanan dan kesetaraan dalam proses seleksi.

Undip bersama seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia secara serentak menyelenggarakan UTBK-SNBT 2025 mulai Rabu, 23 April hingga 3 Mei 2025. UTBK tahun 2025 ini dilaksanakan dalam satu gelombang dan menjadi salah satu tahapan penting dalam proses seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia.

Pada pelaksanaan hari kedua UTBK-SNBT 2025, terdapat satu peserta difabel dengan kondisi disabilitas netra. Untuk peserta disabilitas, Undip telah menyiapkan ruang khusus . Dalam mengikuti ujian, peserta disabilitas dengan kondisi tunanetra didampingi oleh pengawas yang terlatih dan fasilitas pendukung yang disesuaikan dengan kondisi peserta.

Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNDIP, Prof. Dr. rer.nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T. mengatakan, “ada empat peserta disabilitas terdaftar mengikuti UTBK-SNBT 2025 yang terdiri dari peserta dengan kondisi tuna netra, tuna daksa, dan tuna rungu.” 

“Undip memastikan bahwa seluruh peserta tersebut memperoleh fasilitas dan layanan yang disesuaikan secara individual, mulai dari akses menuju ruang ujian, ruang khusus dengan pengaturan teknis tertentu, hingga pendampingan yang diberikan oleh pengawas terlatih,” ucapnya mengutip laman resmi Undip.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |