Kenang Paus Fransiskus, Menag Nasaruddin Ungkap Makna Kecupan di Kening

2 days ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengenang kepergian pemimpin gereja Katolik dunia Paus Fransiskus dengan mengungkap makna kecupan di kening.

Seperti diketahui, Nasaruddin dan Paus Fransiskus dikenal sebagai dua tokoh yang memiliki jalinan persahabatan. Kedekatan keduanya tidak hanya dalam ide dan gagasan, tapi tampak secara fisik. Hal itu antara lain terlihat saat kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024.

Kala itu, Paus Fransiskus berkunjung ke Masjid Istiqlal dan bertemu Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar yang saat itu belum dilantik sebagai Menteri Agama Kabinet Merah Putih.

Pertemuan keduanya tampak begitu hangat. Sambil duduk di kursi roda, Paus Fransiskus menggenggam erat tangan Imam Besar Masjid Istiqlal sementara Prof Nasaruddin Umar sempat mencium kening Paus Fransiskus. Dalam pertemuan itu, keduanya menandatangani Deklarasi Istiqlal.

Tentang kisah mencium kening Paus Fransiskus, Nasaruddin punya penjelasannya tersendiri. Menurutnya, ciuman itu terjadi secara spontan karena dirinya merasa berhadapan dengan Bapaknya.

“Ketika saya (bicara) berbahasa Inggris beliau tidak respons. Tapi ketika saya berbahasa Arab, direspons. Ternyata (Paus Fransiskus pernah) enam tahun tinggal di negeri Arab, Syria dan Sudan. Jadi Paus bisa berbahasa Arab,” ujarnya mengutip laman Kemenag, Selasa (22/4/2025).

“Jadi kami akrab berdua sepanjang jalan. Apakah salah kalau saya mencium? Karena petuah-petuahnya itu sangat luhur. Itu bentuk penghormatan kita. Paus juga berkali-kali mencium tangan saya,” sambung Nasaruddin Umar.

Paus Fransiskus meninggal dunia di usia 88 tahun. Paus asal Argentina ini tutup usia pada Senin pagi waktu Roma, setelah berjuang melawan pneumonia selama lebih dari sebulan di Rumah Sakit Gemelli.

Sahabat Kemanusiaan

Kepergian Paus Fransiskus menyisakan duka bagi para sahabat dan jemaat Katolik di seluruh dunia.

Paus Fransiskus meninggal dunia di usia 88 pada Senin, 21 April 2025. Kabar duka disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrel dalam sebuah pidato.

"Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan mendalam saya harus mengumumkan Bapa Suci kita, Fransiskus, pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” kata Kevin mengutip AP.

Salah satu sahabat Paus yang mengungkapkan dukanya adalah Nasaruddin Umar. Baginya, Paus Fransiskus adalah salah satu sahabat dekatnya.

“Saya tentu sangat berduka mendengar kabar bahwa Paus Fransiskus meninggal. Selamat jalan sahabat kemanusiaan,” ujar Nasaruddin di Jakarta, Senin (21/4/2025).

Sempat Doakan Kesembuhan Paus Fransiskus

Kedekatan Nasaruddin Umar juga terlihat saat Paus Fransiskus sakit dan dirawat selama beberapa pekan. Nasaruddin mendoakan kesembuhan Paus Fransiskus.

“Mari sama-sama kita mendoakan Paus Fransiskus,” kata Nasaruddin Umar saat menghadiri Peace Forum di Masjid Istiqlal, pada 24 Februari 2025.

Menag menilai Paus sebagai sahabat kemanusiaan yang luar biasa. “Beliau yang telah mengabdikan dirinya untuk umat, mewakafkan dirinya untuk kemanusiaan,” ucapnya.

Penyebab Meninggalnya Paus Fransiskus

Penyebab meninggalnya Paus Fransiskus diumumkan karena stroke, yang kemudian diikuti oleh koma dan gagal jantung.

Laporan resmi ini dikeluarkan oleh Direktur Direktorat Kesehatan dan Kebersihan Negara Kota Vatikan Dr. Andrea Arcangeli dan dipublikasikan oleh Kantor Pers Takhta Suci pada Senin (21/4/2025) malam.

Berdasarkan laporan medis, Paus Fransiskus memiliki riwayat gagal napas akut akibat pneumonia ganda yang disebabkan oleh berbagai mikroba, bronkiektasis multipel, hipertensi, dan diabetes tipe II. Demikian seperti dilansir kantor berita Vatican News.

Kematian Paus Fransiskus dipastikan melalui pemeriksaan thanatografi elektrokardiografik.

"Dengan ini saya menyatakan bahwa penyebab kematian, berdasarkan pengetahuan dan penilaian medis saya, adalah sebagaimana disebutkan di atas,” tulis Dr. Arcangeli.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |