Bukan Hanya Penampilan, Kaki X Bisa Bikin Masalah Kesehatan Jangka Panjang

2 weeks ago 30

Liputan6.com, Jakarta Kaki X, atau genu valgum, adalah kondisi di mana lutut seseorang cenderung mendekat satu sama lain saat berdiri tegak, sementara pergelangan kaki terpisah. Kondisi ini membentuk seperti huruf "X". Kaki X seringkali terlihat pada anak-anak usia 2 hingga 5 tahun sebagai bagian dari perkembangan normal.

Namun, kondisi ini juga dapat menetap hingga dewasa atau disebabkan oleh faktor lain. Penting untuk memahami penyebab, gejala, dan pilihan penanganan yang tersedia. Tujuannya adalah untuk memastikan kualitas hidup yang optimal bagi individu yang mengalami kondisi ini.

"Kelainan kaki ini tidak hanya memengaruhi penampilan, tetapi juga bisa menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang," tutur  dr. Rudi Hadinata, M.Ked, Sp.OT (K) Hip & Knee, Dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi, Konsultan Hip & Knee, dikutip dari laman EMC.id, Jumat (13/6/2025).

Penyebab Kaki X (Genu Valgum)

Pada anak-anak, kaki X seringkali merupakan bagian dari proses pertumbuhan dan perkembangan tulang yang normal. Biasanya, kondisi ini akan membaik dengan sendirinya seiring pertumbuhan anak. Namun, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan atau memperburuk kondisi ini.

Faktor genetik juga dapat berperan dalam perkembangan genu valgum. Selain itu, kondisi medis tertentu seperti cedera atau infeksi pada paha, lutut, atau kaki, malformasi tulang akibat rakitis (kekurangan vitamin D), obesitas, artritis, dan osteomielitis (infeksi tulang) juga dapat menjadi penyebab kaki X.

Menurut dr. Rudi yang berpraktik di RS EMC Grha Kedoya & Cibitung, kelainan bentuk tungkai bawah bisa disebabkan oleh berbagai faktor. "Faktor-faktor tersebut antara lain faktor genetik, kekurangan vitamin D (rakitis), penyakit Blount (gangguan pertumbuhan tulang kering), cedera atau infeksi tulang, obesitas, penyakit paget, dan arthritis."

Gejala Kaki X yang Perlu Diwaspadai

Gejala utama kaki X adalah lutut yang mengarah ke dalam saat berdiri. Selain itu, individu dengan kondisi ini mungkin mengalami nyeri pada lutut, pinggul, atau pergelangan kaki. Kesulitan berjalan atau berlari juga seringkali menjadi keluhan umum.

Gejala lain yang mungkin timbul meliputi kekakuan pada sendi, keterbatasan rentang gerak, dan ketidakseimbangan saat berjalan. Beberapa orang dengan kaki X juga menunjukkan pola berjalan yang tidak biasa atau pincang. Putaran kaki ke arah luar saat berjalan atau berdiri juga dapat menjadi indikasi adanya masalah ini.

"Jika tidak ditangani, kelainan bentuk tungkai bawah dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari, seperti gangguan atau kesulitan berjalan, bahkan kerusakan sendi dan gangguan postur tubuh," tambah Rudi.

Berikut adalah beberapa gejala kaki X yang perlu diwaspadai:

  • Lutut yang mengarah ke dalam saat berdiri
  • Nyeri pada lutut, pinggul, atau pergelangan kaki
  • Kesulitan berjalan atau berlari
  • Kekakuan pada sendi
  • Keterbatasan rentang gerak

Langkah Penting Diagnosis Kaki X

Diagnosis kaki X biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik yang komprehensif. Dokter akan mengevaluasi riwayat kesehatan pasien dan mengamati cara berjalannya. Pemeriksaan rontgen mungkin diperlukan untuk menilai kondisi tulang dan sendi secara lebih detail.

Selama pemeriksaan, dokter juga dapat mengukur sudut antara tulang paha dan tulang kering. Pengukuran ini membantu menentukan tingkat keparahan kondisi kaki X. Hasil pengukuran ini akan membantu dokter dalam menentukan rencana perawatan yang paling sesuai.

Menurut Rudi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis ortopedi dan traumatologi jika anak mengalami perubahan bentuk tungkai bawah yang semakin parah, nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari, kesulitan berjalan atau berlari, dan terdapat rasa tidak stabil pada lutut.

Rontgen, CT Scan, dan MRI akan digunakan untuk membantu dokter dalam menegakkan diagnosis kaki X secara akurat.

Penanganan Kaki X pada Anak-Anak dan Dewasa

Penanganan kaki X sangat bergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi. Pada banyak kasus, terutama pada anak-anak, tidak diperlukan pengobatan khusus karena kondisi ini seringkali membaik dengan sendirinya. Namun, pemantauan perkembangan kondisi tetap diperlukan.

Jika kaki X menetap hingga dewasa atau menyebabkan gejala yang signifikan, beberapa pilihan pengobatan dapat dipertimbangkan. Observasi, fisioterapi dan latihan, obat-obatan, penggunaan alat bantu, penurunan berat badan, dan operasi adalah beberapa opsi yang mungkin direkomendasikan.

Pilihan penanganan kaki X meliputi:

  • Observasi untuk kasus ringan pada anak-anak
  • Fisioterapi dan latihan untuk memperkuat otot-otot di sekitar lutut
  • Obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk meredakan nyeri dan pembengkakan
  • Penggunaan alat bantu seperti sol sepatu khusus
  • Penurunan berat badan jika obesitas menjadi faktor penyebab

Foto Pilihan

Pengunjung melihat-lihat sejumlah karya lukis yang dipamerkan di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Selasa (20/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article