Kanker Tulang Picu Gangguan Mobilitas, Apa Lagi Komplikasi yang Mungkin Terjadi?

1 week ago 23

Liputan6.com, Jakarta Kanker tulang juga bisa memicu nyeri hebat, gangguan mobilitas, hingga menyebar ke organ lain seperti paru-paru. Jika tidak ditangani dengan baik, komplikasi ini dapat berdampak serius pada kualitas hidup penderitanya.

Kanker tulang merupakan kondisi serius yang ditandai dengan pertumbuhan sel abnormal dan tidak terkendali di dalam tulang. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, meskipun beberapa jenis kanker tulang lebih umum terjadi pada kelompok usia tertentu. 

Penting untuk memahami bahwa kanker tulang dapat menyebabkan disabilitas jika tidak ditangani dengan baik. Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak, beraktivitas, dan menjalani kehidupan sehari-hari secara normal. 

Menurut dr. Rudi Hadinata, M.Ked, Sp.OT (K) Hip & Knee di laman EMC.id, Kamis (19/6/2025), "Kanker tulang tidak hanya menyerang tulang itu sendiri, tetapi juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang memengaruhi kesehatan secara keseluruhan."

Jenis-Jenis Kanker Tulang dan Pengaruhnya pada Disabilitas

Kanker tulang dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan asal sel kanker dan karakteristik pertumbuhannya. Dua kategori utama kanker tulang adalah kanker tulang primer dan kanker tulang sekunder (metastasis tulang). Masing-masing jenis memiliki karakteristik dan potensi risiko disabilitas yang berbeda.

Kanker tulang primer adalah kanker yang bermula di dalam tulang itu sendiri. Beberapa jenis kanker tulang primer yang umum meliputi osteosarkoma, kondrosarkoma, sarkoma Ewing, dan tumor sel raksasa. Osteosarkoma adalah jenis kanker tulang yang paling umum, sering menyerang tulang panjang di lengan dan kaki, terutama pada remaja dan dewasa muda. Kondrosarkoma berkembang di tulang rawan dan lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia di atas 40 tahun.

Sarkoma Ewing lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja, biasanya menyerang tulang panjang di lengan dan kaki. Tumor sel raksasa sebagian besar bersifat jinak, tetapi beberapa dapat bersifat ganas dan umumnya menyerang tulang lengan dan kaki dekat lutut. Setiap jenis kanker tulang primer ini dapat menyebabkan disabilitas jika tidak ditangani dengan tepat.

Gejala Awal Kanker Tulang yang Perlu Diwaspadai untuk Mencegah Disabilitas

Gejala kanker tulang dapat bervariasi tergantung pada jenis, lokasi, dan stadium kanker. Namun, ada beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai sebagai tanda awal kanker tulang. Nyeri tulang adalah gejala yang paling umum, yang mungkin awalnya ringan dan hanya muncul sesekali, tetapi akan semakin intens dan sering terjadi seiring pertumbuhan kanker. Nyeri sering memburuk di malam hari.

Selain nyeri tulang, pembengkakan atau benjolan di sekitar tulang juga merupakan gejala yang umum. Area yang terkena mungkin tampak bengkak, merah, atau hangat. Kelemahan tulang dan patah tulang juga dapat terjadi karena tulang yang terkena kanker dapat menjadi rapuh dan mudah patah.

Gejala lain yang mungkin muncul termasuk kelelahan yang berlebihan, penurunan berat badan yang tidak disengaja, demam, mati rasa atau kesemutan, dan sesak napas jika kanker telah menyebar ke paru-paru.

Penyebab Kanker Tulang dan Faktor Risiko yang Meningkatkan Disabilitas

Menurut Rudi Hadinata, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi yang berpraktik di RS EMC Grha Kedoya & Cibitung, "Penyebab pasti kanker tulang belum diketahui secara jelas, tetapi beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya."

Beberapa faktor penyebabnya antara lain:

  1. Kelainan Genetik: Mutasi gen tertentu seperti pada sindrom Li-Fraumeni atau retinoblastoma herediter, dapat meningkatkan risiko kanker tulang.
  2. Riwayat Penyakit Tulang: Kondisi seperti penyakit Paget dapat menyebabkan pertumbuhan sel tulang yang tidak normal dan berisiko menjadi kanker.
  3. Paparan Radiasi Tinggi: Terapi radiasi dalam dosis tinggi, terutama di area tulang, dapat meningkatkan kemungkinan mutasi sel yang menyebabkan kanker.
  4. Faktor Usia: Osteosarkoma lebih sering terjadi pada remaja yang mengalami percepatan pertumbuhan tulang.
  5. Riwayat Keluarga: Meskipun jarang, memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker tulang dapat meningkatkan risiko.

Komplikasi Kanker Tulang yang Dapat Menyebabkan Disabilitas Permanen

Kanker tulang tidak hanya menyerang tulang itu sendiri, tetapi juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Komplikasi kanker tulang dapat muncul ketika sel kanker terus menyebar dan merusak jaringan di sekitarnya. Seiring waktu, kondisi ini dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh, meningkatkan risiko patah tulang bahkan akibat benturan ringan.

Menurut dr. Rudi, komplikasi yang dapat terjadi akibat kanker tulang antara lain:

  • Patah Tulang (Fraktur Patologis)
  • Nyeri Kronis
  • Gangguan Mobilitas
  • Hiperkalsemia
  • Infeksi Tulang (Osteomielitis)
  • Metastasis ke Organ Lain
  • Gangguan Produksi Sel Darah

Jika tidak ditangani dengan baik, komplikasi ini dapat berdampak serius pada kualitas hidup penderitanya dan menyebabkan disabilitas permanen. Oleh karena itu, penanganan dini dan perawatan yang tepat sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi ini dan meningkatkan kualitas hidup penderita kanker tulang.

Cara Mengatasi Kanker Tulang untuk Mencegah dan Mengurangi Disabilitas

Pengobatan kanker tulang bergantung pada jenis, stadium, dan lokasi kanker, serta kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. "Menjalani terapi yang direkomendasikan, seperti kemoterapi, radioterapi, atau operasi, dapat membantu mengendalikan penyebaran kanker dan menjaga kekuatan tulang," ujar Rudi.

Operasi bertujuan untuk mengangkat bagian tulang yang terkena kanker dan jaringan di sekitarnya. Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Radioterapi menggunakan radiasi untuk membunuh sel kanker.

Terapi bertarget menggunakan obat-obatan yang menargetkan sel kanker spesifik. Selain pengobatan medis, perawatan suportif juga penting untuk membantu pasien mengatasi efek samping pengobatan dan meningkatkan kualitas hidup. Perawatan suportif dapat mencakup terapi fisik, terapi okupasi, konseling, dan dukungan nutrisi.

Pencegahan komplikasi kanker tulang dapat dilakukan dengan deteksi dini, pengobatan yang tepat, dan perawatan suportif. Menjalani terapi yang direkomendasikan, seperti kemoterapi, radioterapi, atau operasi, dapat membantu mengendalikan penyebaran kanker dan menjaga kekuatan tulang. Selain itu, pemantauan rutin oleh dokter dapat membantu mendeteksi komplikasi lebih awal sehingga bisa segera ditangani sebelum memburuk.

Foto Pilihan

Salah satu siswa didampingi personel Direktorat Polisi Satwa (Ditpolsatwa) berinteraksi dengan anjing pelacak K-9 di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) kota Depok, Jawa Barat, Senin (2/6/2025). (merdeka.com/Arie Basuki)
Read Entire Article