Pesan Paus Fransiskus saat Temui Penyandang Disabilitas: Kita Semua Membutuhkan Satu Sama Lain

3 days ago 11

Liputan6.com, Jakarta Paus Fransiskus meninggal dunia di usia 88 usai paskah, tepatnya pada Senin, 21 April 2025.

"Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan mendalam saya harus mengumumkan Bapa Suci kita, Fransiskus, pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” kata Kardinal Kevin Farrel dalam sebuah pidato mengutip AP.

Semasa hidup, Pope Francis dikenal sebagai sosok yang memiliki kepedulian pada penyandang disabilitas.

Dalam kunjungan ke Indonesia pada 3 hingga 6 September 2024, ia menyempatkan untuk menemui anak-anak difabel. Ia menyampaikan bahwa kehadiran teman-teman difabel membuat dunia menjadi lebih indah.

"Kalian adalah bintang yang bersinar di langit Nusantara ini. Para anggota yang berharga dari gereja ini, kalian harta karunnya," kata Paus Fransiskus di Gedung KWI Jakarta Pusat pada Kamis, 5 September 2024.

Dalam kunjungan itu, Paus bertemu dengan Mimi, seorang penyandang disabilitas yang diberi kesempatan untuk berbagi cerita. Mimi mengungkapkan bahwa ia meyakini dirinya dan orang-orang dengan disabilitas lainnya merupakan bagian dari keunikan yang diciptakan Tuhan. Sang Mahakuasa ingin memperlihatkan bahwa tiap-tiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda.

Ungkapan hati Mimi pun diaminkan oleh Paus Fransiskus. Ia setuju bahwa setiap manusia diciptakan Tuhan dengan kemampuan unik.

"Saya setuju dengan pernyataan Mimi, bahwa Allah menciptakan manusia dengan kemampuan-kemampuan unik untuk memperkaya keragaman dunia kita," tutur Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus mengunjungi susteran Alma di Dili, Timor Leste. Susteran Alma ini didirikan khusus untuk merawat anak-anak disabilitas hingga anak terlantar.

Beri Selamat pada Atlet Paralimpiade

Hadir juga di kesempatan itu, Andrew yang didiagnosis autism dan mild intellectual disability. Kepada Paus, Andrew menceritakan bahwa dengan kemampuan yang ia miliki, pria 18 tahun itu punya kesempatan untuk mengikuti paralimpiade.

Ia juga menceritakan betapa orangtuanya mencintai dirinya tanpa syarat serta berusaha memberikan terapi yang terbaik untuk membantu Andrew.

Mendengar cerita Andrew, Paus memberikan ucapan selamat atas keterlibatan anak muda tersebut di paralimpiade.

"Mari kita ucapkan selamat kepadanya, kepada Andrew yang berpartisipasi dalam paralimpiade," kata Paus.

Setiap Manusia Butuh Satu Sama Lain

Paus Fransiskus pun menyatakan, kebutuhan manusia akan manusia lainnya bukanlah hal buruk. Saling membantu dapat membuat manusia semakin mengetahui bahwa banyak orang baik di dunia ini.

"Kita semua membutuhkan satu sama lain. Dan, ini bukan hal buruk," katanya.

Dengan saling bantu membantu, kata Paus, maka manusia mengetahui bahwa hal terpenting adalah kasih.

Paus Fransiskus menguatkan anak-anak disabilitas bahwa dengan keterbatasan dan kesulitan yang dihadapi, Tuhan tidak pernah meninggalkan.

"Kita unik di mata Tuhan, tidak pernah melupakan kita," katanya.

"Selalu ingat ini untuk menjaga harapan untuk hidup dan berjuang tanpa kenal lelah agar hidup kita menjadi anugrah untuk orang lain," ucapnya.

Salami dan Beri Berkat bagi Anak-Anak Difabel

Kesempatan tersebut dimanfaatkan Paus untuk menyalami dan memberi berkat kepada anak-anak dengan disabilitas. Mulai dari down syndrome, autisme hingga tuna netra.

Paus dari atas kursi roda, menyapa satu per satu penyandang disabilitas. Memberi salam serta berkat kepada yang hadir.

Dari keramaian, ada pula orang yang sedang berjuang dengan penyakitnya tapi menyempatkan diri untuk hadir guna mendapatkan berkat dari pemimpin tertinggi gereja Katolik itu.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |