Liputan6.com, Jakarta Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI kembali melakukan kerja sama dengan kelompok Anggrek Karya Cacat Berkreasi (KCB). Kali ini program yang diluncurkan Selasa (22/04/2025) adalah "Disabilitas Berdaya BAZNAS", di Kabupaten Tangerang. Harapannya, program ini bisa meningkatkan kemampuan, pemberdayaan ekonomi dan pendampingan berkalanjutan terhadap mustahik penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas dapat menjadi pekerja yang mandiri atau bahkan wirausahawan sukses.
Disabilitas Berdaya BAZNAS dirancang sebagai program jangka panjang yang komprehensif. Para peserta, yang merupakan mustahik disabilitas di Jabodetabek, akan mendapatkan pelatihan padat karya untuk meningkatkan keahlian dan daya saing mereka di pasar kerja.
"Program ini merupakan wujud nyata BAZNAS dalam memberikan dukungan materil terhadap pelaksanaan program serta pembinaan kepada para penerima manfaat program. Mudah-mudahan program ini memberikan keberkahan bagi kita semua," kata Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA.
Sebanyak 30 penyandang disabilitas binaan KCB terlibat dalam program ini. Keberhasilan Disabilitas Berdaya diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana zakat dapat bermanfaat bagi kelompok rentan dan mendorong inklusi sosial ekonomi.
Liputan6 Update Spesial Hari Disabiltas Internasional 2021 mengangkat tema Sudahkah Kita Peduli Disabilitas? Hari ini tanggal 3 Desember 2021 merupakan peringatan hari Disabilitas Internasional kali ini ada kedai kopi yang mengkampanyekan kesetar...
Kolaborasi BAZNAS RI dan Anggrek KCB
Kolaborasi BAZNAS RI dengan Anggrek KCB bukanlah kerja sama yang baru. Kerja sama ini telah terjalin sejak tahun 2020, menandakan komitmen jangka panjang BAZNAS dalam pemberdayaan disabilitas.
Kepala Divisi Optimasi dan Pemasaran Produk Mustahik BAZNAS RI, Deden Kuswanda, menekankan dukungan penuh BAZNAS terhadap program inklusi seperti ini. "BAZNAS sangat mensuport program-program inklusi seperti ini, pemberdayaan ekonominya dengan targetnya para mustahik disabilitas ini kemudian bisa menjadi muzaki. Ini gaung yang sangat besar, dan agar masyarakat tahu bahwa ini hasil dari zakat yang diberikan ke BAZNAS," ujar Deden.
BAZNAS berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas jangkauan program pemberdayaan disabilitas. "Kami siap berkolaborasi dengan siapa saja dan kami terbuka berkolaborasi dengan pihak-pihak lainnya. Semoga Allah SWT meridhoi langkah-langkah kita," tambah Deden.
Pemberdayaan Secara Berkelanjutan
Disabilitas Berdaya BAZNAS memberikan pelatihan padat karya kepada para mustahik disabilitas. Pelatihannya dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan penyandang disabilitas sehingga dapat bersaing di dunia kerja. Selain itu, program ini juga memberikan pendampingan berkelanjutan untuk memastikan keberhasilan jangka panjang.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan sangat menyoroti rendahnya tingkat kesejahteraan ekonomi penyandang disabilitas di Indonesia. "Berbagai faktor seperti diskriminasi, infrastruktur tidak ramah disabilitas, dan rendahnya pendidikan berkontribusi pada masalah ini. Oleh karena itu, pelatihan dan peningkatan inklusi disabilitas sangat penting," ujar Saidah.
Cerita Sukses dari Kolaborasi
Apa yang dilakukan Kelompok Anggrek KCB berbuah positif. Dukungan BAZNAS selama lima tahun memungkinkan Anggrek KCB untuk mengembangkan usahanya dan memberdayakan lebih banyak penyandang disabilitas. Dari awalnya tanpa mesin, kini mereka memiliki 75 unit mesin produksi.
"Terima kasih BAZNAS yang sudah mensuport pelatihan-pelatihan yang sudah dijalankan Anggrek KCB dari yang tidak punya apa-apa sampai sekarang punya 75 unit mesin, dari Jawa Timur hingga hari ini di Tangerang," ujar Ketua Kelompok Anggrek KCB, Yuli.
Salah satu contoh sukses adalah pelatihan pembuatan keripik untuk orangtua dengan down syndrome di Bekasi. Mereka yang awalnya penerima zakat, kini telah menjadi pemberi zakat dan bahkan mempekerjakan orang-orang normal. "Dari Anggrek KCB mustahik sekarang Alhamdulillah sudah menjadi muzaki, semoga semua peserta pelatihan dan anggota binaan Anggrek KCB bisa menjadi contoh gerakan dari mustahik menjadi muzaki dalam program BAZNAS Berdaya," kata Yuli.
Dampak Positif Program Disabilitas Berdaya BAZNAS
- Meningkatkan keterampilan dan kemampuan mustahik disabilitas.
- Memberdayakan ekonomi mustahik disabilitas.
- Membantu mustahik disabilitas untuk berintegrasi ke dunia kerja.
- Menciptakan peluang usaha baru bagi mustahik disabilitas.
- Meningkatkan inklusi sosial ekonomi bagi penyandang disabilitas.
- Menunjukkan contoh nyata transformasi mustahik menjadi muzaki.
- Membangun kemandirian ekonomi bagi penyandang disabilitas.
- Menciptakan dampak sosial yang positif dan berkelanjutan.