Tips Perawatan Gigi Anak Berkebutuhan Khusus, Begini Saran Dokter Gigi

3 days ago 10

Liputan6.com, Jakarta Perawatan gigi anak berkebutuhan khusus (ABK) memang penuh tantangan, namun sangat penting untuk menjaga kesehatan mulut mereka. Banyak hal yang perlu diperhatikan, mulai dari teknik menggosok gigi hingga pemilihan pasta gigi yang tepat. 

Anak-anak berkebutuhan khusus, seperti yang menderita cerebral palsy atau down syndrome, seringkali memiliki kesulitan dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Kondisi ini bisa menyebabkan peningkatan risiko masalah gigi dan gusi, seperti gigi berlubang dan radang gusi. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang perawatan gigi khusus untuk ABK sangatlah penting.

Menurut Spesialis Gigi RSIA Bina Medika, drg Melissa Adiatman Phd, anak disabilitas membutuhkan perhatian khusus pada area gigi dan mulutnya. Mereka juga butuh sikat gigi yang berbeda jenis dari sikat gigi pada umumnya

Teknik Menggosok Gigi Anak Berkebutuhan Khusus

Menggosok gigi anak ABK membutuhkan teknik khusus. "Cara posisinya juga berbeda, produknya juga yang digunakan berbeda. Misalnya, beberapa anak cerebral palsy atau down syndrome sering keluar air liur terus menerus, jadi memang harus dilatih cara membersihkannya bagaimana. Ada tekniknya, alatnya sama bahannya spesifik untuk anak-anak berkebutuhan khusus ini," kata Melissa.

Salah satu alat yang direkomendasikan adalah triple headed toothbrush. Sikat gigi ini sangat membantu ABK yang sulit membuka mulut lebar-lebar. "Nah, salah satunya alatnya yakni triple headed toothbrush. Untuk banyak anak berkebutuhan khusus buka mulut itu susah sekali jadi sikat hanya bisa masuk sebentar, kalau seperti itu triple headed toothbrush bisa mengurung giginya begitu sudah kejepit tinggal ditarik itu sisi atas bagian dengan pipi maupun lidah kesikat satu kali tarik, itu memudahkan memang," jelasnya.

Selain teknik menggosok, penting juga untuk memperhatikan posisi anak saat menyikat gigi. Posisi yang nyaman dan aman akan membantu proses pembersihan gigi menjadi lebih efektif dan mengurangi risiko tersedak pasta gigi.

"Misal posisi tiduran, kita enggak bisa gunakan pasta gigi terlalu banyak, ini riskan tersedak, nanti tidak mau lagi sikat gigi,” katanya.

Menciptakan Kebiasaan Menyikat Gigi

Sekalipun tidak mudah, menggosok gigi harus dilakukan secara rutin. Lakukan setiap hari di jam yang sama sehingga membentuk kebiasaan.

Walaupun saat itu anak ABK sedang tidak mood, bahkan menangis, Melissa menyarankan lakukan kebiasaan menyikat gigi di pagi hari dan sebelum tidur.

“Nanti pelan-pelan akan terbentuk pengertian kalau dilakukan setiap hari 2 kali," kata Melissa.

Pemilihan Pasta Gigi yang Tepat

Pemilihan pasta gigi juga perlu diperhatikan. Melissa menyarankan penggunaan pasta gigi dengan kadar fluoride di atas 1000 ppm, sama seperti pasta gigi untuk dewasa. "Nah kalau pasta giginya untuk anak berkebutuhan khusus pakai yang 1.000 ppm ke atas. Kenapa? Karena perlindungan fluoride-nya lebih banyak, karena mereka risiko gigi berlubangnya tinggi dan risiko radang gusi tinggi," ujarnya.

Hal ini dikarenakan anak ABK seringkali memiliki air liur yang lebih banyak dan cenderung mengemut makanan lebih lama di dalam mulut. Kadar fluoride yang lebih tinggi akan memberikan perlindungan ekstra terhadap gigi berlubang dan radang gusi. Pilihlah pasta gigi dengan rasa yang disukai anak untuk meningkatkan motivasi mereka dalam menyikat gigi.

Jangan lupa untuk selalu mengawasi jumlah pasta gigi yang digunakan. Terlalu banyak pasta gigi dapat menyebabkan anak tersedak. Ajarkan anak untuk membilas mulut dengan air bersih setelah menyikat gigi.

Kunjungan Rutin ke Dokter Gigi

Kunjungan rutin ke dokter gigi sangat penting untuk memantau kesehatan gigi dan mulut anak ABK. Menurut Stanford Children's Health, kunjungan pertama ke dokter gigi direkomendasikan pada usia 12 bulan atau 6 bulan setelah gigi pertama tumbuh.

Kunjungan pertama biasanya membutuhkan waktu lebih lama, sekitar 30-45 menit, untuk pemeriksaan menyeluruh. Setelah kunjungan pertama, sebaiknya anak diperiksa setiap 6 bulan sekali, atau bahkan 3 bulan sekali jika disarankan oleh dokter gigi. Kunjungan rutin membantu mendeteksi masalah gigi sedini mungkin dan mencegah komplikasi yang lebih serius.

Selain itu, kunjungan rutin juga membantu membangun kepercayaan diri anak terhadap dokter gigi. Buatlah kunjungan ke dokter gigi menjadi pengalaman yang menyenangkan dan positif bagi anak ABK.

Tips Tambahan untuk Perawatan Gigi ABK

  • Gunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut dan berukuran sesuai dengan usia dan ukuran mulut anak.
  • Berikan contoh yang baik dengan menyikat gigi bersama anak.
  • Berikan penjelasan yang sederhana dan mudah dipahami tentang pentingnya menyikat gigi.
  • Berikan penghargaan dan pujian atas usaha anak dalam menyikat gigi.
  • Bersabar dan konsisten dalam mengajarkan anak menyikat gigi.
Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |