Menhan Israel Ancam Buka Gerbang Neraka jika Hamas Tolak Lucuti Senjata dan Bebaskan Sandera

2 months ago 11

Liputan6.com, Tel Aviv - Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Jumat (22/8/2025) bersumpah akan menghancurkan Kota Gaza jika Hamas tidak setuju untuk melucuti senjata, membebaskan semua sandera yang masih ditahan di wilayah tersebut, dan mengakhiri perang sesuai dengan syarat Israel.

"Segera, gerbang neraka akan terbuka di atas kepala para pembunuh dan pemerkosa Hamas di Gaza. Itu akan terus berlangsung hingga mereka menerima syarat Israel untuk mengakhiri perang, yakni terutama pembebasan semua sandera serta pelucutan senjata mereka," tulis Katz di media sosial.

"Jika mereka tidak setuju, Gaza, ibu kota Hamas, akan menjadi seperti Rafah dan Beit Hanoun," tambahnya, merujuk pada dua kota di Gaza yang sebagian besar telah rata akibat operasi Israel sebelumnya.

Melansir CNA, pernyataan itu muncul setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (21/8) malam mengatakan bahwa dia telah memerintahkan dimulainya negosiasi segera yang bertujuan membebaskan semua sandera yang masih ditahan di Gaza.

Pada Jumat, Inisiatif Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) yang berbasis di Roma mengonfirmasi bahwa kondisi kelaparan ekstrem (famine) telah terjadi di Kota Gaza, dengan lebih dari 500.000 orang menghadapi kelaparan katastropik. Selain itu, IPC juga menyatakan bahwa kondisi tersebut kemungkinan akan memburuk dan meluas ke sejumlah wilayah lain di Gaza.

Menjelang rilis laporan tersebut, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel Mike Huckabee lebih dulu menyerang.

"Anda tahu siapa yang SEDANG kelaparan? Para sandera yang diculik dan disiksa oleh Hamas yang biadab," tulisnya di X.

Israel Kerahkan 60.000 Pasukan Cadangan

Awal pekan ini, Kementerian Pertahanan Israel mengizinkan pengerahan sekitar 60.000 pasukan cadangan untuk membantu merebut Kota Gaza.

"Kedua hal ini – mengalahkan Hamas dan membebaskan semua sandera kita – berjalan seiring," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Badan kemanusiaan PBB telah memperingatkan bahwa rencana Israel untuk memperluas operasi militer di Kota Gaza akan menimbulkan dampak kemanusiaan yang mengerikan bagi warga Gaza yang sudah kelelahan.

Para mediator telah menunggu selama berhari-hari tanggapan resmi Israel atas proposal gencatan senjata terbaru, yang sudah disetujui Hamas awal pekan ini.

Sumber-sumber Palestina mengatakan kesepakatan baru itu mencakup pembebasan sandera secara bertahap, sementara Israel bersikeras bahwa kesepakatan apa pun harus menjamin seluruh tawanan dibebaskan sekaligus.

Rencana Israel untuk memperluas pertempuran dan merebut Kota Gaza telah memicu kecaman internasional sekaligus penentangan di dalam negeri.

Perang di Gaza saat ini dipicu oleh serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang diklaim menewaskan 1.219 orang.

Dari 251 orang yang disandera dalam serangan itu, 49 masih berada di Gaza, termasuk 27 yang menurut militer Israel telah tewas.

Serangan balasan Israel sejak hari yang sama, menurut data otoritas kesehatan Gaza, telah menewaskan lebih dari 62.000 warga Palestina. Sebagian besar di antaranya adalah warga sipil.

Read Entire Article