:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5296781/original/073134200_1753609356-1.jpg)
1/6
Sebuah truk bermuatan bantuan kemanusiaan menunggu izin di sisi Mesir dari penyeberangan Rafah dengan Jalur Gaza, untuk melaju menuju wilayah Palestina yang terkepung, pada tanggal 27 Juli 2025. (Foto oleh AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5296782/original/037869200_1753609358-2.jpg)
1/6
Setelah berminggu-minggu tekanan internasional dan peringatan serius akan ancaman kelaparan di sejumlah wilayah di Gaza, bantuan kemanusiaan mulai mengalir. (Foto oleh AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5296783/original/013294800_1753609360-3.jpg)
1/6
Media pemerintah Mesir, pada Minggu (27/7/2025), melaporkan bahwa truk-truk bermuatan bantuan telah memasuki wilayah Gaza melalui perlintasan Rafah. (Foto oleh AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5296784/original/034367700_1753609362-4.jpg)
1/6
Masuknya bantuan kemanusiaan ini menyusul pengumuman dari Israel tentang jeda taktis di beberapa wilayah yang terdampak parah untuk memungkinkan pengiriman bantuan. (Foto oleh AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5296785/original/040251400_1753609364-6.jpg)
1/6
Masuknya truk-truk berisi bantuan kemanusiaan ini menyusul tekanan internasional yang semakin kuat dan desakan dari organisasi kemanusiaan global yang memperingatkan terjadinya krisis pangan akut di wilayah yang terkepung tersebut. (Foto oleh AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5296786/original/066817300_1753609366-5.jpg)
1/6
Sebelumnya, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) melaporkan bahwa seluruh penduduk Gaza atau sekitar 2,1 juta jiwa kini berada dalam kondisi rawan pangan. Mereka tak lagi memiliki akses yang pada makanan yang cukup, bergizi, dan aman. Sementara, data dari Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan, 900 ribu anak sedang kelaparan, sementara 70 ribu lainnya sudah menunjukkan gejala malnutrisi. (Foto oleh AFP)