Kelaparan Massal di Gaza, Ratusan Lembaga Internasional Desak Pembukaan Akses Bantuan

1/7

Warga Palestina berjalan di sepanjang jalan al-Rashid, Jabalia barat pada 23 Juli 2025, setelah menerima bantuan kemanusiaan dari titik distribusi bantuan di Jalur Gaza utara. (Eyad BABA/AFP)

1/7

Lebih dari 100 organisasi bantuan memperingatkan pada 23 Juli 2025, bahwa kelaparan massal menyebar di seluruh Jalur Gaza. (Eyad BABA/AFP)

1/7

Dalam pernyataan kolektif yang dirilis pada Rabu 23 Juli 2025, 111 lembaga termasuk Doctors Without Borders (MSF), Save the Children, dan Oxfam menegaskan bahwa tidak hanya warga sipil yang terdampak, tetapi juga para pekerja kemanusiaan yang kini turut mengalami kekurangan pangan akut. (Eyad BABA/AFP)

1/7

Mereka mendesak agar segera dilakukan gencatan senjata, pembukaan seluruh perlintasan darat, dan pelaksanaan distribusi bantuan yang dipimpin oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) secara bebas dan aman. (Eyad BABA/AFP)

1/7

Penandatangan pernyataan juga mengungkap bahwa stok bantuan yang sangat dibutuhkan kini tertahan, baik di luar perbatasan maupun di dalam Gaza sendiri, karena terbatasnya akses distribusi. (Eyad BABA/AFP)

1/7

Sebelumnya, pada Selasa (22/7/2025), Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa jumlah yang meninggal akibat kelaparan akut dan malnutrisi sejak Oktober 2023 telah bertambah menjadi 101, termasuk 80 anak-anak. (Eyad BABA/AFP)

1/7

Sementara, PBB melaporkan bahwa lebih dari 1.000 warga Palestina telah tewas saat berusaha memperoleh bantuan sejak dimulainya inisiatif Gaza Humanitarian Foundation, program yang didukung oleh Amerika Serikat dan Israel. (Eyad BABA/AFP)