Liputan6.com, Tel Aviv - Presiden Israel Isaac Herzog dan pejabat tinggi militer pada Rabu (12/11/2025) mengecam serangan yang dilakukan pemukim Yahudi terhadap warga Palestina di Tepi Barat sehari sebelumnya, menyerukan diakhirinya gelombang kekerasan pemukim yang semakin meningkat di wilayah pendudukan.
Melansir Associated Press, Herzog menyebut serangan itu sebagai tindakan yang mengejutkan dan serius. Pernyataannya menjadi kritik yang jarang terdengar dari pejabat Israel terhadap kekerasan pemukim.
Posisi Herzog, meski sebagian besar bersifat seremonial, dimaksudkan berfungsi sebagai kompas moral dan kekuatan pemersatu bagi negara.
Ia mengatakan bahwa kekerasan yang dilakukan oleh segelintir pelaku melampaui garis merah, seraya menambahkan dalam unggahannya di media sosial bahwa semua otoritas negara harus bertindak tegas untuk memberantas fenomena tersebut.
Pernyataannya, bersama dengan dua pejabat tinggi militer lainnya, muncul setelah puluhan pemukim Israel bertopeng menyerang desa Palestina Beit Lid dan Deir Sharaf di Tepi Barat pada Selasa (11/11), membakar kendaraan dan properti lain sebelum bentrok dengan tentara Israel.
Reaksi Militer terhadap Kekerasan Pemukim Yahudi
Kepala Staf Angkatan Darat Israel Eyal Zamir menyuarakan kecaman Herzog terhadap kekerasan di Tepi Barat, dengan menggarisbawahi bahwa militer tidak akan menoleransi fenomena minoritas kriminal yang mencoreng publik yang taat hukum.
Ia menyatakan pihaknya berkomitmen menghentikan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim, yang menurutnya bertentangan dengan nilai-nilai Israel dan mengalihkan perhatian pasukan dari menjalankan misi mereka.
Sementara itu, Komandan Komando Pusat Militer Israel Mayor Jenderal Avi Bluth menyebutkan bahwa menanggapi kelompok anarkis membutuhkan penggunaan sumber daya besar yang seharusnya dapat difokuskan pada peningkatan keamanan dan operasi kontraterorisme.
Menurut pihak militer, para pemukim yang menyerang desa-desa tersebut melarikan diri ke sebuah zona industri terdekat dan menyerang tentara yang merespons kekerasan itu, merusak sebuah kendaraan militer. Polisi mengatakan empat warga Israel ditangkap, sementara militer menyebut empat warga Palestina terluka.
Pada Rabu, polisi mengungkapkan tiga tersangka dibebaskan dan satu orang — seorang anak di bawah umur yang ditahan atas dugaan pembakaran dan penyerangan — akan tetap ditahan selama enam hari lagi sesuai perintah hakim. Polisi mengatakan tindakan tiga orang yang dibebaskan itu masih dalam penyelidikan dengan tujuan membawa para pelanggar ke pengadilan, tanpa memandang latar belakang mereka.
Kekerasan Pemukim Semakin Meningkat
Kekerasan pada Selasa itu menjadi yang terbaru dalam serangkaian serangan oleh pemukim muda yang meningkat sejak perang di Gaza meletus dua tahun lalu. Serangan-serangan tersebut semakin intens dalam beberapa pekan terakhir ketika warga Palestina memanen pohon zaitun mereka dalam ritual tahunan.
Kantor kemanusiaan PBB pekan lalu melaporkan lebih banyak serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat pada Oktober dibandingkan bulan lain sejak pencatatan dimulai pada 2006.
"Ada lebih dari 260 serangan," kata kantor tersebut.
Warga Palestina dan pegiat hak asasi manusia menuduh tentara dan polisi Israel gagal menghentikan serangan pemukim. Pemerintah Israel didominasi oleh tokoh-tokoh sayap kanan pendukung gerakan pemukim, termasuk Menteri Keuangan Bezalel Smotrich yang merumuskan kebijakan permukiman dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir yang membawahi kepolisian nasional.
Muayyad Shaaban, Kepala Komisi Perlawanan terhadap Permukiman dan Tembok di Otoritas Palestina yang memantau kekerasan tersebut, mengatakan bahwa para pemukim membakar empat truk susu, lahan pertanian, gubuk seng, dan tenda milik komunitas Badui.
Ia menegaskan bahwa serangan-serangan itu merupakan bagian dari kampanye untuk mengusir warga Palestina dari tanah mereka dan menuduh Israel memberikan perlindungan dan kekebalan kepada para pemukim. Ia juga menyerukan sanksi terhadap kelompok-kelompok yang mensponsori dan mendukung proyek terorisme kolonial pemukiman.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413675/original/099412400_1763187197-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5409743/original/048479600_1762875812-jet_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412826/original/032861500_1763106028-Foto_Bersama.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412637/original/039836200_1763099805-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391474/original/000288700_1761324598-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5410431/original/071573100_1762932802-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411789/original/016035900_1763021434-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411374/original/058289900_1763012876-1.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5306844/original/053364400_1754451455-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5236094/original/8487869-g_8___8_potret_mas_brewog_sound_horeg_ungkap_nilai_full_set_audio_1_truk_capai_angka_miliaran_kini_punya_10_yang_laris_manis_keliling_jawa_timur_mas_brewog_sound_horeg-20250526-034-gunturm.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5306465/original/017032900_1754393503-WhatsApp_Image_2025-08-05_at_18.28.55.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5252086/original/007300100_1749857885-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1427491/original/065234600_1481000798-PANTI-JOMPO.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288092/original/067044200_1752891478-9f3bfbe0-fecb-44d2-b8d4-1b4836ebe25d.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266915/original/058178600_1751023901-IMG-20250627-WA0180.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288850/original/048376300_1752998023-Screenshot_2025-07-20_143619.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288739/original/058288800_1752989078-Screenshot_2025-07-18-15-12-39-63_1c337646f29875672b5a61192b9010f9_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5289351/original/002614900_1753068428-aad3ff27-7e8a-4a28-ae02-b50df1701565.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288033/original/075089600_1752856927-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1850652/original/001196400_1517307371-Tentara-Taiwan3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4128712/original/083647000_1660873414-harry-quan-G1iYCeCW2EI-unsplash_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5297010/original/074340800_1753667276-25072025100331_1.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4641525/original/085991700_1699505516-20231109-Distribusi-Makanan-Warga-Gaza-Palestina-AP-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5299020/original/094031400_1753778416-IMG-20250729-WA0055.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5290791/original/044807300_1753157573-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5289483/original/083623400_1753072659-e4cdebc7-d43d-43be-9e41-31516a83f025.jpg)